HOME, Keluarga

Ketahui Penyebab Kondisi Halitosis (Bau Mulut) pada Anjing Peliharaan

Ketahui Penyebab Kondisi Halitosis (Bau Mulut) pada Anjing Peliharaan

MOMSMONEY.ID - Saat memelihara anjing, Anda sebaiknya tidak pernah melewatkan perawatan gigi dan mulutnya. Kedua hal ini sama pentingnya dengan perawatan bulu serta kulit anjing. Tentu saja tujuannya untuk menghindarkan hal-hal yang berkaitan dengan masalah kebersihan dan kesehatan mulutnya. Salah satunya, halitosis.

Dilansir dari Petmd, halitosis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan bau tak sedap yang berasal dari mulut. Beberapa bau dari mulut anjing sebenernya adalah hal yang normal, tetapi baunya tidak boleh terlalu kuat. Bau mulut berlebih tidak hanya menjadi menjijikan, tetapi ini menjadi sebuah tanda adanya masalah kesehatan.

Baca Juga: 7 Perabotan Rumah Tangga yang Beracun Bagi Anjing Peliharaan

Masalah kesehatan halitosis ini dalam kebanyakan kasus tidak ada gejala lain selain bau mulut tersebut. Namun, bila ini datang dari penyakit mulut, gejala lainnya bisa termasuk menggaruk mulut, ketidakmampuan untuk makan (anoreksia), gigi longgar, air liur berlebih, dan pendarahan.

Penyebab Kondisi Halitosis

Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan kondisi halitosis ini. Dilansir dari VCA Hospitals, penyebab paling umum dari halitosis pada anjing adalah penyakit periodontal yang timbul dari plak (biofilm) dan pembentukan karang gigi. Biofilm plak terbentuk di atas gigi yang baru dibersihkan dan dipoles segera setelah anjing mengeluarkan air liur. Dalam beberapa hari, plak menjadi termineralisasi, menghasilkan karang gigi kasar (kalkulus) yang menumpuk lebih banyak plak dan menyebabkan radang gusi (gingivitis).

Ketika plak menumpuk dan gingivitis berkembang menjadi periodontitis (kehilangan penyangga gigi), flora bakteri di mulut berubah dari bakteri baik menjadi bakteri jahat. Bakteri jahat ini menyebabkan pembusukan yang menciptakan senyawa belerang yang berbau. Hewan Anda mungkin juga telah memakan sesuatu yang tidak enak yang mengandung senyawa sulfur volatile. Senyawa ini ini ditemukan dalam makanan nanas, anggur, markisa, barang, dan brokoli.

Baca Juga: Rekomendasi 6 Merek Produk Pakan Anjing Peliharaan yang Berkualitas

Selain itu, penyebab lain juga terjadi karena pertumbuhan gigi, penyakit gastrointestinal penyakit metabolik, dan kebiasaan diet yang tidak menyenangkan. Penyebab-penyebab tersebut harus diketahui agar masalah halitosis dapat diatasi sesuai dengan penyebabnya.

Hal yang Harus Diperhatikan dari Halitosis pada Anjing

Halitosis tidak berbahaya selama penyebabnya tidak berasal dari penyakit serius. Bila ini disebabkan oleh plak gigi dan kotoran di mulut, Anda dapat mengatasinya dengan memberi anjing perawatan harian. Anda mungkin juga perlu mengunjungi dokter hewan untuk membersihkan karang gigi anjing.

Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa beberapa ras anjing memiliki kecenderungan memiliki masalah gusi, sehingga cenderung memiliki bau mulut. Mereka adalah ras kecil yang berhidung pesek. Ini karena kecenderungan anatomis mereka yang mungkin menjadi sumber utama bau mulut. Sementara anjing dengan bulu panjang berjanggut juga dapat mengembangkan halitosis. Ini karena rambut panjang di sekitar mulutnya lebih mudah kotor karena partikel makanan dan air liur. Akhirnya ini akan menampung bakteri dan menghasilkan bau yang tidak sedap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News