HOME, Bugar

Kenali Gejala Cacar Air yang Sering Menyerang Anak

Kenali Gejala Cacar Air yang Sering Menyerang Anak

MOMSMONEY.ID - Cacar air merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Penyakit ini terjadi karena ada infeksi virus varicella-zoster, yakni salah satu virus herpes.

Cacar air pada anak rentan menyerang di usia 10 tahun hingga 12 tahun. Saat terserang infeksi, sistem kekebalan tubuh anak akan memproduksi protein yang disebut antibodi yang berfungsi melawan virus. 

Dikutip dari Kids Health, gejala awal cacar air pada anak hampir mirip seperti pilek. Si kecil dapat mengalami hidung mampet, bersin, hingga batuk. 

Baca Juga: Inilah 5 Cara Ampuh Menghilangkan Bekas Cacar Air Secara Alami

Sekitar 1-2 hari kemudian ruam mulai bermunculan, terutama di bagian dada dan wajah.

Ketika gejala cacar air hari pertama telah dilewati, ruam seperti melepuh yang merupakan tanda khas dari penyakit ini biasanya muncul di hari ke-10 hingga 21. 

Lepuhan cacar akan bertahan selama 5-10 hari melalui tiga fase sebagai berikut:

  • Ruam merah atau merah muda (papule) yang akan bertambah banyak dalam beberapa hari.
  • Lepuhan berisi air (vesikel) yang terbentuk dalam satu hari, kemudian pecah dan mengeluarkan cairan di dalamnya.
  • Kerak dan koreng yang akan menutupi vesikel dan butuh beberapa hari sebelum sembuh sepenuhnya.

Hal ini dikarenakan lesi baru dari cacar air bisa muncul setiap hari selama beberapa hari pada masa-masa awal infeksi cacar air pada anak.

Baca Juga: 4 Cara Memudarkan Bekas Cacar Menggunakan Bahan Alami

Sebelum munculnya ruam, anak mungkin menunjukkan tanda-tanda awal infeksi virus varicella zoster sebagai berikut:

  • Demam lebih dari 38 derajat celcius
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mengeluh sakit kepala
  • Sering merasa lelah dan tidak enak badan (malaise).
  • Cacar air anak sangat menular, bahkan sejak 48 jam sebelum munculnya ruam pertama. 

Penularan virus ini terjadi ketika Anda melakukan kontak dengan cairan yang keluar dari lepuhan cacar air atau menyentuh benda yang terkena cairan tersebut.

Oleh karena itu, anak yang tengah menderita cacar air dianjurkan untuk membatasi kontak dengan orang lain, terutama dengan ibu hamil, selama mengidap penyakit ini.

Anak dapat kembali beraktivitas seperti biasa ketika semua lesi cacar air yang dideritanya sudah kering dan tidak ada ruam baru yang tumbuh di bagian tubuh manapun.

Orangtua juga bisa membawa si kecil ke dokter jika tanda-tanda anak terkena cacar sudah mulai bermunculan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News