HOME, Bugar

Kenali Dampak Berpuasa Terhadap Kondisi Janin

 Kenali Dampak Berpuasa Terhadap Kondisi Janin

MOMSMONEY.ID - Banyak ibu hamil yang terkadang merasa khawatir ketika akan menjalankan ibadah puasa. Alasannya takut janin akan kekurangan asupan nutrisi.

Meskipun begitu, ada sebagian ahli yang mengatakan puasa menyimpan berbagai manfaat bagi ibu hamil.

Namun, ada juga sebagiannya lagi yang mengambil jalan aman agar ibu hamil menunda puasa supaya kesehatan ibu dan janin tetap terjaga. 

Selain itu, ada juga penelitian lain dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Atakya, Pakistan yang meneliti perbedaan antara wanita hamil yang berpuasa dan tidak berpuasa.

Hasilnya, tidak ada perbedaan bermakna pada luaran berat bayi, usia kehamilan, dan kesejahteraan janin dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak berpuasa.

Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, 4 Manfaat Air Kelapa untuk Ibu Hamil Sangat Luar Biasa

Selain hal-hal di atas, ada juga ahli yang mengatakan dampak puasa bagi janin seperti di bawah ini yang dilansir dari Pregnant Education, antara lain: 

1. Berpuasa saat hamil bisa saja menyebabkan berat badan bayi lahir rendah, khususnya berpuasa di trimester pertama

2. Ada kekhawatiran puasa bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan janin dalam rahim

3. Ada juga ahli yang mengatakan puasa mungkin juga berkaitan dengan persalinan prematur

4. Tubuh terasa lemas

5. Sakit kepala

6. Asam lambung naik

7. Dehidrasi

8. Pusing

9. Pingsan

Baca Juga: 5 Tips Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil yang Bisa Anda Coba

Meski terdapat berbagai risiko puasa di trimester pertama, bukan berarti ibu hamil dilarang berpuasa. 

Puasa saat hamil boleh saja dilakukan, asalkan ibu hamil dan janin dalam kondisi sehat dan memiliki berat badan yang cukup.

Untuk memastikan kondisi ibu hamil dan janin tetap sehat saat berpuasa, cukupilah asupan makanan bergizi saat berbuka dan sahur agar kehamilan tetap sehat.

Itulah berbagai dampak puasa yang bisa terjadi pada kondisi janin. Maka dari itu, ibu sangat perlu berhati-hati terhadap berbagai risiko berbahaya tersebut.

Perlu dipahami, beberapa sumber tidak menyarankan puasa, terutama pada periode kritis antara minggu 22-27. Sebab, kehamilan mungkin sangat berisiko mengalami gangguan.

Disarankan juga untuk tidak berpuasa pada trimester kedua untuk mengurangi risiko kelahiran prematur.

Jika ibu ingin melakukan pemeriksaan kesehatan janin agar tetap bisa berpuasa, ibu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan untuk melakukan konsultasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News