HOME, Bugar

Kenali 5 Jenis Diabetes dan Metode Penanganannya

Kenali 5 Jenis Diabetes dan Metode Penanganannya

MOMSMONEY.ID - Diabetes atau dikenal dengan diabetes melitus adalah salah satu penyakit kronis paling umum di Indonesia. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi jika kondisinya terus bertambah parah, sehingga penting untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat. 

Meski memiliki angka kejadian yang tinggi, diabetes melitus tergolong sebagai penyakit yang sulit dikenali sejak dini. Penyakit ini bahkan terbagi menjadi 12 jenis, yang beberapa di antaranya mungkin sempat dialami oleh orang-orang di sekitar Anda.

Dilansir dari Medical News Today dan Healthline, berikut ini lima di antara jenis penyakit diabetes yang sangat penting Anda ketahui.

1. Diabetes Tipe 1

Diabetes melitus tipe 1 adalah jenis penyakit autoimun yang menyebabkan pankreas, organ yang memproduksi hormon insulin mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan tubuh tidak bisa menghasilkan insulin, padahal hormon tersebut dibutuhkan untuk mengolah gula darah menjadi energi.

Diabetes jenis ini bisa dijumpai sejak masa anak-anak. Dan, untuk mengatasi gula darah yang terlalu tinggi, penderita diabetes melitus tipe 1 harus mendapatkan suntikan insulin setiap hari.

Baca Juga: 5 Manfaat Gambas untuk kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui

2. Diabetes Melitus Tipe 2

Berbeda dengan tipe 1 yang terjadi mulai anak-anak, diabetes melitus tipe 2 terjadi pada orang dewasa dan lanjut usia. Jenis diabetes ini terjadi karena adanya resistensi insulin.

Pada awalnya, kondisi resistensi insulin bisa diatasi oleh tubuh dengan menghasilkan lebih banyak insulin untuk menjaga gula darah normal. Tapi lama-kelamaan, pankreas mengalami kelelahan akibat memproduksi insulin dalam jumlah yang banyak.

Akibatnya, organ tersebut tak mampu lagi menghasilkan jumlah insulin yang memadai sehingga tubuh tidak mampu mengelola gula darah untuk diubah menjadi energi. Saat itulah penyakit diabetes terjadi.

3. Diabetes Gestasional

Ini adalah jenis diabetes yang terjadi pada kehamilan. Umumnya, diabetes gestasional mulai terjadi pada usia kehamilan 24–28 minggu, dan ditandai dengan gula darah setelah makan yang tinggi.

Diabetes gestasional harus ditangani dengan baik untuk mencegah berbagai komplikasi dalam kehamilan dan menurunkan risiko terjadinya persalinan prematur, bayi yang terlalu besar, atau gula darah yang rendah pada bayi saat lahir.

4. Diabetes LADA

LADA merupakan singkatan dari latent autoimmune diabetes of adulthood. Secara sederhana, LADA serupa dengan diabetes melitus tipe 1 yang baru muncul saat seseorang sudah dewasa. Umumnya penyakit ini terjadi saat seseorang berusia 30 tahun ke atas.

Pada awal pengobatan, LADA bisa diobati dengan obat-obatan diabetes tablet. Namun secara jangka panjang, penderitanya membutuhkan suntikan insulin guna mengontrol kadar gula darah di dalam tubuhnya.

5. Diabetes MODY

Kepanjangan MODY adalah maturity onset diabetes of the young. Penyebab dan gejala MODY mirip dengan diabetes melitus tipe 2, namun terdapat dua hal yang membedakannya.

Pertama, MODY umumnya terjadi sebelum seseorang berusia 25 tahun (remaja). Kedua, MODY biasanya merupakan bagian dari penyakit yang diturunkan dari orang tua ke anak, karena kondisi ini biasanya disebabkan oleh mutasi genetik. Oleh karena itu, jika ayah atau ibu mengalami MODY, anak akan memiliki risiko 50% lebih tinggi untuk mengalami penyakit yang sama.

Baca Juga: Segudang Manfaat Bayam Merah, Sumber Protein Nabati yang Baik untuk Tubuh

Cara penanganan diabetes semua tipe pada dasarnya sama, yaitu sebagai berikut:

1. Pasien diabetes wajib mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, protein dari biji-bijian, serta makanan rendah kalori dan lemak. 

2. Pasien diabetes juga dapat mengganti asupan gula dengan pemanis yang lebih aman untuk penderita diabetes.

3. Pasien diabetes dianjurkan untuk berolahraga secara rutin, setidaknya 10-30 menit tiap hari. Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memilih olahraga dan aktivitas fisik yang sesuai.

4. Pada diabetes tipe 1, pasien akan membutuhkan terapi insulin untuk mengatur gula darah sehari-hari. 

5. Pada kasus diabetes tipe 1 yang berat, dokter dapat merekomendasikan operasi pencangkokan (transplantasi) pankreas untuk mengganti pankreas yang mengalami kerusakan. 

6. Pada pasien diabetes tipe 2, dokter akan meresepkan obat-obatan, salah satunya adalah metformin, obat minum yang berfungsi untuk menurunkan produksi glukosa dari hati. 

7. Pasien diabetes harus mengontrol gula darahnya secara disiplin melalui pola makan sehat agar gula darah tidak mengalami kenaikan hingga di atas normal.

Selanjutnya: Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kangkung untuk Kesehatan Tubuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News