HOME

Kembali Bertambah, Total Kasus Omicron di Indonesia Jadi 572 Kasus

Kembali Bertambah, Total Kasus Omicron di Indonesia Jadi 572 Kasus

MOMSMONEY.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali melaporkan adanya penambahan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia sebanyak 66 kasus. Dengan begitu, per 12 Januari, total kasus Omicron di Indonesia menjadi 572 kasus.

Adapun, dari 66 penambahan kasus tersebut, 33 kasus di antaranya dari pelaku perjalanan Internasional dan 33 orang transmisi lokal. 

Seluruh pasien yang terkena Omicron wajib menjalankan karantina kesehatan. Mayoritas menjalani karantina RSDC Wisma Atlet Kemayoran yakni sebanyak 339 orang, sisanya menjalani karantina di RS yang telah ditunjuk oleh Satgas Penanganan Covid-19.

“Hampir setengahnya atau sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi, sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi. Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi belum butuh perawatan yang serius,” Kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dikutip dari situs resmi Kemenkes, Jumat (14/1).

Baca Juga: Surat Edaran Pelaksanaan Vaksinasi Booster Terbit, Ini Jenis dan Dosis Vaksinnya

Siti pun menjelaskan tidak ada perbedaan karakteristik gejala antara pasien perjalanan luar negeri dan pasien transmisi lokal. Sebagian besar gejalanya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak yang dialami pasien adalah batuk, pilek dan demam.

Adapun, dengan penambahan kasus omicron ini turut berdampak pada lonjakan kasus harian nasional. Bahkan, menurutnya proporsi varian Omicron jauh lebih banyak dibandingkan varian Delta.

“Dari hasil monitoring yang dilakukan Kemenkes, kasus probable Omicron mulai naik sejak awal tahun 2022. Sebagian besar dari pelaku perjalanan luar negeri, hal ini turut berdampak pada kenaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia,” katanya.

Melihat kasus yang semakin melonjak, Kemenkes pun akan meningkatkan pelaksanaan 3T yakni Testing, Tracing dan Treatment terutama di daerah yang berpotensi mengalami penularan kasus tinggi.

Lebih lanjut, Nadia pun mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan menerapkan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News