Bugar

Kasus Covid-19 di Indonesia Lebih Rendah dari Negara Lain, Ini Penjelasan Menkes

Kasus Covid-19 di Indonesia Lebih Rendah dari Negara Lain, Ini Penjelasan Menkes

MOMSMONEY.ID - Kasus Covid-19 yang dipicu oleh Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan beberapa negara. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, ini disebabkan masyarakat Indonesia yang memiliki level antibodi yang tinggi.

Menurutnya, ini bisa dilihat dari hasil Sero Survei, yang mana pada Desember 2021, antibodi masyarakat hanya sekitar 88%, sementara kini sudah meningkat 98,5%.

"Level antibodinya yang tadinya cuma sekitar 400-an unit per mililiter sekarang naik lebih dari 2.000 unit per mililiter. Akibatnya apa? Akibatnya memang terbukti populasi masyarakat Indonesia sudah sangat terlindungi dari level antibodinya," ujar Budi saat memberikan keterangan pers.

Menurutnya, peningkatan antibodi ini didorong oleh vaksinasi yang gencar dilakukan sejak November hingga Januari. Juga infeksi Omicron yang melanda Indonesia pada Februari hingga Maret. Menurutnya, saat itu, terdapat 60.000 kasus per hari, yang sudah lebih tinggi dibandingkan gelombang Delta.

"Kombinasi antara vaksinasi di November, Desember Januari dan Infeksi di Februari dan Maret itu, membuat di bulan Juni, Juli, Agustus, kadar antibodi masyarakat Indonesia itu tinggi sekali. Sehingga saat gelombang BA.4 dan BA.5 masuk, kita tidak terganggu sama sekali," ujar Budi.

Baca Juga: Waspada, Ini Makanan yang Berbahaya Jika Dikonsumsi Kucing!

Meski begitu, Budi juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap varian baru. Ini melihat tingginya kasus konfirmasi positif Covid-19 di negara lain yang akan menimbulkan varian baru. Karenanya, dia menghimbau agar masyarakat menjaga level imunitas yang sudah ada saat ini.

Adapun, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dan relatif lebih rendah dibandingkan beberapa negara seperti  Jepang, Amerika hingga India.

"Dari rapat dengan Bapak Presiden tadi disampaikan, dilaporkan bahwa perkembangan kasus di sejumlah negara seperti di Jepang masih tinggi 218.000, Amerika, Australia, dan India pun angkanya relatif tinggi. Sedangkan di Indonesia dengan kasus sekitar seven day moving average sekitar 4.683 dan relatif lebih rendah dari berbagai negara lain," kata Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News