Jelang Idul Adha, Ini Harga pangan yang Masih Tinggi

Jelang Idul Adha, Ini Harga pangan yang Masih Tinggi

MOMSMONEY.ID - Dalam beberapa hari lagi, masyarakat Indonesia akan segera menyambut Idul Adha. Menjelang Idul Adha, harga beberapa bahan pangan pun masih bertahan tinggi.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri pun mengatakan ada harga pangan yang sudah rawan dan ada pula komoditas yang kenaikan harganya patut diwaspadai.

Untuk komoditas yang cukup tajam kenaikannya atau masuk kategori rawan adalah cabai merah dan bawang merah, Menurut Abdullah, harga bawang merah saat ini sudah mencapai Rp 70.000 per kg di Jabodetabek dan rata-rata nasional mencapai Rp 50.000 per kg.

"Kalau dibandingkan dengan harga normal itu 100% kenaikannya," ujar Abdullah saat dihubungi.

Dia pun mengatakan, harga cabai naik signifikan, khususnya cabai rawit merah. Pasalnya, harga cabai rawit merah Jabodetabek sudah mencapai Rp 120.000 per kg. Dia juga mengatakan tinggi harga cabai merah ini terjadi secara nasional. "Di beberapa daerah penghasil saja, itu kami pantau mengalami kenaikan yang cukup fantastis," kata Abdullah.

Baca Juga: Khusus Kartu Kredit BRI, Manfaatkan Diskon Semua Produk Traveloka hingga Rp 250.000

Berdasarkan data Pusat Informasi harga Pangan Strategis Nasional per Selasa (5/7), rata-rata harga bawang merah dari seluruh provinsi mencapai Rp 62.250 per kg, naik dari seminggu yang lalu (28/6) sebesar Rp 59.650 per kg. Khusus di DKI Jakarta, harganya Rp 81.650 per kg, naik dari pekan lalu yang sebesar Rp 68.350 per kg.

Sementara, cabai rawit merah, harga di semua provinsi Rp 97.100 per kg, dan di DKI Jakarta Rp 120.000 per kg. Lalu, harga cabai merah keriting, harga ratra-rata di seluruh provinsi Rp 82.450 per kg, dan di DKI Jakarta Rp 105.000 per kg.

Menurut Abdullah, cabai dan bawang merah masuk dalam kategori rawan lantaran produksinya yang lemah. "Kami sudah mencoba untuk melakukan subsidi distribusi dari wilayah-wilayah penghasil ke wilayah-wilayah yang membutuhkan cukup besar seperti Jabodetabek tetapi memang daerah-daerah yang penghasil yang harganya relatif lebih rendah, memang harganya sudah naik tinggi, jadi sudah tidak memungkinkan," katanya.

Menurutnya, persoalan produksi ini pun terjadi lantaran tidak ada antisipasi. Padahal, menurutnya, IKAPPI sudah mengingatkan adanya potensi kenaikan harga bawang merah dan cabai.

Lebih lanjut, Abdullah mengatakan harga komoditas pangan yang mengkhawatirkan adalah sayur-sayuran seperti tomat dan kentang. "Artinya ada potensi, belum naik tinggi tetapi ada potensi kenaikannya cukup tinggi," katanya.

Dia mencontohkan harga tomat yang dulunya sekitar Rp 10.000-Rp15.000 per kg, kini sudah bisa melebihi Rp 20.000 per kg, dan kentang yang biasanya Rp 15.000-Rp 17.000 per kg, sekarang bisa sekitar Rp 19.000-Rp 20.000 per kg.

Menurut Abdullah, kenaikan harga ini perlu diwaspadai, mengingat harga bahan pangan ini bisa naik lagi karena permintaan yang tinggi dalam 2-3 hari ke depan.

Baca Juga: Promo Kartu Kredit BNI 5-7 Juli 2022, Diskon Semua Produk Traveloka s.d Rp760.000

Selain sayur-sayuran, harga pangan lainnya yang perlu diperhatikan adalah daging dan ikan yang menurutnya sudah menunjukkan ritme kenaikan.  Adapun, bahan pangan lain yang perlu diwaspadai kenaikannya adalah buah-buahan.

Adapun, menurut Abdullah, bahan pangan seperti buah-buahan, gula pasir, cabai, bawang hingga kecap biasanya mengalami kenaikan cukup tinggi saat Idul Adha karena permintaan yang tinggi.

Abdullah juga meminta agar harga-harga pangan ini diwaspadai ke depannya mengingat permintaan dari masyarakat akan semakin tinggi.

"Untuk permintaan apakah meningkat atau belum, sampai detik ini belum. Perkiraan saya 3 hari menjelang Idul Adha itu akan ada kenaikan," katanya.

Adapun, dari data PIHPS, untuk bahan pangan lainnya rata-rata harga daging di seluruh provinsi sebesar Rp 134.100 per kg, minyak goreng curah Rp 16.950 per kg, gula pasir Rp 14.600 per kg, telur ayam Rp 29.150 per kg, daging ayam Rp 36.750 per kg, dan bawang putih Rp 29.250 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News