HOME, InvesYuk

Jangan Silau Memilih Tawaran Investasi Emas

Jangan Silau Memilih Tawaran Investasi Emas

MOMSMONEY.ID -Hi moms. Berinvestasi di logam mulia atau emas batangan merupakan salah satu jenis investasi yang paling mudah dan menjanjikan potensi keuntungan. Alasannya, emas merupakan instrumen investasi yang biasanya tidak terpengaruh inflasi. 

Dengan kata lain, harga emas cenderung stabil dan jarang mengalami penurunan drastis. Meski mengalami fluktuasi secara harian, harga emas terus mengalami kenaikan jika dilihat dalam jangka panjang. Hal inilah yang membuat emas menjadi instrumen primadona saat ketidakpastian ekonomi di masa pandemi covid-19.

Dus, emas sudah dianggap sebagai safe haven. Emas mudah diperdagangkan dan dicairkan dalam bentuk uang sewaktu-waktu saat ada kebutuhan darurat dan mendesak lainnya.

Saat ini banyak pilihan skema investasi emas yang ada. Mulai dari tawaran berinvestasi emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam), emas Pegadaian, tabungan emas dan lain-lain. Tapi, sebelum memutuskan memilih skema investasi emas, ada sejumlah hal yang harus Anda perhatikan.

Baca Juga: Harga Emas Diproyeksi Stagnan, Perbesar Porsi Investasi di Instrumen Lain

Pertama, cermati skema dan bentuk investasi yang ditawarkan, apakah jual beli fisik emas, menabung nilai emas, atau lainnya? "Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah biaya-biaya terkait investasi emas," kata Mike Rini, Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi.

Memilih bentuk investasi, emas fisik atau nonfisik, menurut Eko Endarto, Perencana Keuangan dari Finansia Consulting, adalah hal mendasar. "Nonfisik memiliki risiko relatif lebih tinggi dibandingkan fisik emas, dan perlu pemahaman untuk mentransaksikannya. Artinya, tidak semudah investasi emas fisik," ujarnya.

Nah, jika Anda ingin investasi fisik emas, kata Eko, harus ada wujud emas secara fisik sebagai jaminan transaksi. "Kalau investasi emas nonfisik, maka Anda harus paham betul cara kerja dan legalitas dari perusahaan penyedia investasi emas itu, agar tidak terjerat investasi emas bodong," imbuh dia.

Kedua, pastikan legalitas penyedia investasi emas. Menurut Assad, calon investor harus mencari tahu tentang legitimasi perusahaan investasi emas.

Baca Juga: Harga emas naik tipis Senin (12/7), pasar fokus ke inflasi AS dan pidato Powell

Paling tidak, perusahaan investasi emas tersebut sudah terdaftar di Bappepti selaku regulator perdagangan komoditas berjangka. Selain itu, cari perusahaan investasi yang bisa mengakomodir pembelian emas dengan harga sesuai kemampuan kantong Anda, kata Assad.

Ketiga, pastikan pengelola investasi emas itu memiliki likuiditas yang baik. "Apakah nasabahnya bisa menjual emas atau mencairkan investasi emas yang dititipkan kapan saja, sehingga dana yang diinvestasikan likuid dan ujungnya investor merasa aman," ujar Mike.

Keempat, lakukan riset mendalam terkait tawaran investasi tersebut. Ini akan membantu Anda membandingkan penawaran investasi emas yang satu dengan yang lain.

Tunai atau cicil?

Tak perlu uang tunai, kini juga banyak tawaran investasi emas secara kredit. Mike menyarankan, Anda jangan terburu nafsu mengambil cicilan demi investasi emas. "Perhitungkan dengan matang kemampuan Anda membayar cicilan. Karena, jika cicilan macet, Anda bisa kena penalti yang bisa menggerus keuntungan investasi emas itu," ujar Mike.

Maka, sebelum berinvestasi pada emas, Mike menyarankan agar Anda menentukan apa tujuan investasi Anda.

Contoh, Anda ingin mempersiapkan dana pendaftaran umrah sebesar Rp 25 juta selama tiga tahun. Maka, Anda harus memutar dana Rp 626.094 tiap bulan dalam instrumen investasi dengan tingkat keuntungan 7% per tahun.

Baca Juga: Begini Cara Lengkap Arisan Emas di Pegadaian Begini Cara Lengkap Arisan Emas di Pegadaian

Nah, pertumbuhan nilai emas selama tiga tahun terakhir sekitar 7%-8% tahun. "Jadi, emas dalam tujuan keuangan ini dapat dipilih sebagai wadah investasi," imbuh Mike.

Untuk lebih memaksimalkan keuntungan, Arifmon menambahkan, sebaiknya Anda berinvestasi pada emas batangan. Sebab, harga jual emas batangan lebih tinggi dibandingkan dengan emas perhiasan.

"Harga jual emas perhiasan cenderung lebih rendah, karena dipengaruhi oleh komponen biaya pembuatan dan kondisi rusak atau aus karena digunakan sehari-hari," ujar Mike.Baca Juga: Nabung Emas di Pegadaian, Begini Caranya Nabung Emas di Pegadaian, Begini Caranya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News