HOME, Bugar

Jangan Sepelekan! Inilah 5 Bahaya Kehamilan di Bawah Usia 20 Tahun

Jangan Sepelekan! Inilah 5 Bahaya Kehamilan di Bawah Usia 20 Tahun

MOMSMONEY.ID - Usia ideal bagi perempuan untuk hamil adalah 20–30 tahun atau di awal usia 30-an.

Kehamilan di bawah usia 20 tahun dapat dikatakan berisiko karena berdasarkan anatomi tubuh, perkembangan panggul perempuan pada usia tersebut belum sempurna.

Berdasarkan data yang telah dihimpun oleh UNICEF, angka perkawinan usia remaja di Indonesia masih cukup tinggi.

Pada tahun 2018, diperkirakan setidaknya ada 1,2 juta perempuan yang menikah di usia kurang dari 18 tahun.

Bahkan, sekitar 432 ribu di antaranya sudah hamil di usia 18 tahun atau lebih muda. Hamil di usia remaja dapat meningkatkan risiko kesehatan pada Anda dan bayi Anda.

Anda yang masih sangat muda masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan, sehingga jika Anda hamil, ini dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan Anda. 

Baca Juga: Berikut 5 Cara yang Bisa Mengatasi Sesak Napas pada Ibu Hamil

Dilansir dari Pregnant Education, inilah lima bahaya kehamilan di bawah 20 tahun yang perlu Anda ketahui, antara lain:

1. Komplikasi kehamilan

Bahaya kehamilan di bawah 20 tahun yang pertama adalah mengalami komplikasi kehamilan. 

Risiko komplikasi kehamilan yang dialami seperti tekanan darah tinggi dan preeklamsia. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berbahaya bagi ibu dan janin. 

2. Kematian ibu dan bayi

Bahaya kehamilan di bawah 20 tahun yang kedua adalah kematian ibu dan bayi. 

Semakin muda usia perempuan saat hamil, semakin tinggi pula risikonya untuk mengalami berbagai masalah dalam kehamilan.

Risiko ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan dirinya, tetapi juga janin dalam kandungan. 

Tubuh perempuan remaja juga masih terus mengalami pertumbuhan dan umumnya belum siap untuk menjalani proses persalinan, misalnya karena panggul sempit. 

3. Kelainan pada bayi

Bahaya kehamilan di bawah 20 tahun yang ketiga adalah kelainan pada bayi. 

Perempuan yang hamil di usia muda terkadang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga atau bahkan pasangannya. Terkadang, kehamilan juga bisa saja tidak diinginkan. 

Kebutuhan nutrisi yang tidak tercukupi dapat meningkatkan risiko janin untuk mengalami berbagai kelainan, seperti penyakit bawaan lahir, terlahir prematur, atau bahkan keguguran. 

Baca Juga: Kenali 4 Masalah Kehamilan pada Trimester Pertama yang Perlu Anda Ketahui

4. Berat badan bayi rendah saat kelahiran

Bahaya kehamilan di bawah 20 tahun yang keempat adalah berat badan bayi rendah saat kehamilan.

badan Persalinan prematur merupakan salah satu masalah yang cukup sering terjadi pada perempuan yang hamil di usia remaja atau terlalu muda. 

Bayi yang terlahir prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, pencernaan, penglihatan, serta masalah tumbuh kembang. 

5. Depresi pascamelahirkan

Bahaya kehamilan di bawah 20 tahun yang kelima adalah depresi pascamelahirkan. 

Remaja perempuan lebih berisiko mengalami depresi pascamelahirkan karena merasa tidak siap, terutama jika tidak mendapat dukungan dari keluarga atau pasangan.

Depresi berisiko membuat mereka tidak mampu merawat bayinya dengan baik atau bahkan berniat untuk membuang atau mengakhiri nyawa bayinya. 

Memang tak semua kehamilan di usia muda akan menimbulkan berbagai dampak di atas. Sebagian ibu yang hamil di usia muda tetap bisa melahirkan bayi dalam keadaan sehat. 

Akan tetapi, secara umum, lebih banyak ibu hamil di usia muda yang mengalami berbagai masalah kesehatan atau komplikasi terkait kehamilan atau persalinan.

Oleh karena itu, jika Anda berumur di bawah 20 tahun dan sedang mengandung, periksakan kehamilan Anda secara rutin ke dokter kandungan demi kesehatan Anda dan janin 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News