HOME, Bugar

Jangan Panik! Ketahui Penyebab Keloid Membesar dan Cara Pencegahannya

Jangan Panik! Ketahui Penyebab Keloid Membesar dan Cara Pencegahannya

MOMSMONEY.ID - Keloid merupakan bekas luka yang tumbuh melebar dan menonjol dari permukaan kulit. Bekas luka ini dapat tumbuh di bagian tubuh mana saja, tetapi paling sering terbentuk di dada, bahu, daun telinga, dan pipi.

Keloid sering kali dianggap mengganggu penampilan. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara menghilangkan keloid, mulai dari operasi, penyuntikan obat, hingga terapi radiasi.

Setiap metode tersebut bisa memberikan hasil yang berbeda pada keloid. Normalnya, saat Anda mengalami cedera, jaringan parut atau fibrosa akan terbentuk di atas kulit yang terluka untuk melindungi dan memperbaiki jaringan kulit yang rusak.

Sebenarnya, penyebab pasti dari munculnya keloid di tubuh tidak diketahui. Namun, British Association of Dermatologists menyebutkan bahwa jaringan parut ini dapat tumbuh. Karena, tubuh memproduksi terlalu banyak kolagen saat bekas luka terbentuk, sebagai respons terhadap cedera.

Kolagen adalah sejenis protein yang diproduksi tubuh untuk menjaga elastisitas kulit. Ini juga berfungsi untuk memberikan dukungan struktural pada otot, tulang, dan jaringan.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Inilah 4 Manfaat Kenari untuk Kecantikan Kulit dan Rambut

Sebagian besar jenis cedera pada kulit dapat menyebabkan jaringan parut keloid, termasuk:

1. Bekas jerawat.

2. Luka bakar.

3. Bekas luka cacar air.

4. Tindik telinga.

5. Goresan.

6. Luka bekas operasi.

7. Area bekas suntikan vaksin.

Baca Juga: Manfaat Konsumsi Udang Secara Rutin Bisa Meningkatkan Kesehatan Otak

Meskipun tidak memberikan efek buruk bagi kesehatan apabila didiamkan begitu saja, orang-orang terkadang merasa risih dengan keloid pada kulit mereka.

Cara menghilangkan keloid yang sudah terlanjur membesar bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut ini.

1. Operasi pengangkatan

Mampu menghilangkan keloid dengan cepat, cara satu ini dapat menimbulkan masalah baru apabila Anda tidak melakukan perawatan dengan tepat.

Selain muncul kembali, cara ini juga berpotensi membuat keloid baru tumbuh lebih besar dibandingkan yang sebelumnya.

Meski begitu, potensi itu dapat Anda mencegahnya dengan mengombinasikan dengan perawatan yang tepat setelah operasi pengangkatan.

2. Terapi radiasi

Menerapkan terapi radiasi setelah operasi dapat mengurangi risiko kemunculan keloid pada bekas luka. Meski begitu, terapi ini berpotensi membuat Anda terkena kanker akibat paparan radiasi yang diberikan.

3. Pemberian tekanan (kompresi)\

Cara ini dilakukan dengan memberikan tekanan pada keloid menggunakan perban atau plester. Untuk mendapat hasil yang maksimal, keloid diberikan tekanan selama 24 jam sehari dalam kurun waktu 6 hingga 12 bulan.

Sementara itu, kompresi keloid pada telinga biasanya menggunakan sebuah alat khusus yang dikenal dengan nama zimmer splint. Alat ini dapat membantu mengurangi ukuran keloid pada telinga hingga 50 persen dalam satu tahun pemakaian.

4. Terapi laser

Selain operasi pengangkatan, terapi laser merupakan cara konvensional untuk menghilangkan keloid. Namun, terapi laser belum dapat menjamin bahwa keloid yang dihilangkan tidak kembali lagi suatu saat nanti.

5. Gel silikon

Menurut beberapa studi, melembapkan bekas luka dengan cara menutupnya dengan silikon gel dapat mengurangi ukuran keloid secara perlahan. Cara ini terbilang aman dan nyaman karena tidak menimbulkan rasa sakit.

6. Suntikan kortikosteroid

Suntikan kortikosteroid seperti triamcinolone acetonide disuntikkan langsung ke keloid dalam selang 4-6 minggu. Meski dapat mengurangi ukuran keloid, suntikan kortikosteroid biasanya meninggalkan efek tidak nyaman pada bekas luka.

7. Suntikan fluorourasil

Selain kortikosteroid, menghilangkan keloid dapat dilakukan dengan cara memberikan suntikan fluorourasil. Suntikan ini mengombinasikan obat kemoterapi fluorouracil dan triamcinolone untuk kemudian diinjeksikan ke dalam keloid.

8. Cryosurgery

Memanfaatkan nitrogen cair, cryosurgery bekerja dengan cara membekukan keloid. Dilakukan setiap 20 hingga 30 hari sekali, perawatan ini memberikan efek samping yang membuat warna kulit di sekitar keloid menjadi lebih cerah.

Selanjutnya: Tidak Sulit! Inilah 4 Cara Mengatasi Jerawat Hormonal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News