HOME, Keluarga

Jaga Kesehatan Kucing Kesayangan, 6 Jenis Penyakit Ini Rentan Menyerang Anak Kucing

Jaga Kesehatan Kucing Kesayangan, 6 Jenis Penyakit Ini Rentan Menyerang Anak Kucing

MOMSMONEY.ID - Anak kucing memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum matang dan masih beradaptasi dengan banyak hal baru di lingkungannya. Beberapa kondisi kesehatan bisa jadi karena bawaan atau diturunkan. Tapi banyak juga yang tertular infeksi virus, bakteri, atau parasit dari luar.

Itulah kenapa anak kucing sangat rentan dengan penyakit dan mereka membutuhkan vaksinasi agar tidak jatuh sakit. Selain penyakit, hal lain yang perlu diwaspadai adalah masalah gizi buruk.

Anak kucing yang baru lahir hingga usia disapih hanya mendapatkan gizi terbaik dari induknya. Namun, setelahnya mereka akan mulai belajar makan dan kucing yang dipelihara perlu mendapatkan rekomendasi yang terbaik dari pemiliknya.

Terutama untuk anak kucing tanpa induk. Nah, dilansir dari The Spruce Pets, berikut penyakit umum yang menyerang anak kucing.

Baca Juga: Ini 5 Penyebab Kucing Peliharaan Tampak Terengah-engah

Panleukopenia

Panleuk seperti yang biasa disebut adalah parvovirus yang sangat menular. Ini sangat berbahaya bila menjangkiti kelompok besar kucing yang tidak divaksin. Penyakit ini menargetkan sel-sel sumsum tulang, serta sel-sel yang melapisi usus, yang dapat menyebabkan muntah parah, diare, dehidrasi, dan sepsis.

Penyakit ini menyerang kucing melalui sekresi tubuh dan dapat bertahan hidup di lingkungan terbuka untuk waktu yang lama. Mengobati panleukopenia membutuhkan rawat inap dengan perawatan intensif dalam banyak kasus, dan banyak kucing yang tidak dapat bertahan hidup. Cara terbaik adalah melakukan pencegahan dengan vaksinasi.

Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Infeksi saluran pernapasan atas dapat disebabkan oleh virus Rhinotracheitis alias Feline Herpes Virus dan Feline Calicivirus. Virus ini dapat menyebabkan bersin, keluarnya cairan dari hidung, dan konjungtivitis (mata merah). Penyakit ini sangat menular, bahkan kepada kucing yang sudah divaksin.

Namun, mereka memiliki gejala yang lebih ringan. Infeksi saluran pernapasan atas juga dapat disebabkan oleh bakteri, seperti spesies Bordetella, Mycoplasma, dan Chlamydia. Kucing dengan infeksi bakteri ini cenderung mengeluarkan cairan dari hidung yang tampak lebih berwarna, seperti susu karena kombinasi nanah dan lendir.

Kucing dengan penyakit ini perlu diobati dengan antibiotik. Banyak kucing memang tidak memerlukan perawatan medis untuk ini. Namun, bila mereka memiliki gejala kesulitan bernapas, konjungtivitis, dan berhenti makan, maka harus diperiksakan ke dokter hewan.

Fading Kitten Syndrome (FKS)

FKS adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kematian anak kucing yang baru lahir karena sejumlah penyebab. Memang tidak ada penyebab tunggal, tetapi ada banyak faktor yang mungkin berperan, termasuk infeksi, kelainan bawaan, terpapar suhu ekstrem, dan gizi buruk.

Dalam banyak kasus, penyakit anak kucing belum sempat teridentifikasi karena kondisi anak kucing yang cepat menurun dan meninggal sebelum diagnosis dibuat.

Virus Leukemia Kucing (FeLV)

FeLV adalah retrovirus yang sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak biasa, seperti makanan bersama, kotak pasir, saling merawat, dan dari dalam kandungan induk kucing atau selama menyusui. FeLV ini menekan sistem kekebalan dan menyebabkan sejumlah sindrom lain yang hampir selalu berakibat fatal.

Dalam beberapa kasus, kucing mungkin mengalmai infeksi regresif di mana virus tidak bereplikasi secara aktif dan ini akan menyebabkan beberapa tes menjadi negatif.

Cara mencegahnya adalah pemberian vaksin non-inti yang dapat digunakan untuk mencegah infeksi FeLV. Pemberian vaksin ini paling sesuai untuk kucing luar ruangan yang berisiko tinggi tertular FeLV.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Ini Tujuan Kucing Menggigiti Kukunya Sendiri

Feline Cerebellar Hypoplasia (FCH)

FIP adalah penyakit aneh karena merupakan bentuk mutase dari infeksi kucing umum yang disebabkan oleh Feline Coronavirus. Ini virus yang berbeda dari virus COVID-19 manusia. Feline coronavirus adalah virus yang sangat umum pada kucing yang biasanya memiliki gejala sangat ringan dan sembuh dengan sendirinya.

Namun, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi coronavirus ini bermutasi menjadi FIP, yang hampir selalu berakibat fatal. Kucing yang hidup bersama kucing lain lebih mungkin berisiko. Gejalanya bervariasi, mungkin anak kucing tampak lesu, tidak banyak makan, dan kehilangan berat badan.

Penyakit Menular Kutu

Penyakit yang menyerang luar tubuh anak kucing juga perlu diwaspadai. Terutama masalah kutu. Kutu dapat menularkan sejumlah penyakit, seperti mikoplasmosis hemotropik dan anemia.

Mikoplasmosis hemotropik adalah parasit sel darah merah yang dapat menyebabkan anemia. Ini berpotensi mematikan, terutama anak kucing. Sementara anemia adalah risiko lain bila anak kucing tidak terkena mikoplasmosis hemotropik yang diakibatkan cukup banyak darah yang hilang dari kutu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News