HOME, InvesYuk

Investasi Properti di Luar Negeri Menghasilkan Return Lebih Rendah, Tapi Minim Risiko

Investasi Properti di Luar Negeri Menghasilkan Return Lebih Rendah, Tapi Minim Risiko

MOMSMONEY.ID - Imbal hasil properti di luar negeri tidak sebesar di Indonesia. Ini terjadi lantaran kenaikan harga  properti di luar negeri tidak setinggi kenaikan harga di Indonesia.

Misalnya di Kelapa Gading atau BSD, ketika sedang terkenal, kenaikan harganya bisa 20%-40%.  Sementara kalau di luar negeri, biasanya kenaikan harga hanya satu digit.

"Kenaikannya tidak besar tapi stabil," ujar Anton Sitorus, Director Research Consultancy Savilis Indonesia.

Baca Juga: Berencana Membeli Properti di Luar Negeri? Ini Negara Favorit Pilihan WNI

Anton menyebutkan,  di Indonesia, harga properti bisa naik tinggi sekali, tapi di satu waktu tidak bergerak sama sekali. Nah, di negara lain seperti Singapura atau Australia yang sudah maju, fundamentalnya lebih baik sehingga pergerakan harga jualnya stabil.  

Investasi di luar negeri pun tidak memusingkan, apalagi untuk jangka panjang. Pasalnya, soal legalitas, khususnya hukum kepemilikannya, lebih terjamin. "Asal melalui jalur investasi yang benar, ya. Jadi risiko surat-surat kepemilikan sangat kecil," kata  Anton.

Sementara di Indonesia, ketika mendirikan properti bisa bersinggungan dengan orang lokal. Buntutnya, bisa  terjadi pula masalah sengketa tanah. 

Selanjutnya: Harga Emas di Pegadaian Kompak Terkoreksi, Rabu (13/10)


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News