InvesYuk

Intip Strategi Reksadana Sucor Bond Fund Berkinerja Unggul

Intip Strategi Reksadana Sucor Bond Fund Berkinerja Unggul

MOMSMONEY.ID - Berikut ini strategi reksadana Sucor Bond Fund sehingga bisa berkinerja unggul. 

Pasar surat utang atau obligasi masih berusaha untuk bangkit setelah pandemi Covid-19 menyerang. Begitu pun rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap masih tercatat minus secara year to date (ytd). 

Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana pendapatan tetap yang menggambarkan rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap berkinerja minus 1,03% ytd per Juni 2022.

Padahal, dalam tiga tahun lalu indeks tersebut catatkan kenaikan kinerja 11,38%. Sementara dalam lima tahun terakhir indeks reksadana pendapatan tetap masih tercatat tumbuh 19,65%. 

Kompak, kinerja Indobex Goverment Total Return yang menggambarkan kinerja obligasi pemerintah dalam tiga tahun terakhir juga naik 26,54%.

Begitu pun kinerja Indobex Corporate Total Return yang menggambarkan kinerja obligasi korporasi naik 34,95% dalam tiga tahun terakhir per Juni 2022.

Baca Juga: Konsumsi 4 Makanan Vegetarian Ini buat Merawat Kecantikan Kulit

Sedang Sucor Bond Fund produk reksadana pendapatan dari Sucor Asset Management berhasil berkinerja unggul. Berdasarkan data Bareksa, kinerja reksadana ini tumbuh 27,59% yoy dalam tiga tahun terakhir per Juni 2022.

Lalu, dalam lima tahun terakhir, reksadana ini memberikan imbal hasil 37,40%. Sementara secara ytd, Sucor Bond Fund masih tumbuh negatif 2,24%. 

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan, kinerja reksadana Sucor Bond Fund unggul dari periode 3 hingga 5 tahun karena didukung pengelolaan portofolio yang aktif berganti durasi tenor obligasi sesuai kondisi pasar. 

"Kami menerapkan active managed durasi obligasi yang dipilih bisa diperpanjang dan lebih pendek secara ekstrim dibarengi juga dengan riset makroekonomi yang mendalam," kata Dimas, Rabu (9/11).

Saat pasar obligasi bullish, bisa saja Sucor memiliki strategi sendiri untuk lebih dulu memilih obligasi yang berdurasi pendek. Setelah itu, Sucor AM juga menganalisis dengan teliti obligasi pemerintah cocok bagi reksadana ini, bisa dibesarkan porsinya atau direndahkan. 

Baca Juga: Siapkan 3 Rekening Ini dalam Mencapai Tujuan Keuangan

Sejauh ini, Sucor AM memandang masih akan terjadi koreksi di pasar obligasi dalam waktu pendek. Oleh sebab itu, strategi Sucor AM masih defensif dengan memilih obliagsi bertenor pendek dari pasar.

"Kami coba menyeimbangkan volatilitas yang masih ada dengan memiliki seri pendek," ujar Dimas. 

Dimas memproyeksikan, di tahun depan pasar obligasi baru memiliki potensi bullish dengan potensi imbal hasil sekitar 7%-10%. Ia optimistis karena riil yield Indonesia masih menarik dibanding negara lain dan spread yield Indonesia dengan AS akan semakin menipis.

"Paling tidak dengan yield AS stabil di tahun depan, pasar obligasi Indonesia sudah bisa jadi menarik," kata Dimas. 

Sekedar informasi, per Oktober 2022, AUM reksadana ini mencapai Rp 503 miliar. Jumlah tersebut menurun 36% yoy dari Rp 791 miliar di Oktober 2021.

Tapi, Dimas optimistis, di tahun depan, AUM akan kembali naik, karena pasar obligasi memiliki momentum yang tepat di tahun depan untuk berkinerja lebih baik dari tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News