HOME, Keluarga

Inilah Cara Tepat Mengatasi Anak yang Sulit Makan

Inilah Cara Tepat Mengatasi Anak yang Sulit Makan

MOMSMONEY.ID - Makan merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memenuhi gizi dan nutrisi harian. Tidak boleh telat, kegiatan yang satu ini harus rutin dilakukan pada jam-jam yang seharusnya.

Melansir Hello Sehat, sering telat makan dapat menyebabkan sulit berkonsentrasi, mudah lelah, mampu membuat porsi makan bertambah banyak, meningkatkan risiko tungkak lambung, memperparah gejala sindrom iritasi usus, meningkatkan risiko diabetes, menambah berat badan, hingga gampang sakit.

Selain sibuk, telat makan juga bisa terjadi karena tidak nafsu makan. Bagi orang dewasa, permasalahan telat makan tentu akan lebih mudah ditangani mengingat adanya kesadaran dari diri sendiri. Namun, hal tersebut akan terasa lebih sulit jika yang enggan makan adalah bayi atau anak-anak. 

Merangkum dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, berikut penjelasan tentang anak yang sulit makan beserta solusi yang bisa para orang tua terapkan untuk mengatasi sulit makan pada anak.

Baca Juga: Bolehkah Bayi di Bawah 6 Bulan Menggunakan Sunscreen? Simak Faktanya

Penyebab sulit makan pada anak

Faktor penyebab sulit makan pada anak sangatlah beragam. Anak yang sulit makan bisa disebabkan karena adanya penyakit / kelainan organik, interaksi biologis, hingga faktor lingkungan khususnya keluarga.

Sulit makan pada anak juga bisa terjadi karena terganggunya proses makan akibat gigi, geligi, dan mulut yang bermasalah. Bisa juga karena kemampuan menelan yang kurang baik dan adanya gangguan neurologis pada anak.

Adapun penyebab sulit makan pada anak yang paling sering dijumpai yakni pemberian nutrisi yang kurang tepat pada komposisi makanan, tekstur maupun tata cara pemberiannya.

Tak jarang ditemui orang tua yang memaksa anaknya untuk mengonsumsi makanan / minuman yang mereka anggap baik seperti minuman herbal padahal si anak tidak mau. Faktanya, paksaan-paksaan yang demikian justru dapat menimbulkan trauma mendalam pada psikologis anak. Jika sudah trauma, anak pun akan menjadi semakin sulit makan.

Akibat jika anak sulit makan berkepanjangan

Sulit makan berkepanjangan pada anak dapat menimbulkan berbagai dampak yang merugikan bagi mereka. Jika terus-terusan sulit makan, asupan kalori yang dibutuhkan anak akan menurun sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak pun bisa terganggu.

Anak yang sulit makan berat badannya akan cenderung tetap atau bahkan turun. Selain itu, sulit makan pada anak juga dapat memengaruhi tinggi badan dan status gizi mereka.

Baca Juga: Anak Berkepribadian Introvert? Begini Cara Menanganinya

Cara mengatasi sulit makan pada anak

Terdapat beberapa hal yang bisa orang tua lakukan untuk mengatasi sulit makan pada anak. Berikut beberapa cara menangani kesulitan makan pada anak sesuai dengan Feeding Rules menurut Bonnin dalam tulisannya yang berjudul Feeding Problems of Infants and Toddlers:

Jadwal

  • Jadwal makanan utama dan makanan selingan (camilan) yang teratur.
  • Pemberian makan sebaiknya tidak lebih dari 30 menit.
  • Tidak menawarkan camilan lain saat anak sedang makan, kecuali minum.

Lingkungan

  • Lingkungan yang menyenangkan (tidak boleh ada paksaan untuk makan).
  • Siapkan serbet untuk alas makan agar tidak berantakan.
  • Tidak ada distraksi (mainan, televisi, perangkat permainan elektronik) saat makan.
  • Tidak memberikan makanan sebagai hadiah.

Prosedur

  • Beri makanan dalam porsi kecil.
  • Berikan makanan utama dulu, baru diakhiri dengan minum.
  • Dorong anak untuk makan sendiri.
  • Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan kepala, atau pun menangis), tawarkan kembali makanan secara netral yaitu tanpa membujuk atau memaksa.
  • Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri proses makan pada saat itu juga.
  • Hanya boleh membersihkan mulut anak jika anak sudah benar-benar selesai makan.

Apabila anak tetap sulit makan walaupun Moms sudah menerapkan Feeding Rules, maka sangat disarankan bagi Moms untuk berkonsultasi secara langsung kepada ahli gizi atau dokter spesialis anak terdekat.

Selanjutnya: Begini Pedoman Pemberian MPASI dari Ikatan Dokter Anak Indonesia

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News