HOME, BisnisYuk

Ini yang Harus Dilakukan Pebisnis Kuliner Saat Pandemi

Ini yang Harus Dilakukan Pebisnis Kuliner Saat Pandemi

MOMSMONEY.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 memaksa semua pebisnis untuk beradaptasi menghadapi situasi yang serba sulit. Harus benar-benar jeli dan berhati-hati menghadapi lonjakan kasus positif korona dan kebijakan pemerintah yang kerap kali berubah-ubah. 

Rex Marindo, Chief Executive Officer (CEO) Foodiez berbagi beberapa tips yang harus dilakukan pebisnis food and beverages untuk bertahan di tengah kondisi seperti sekarang. Pendiri Warung Upnormal ini bilang pemilik usaha tidak bisa lagi menerapkan strategi bisnis yang lama agar bisa mempertahankan usaha.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membangun multi kanal. Pemilik usaha tidak bisa hanya menggantungkan pada kanal tertentu saja. Entah itu hanya outlet fisik atau pengiriman makanan. Bahkan walaupun sudah memiliki keduanya Rex menganggap itu masih kurang. 

Baca Juga: Kiat Membangun Bisnis Properti dengan Modal Terbatas

Menurutnya pemilik usaha fnb juga harus masuk ke kanal lain seperti marketplace, mengembangkan WhatsApp bisnis, pemesanan pre order bahkan juga membuka katering. “Sekarang ini banyak usaha restoran yang masuk ke ecommerce, misalnya saja Tuku. Sekarang dia sudah hadir di ecommerce padahal awalnya hanya mengandalkan outlet dan jasa pesan antar makanan,” paparnya dalam diskusi Indonesia Industri  Outlook 2nd Semester 2021.

Rex bilang disinilah pebisnis dituntut untuk cepat melakukan inovasi. Tidak ada yang tahu perubahan aturan apalagi yang akan diterapkan pemerintah. PPKM masih bisa diperpanjang atau dihentikan sewaktu-waktu. 

Baca Juga: Kiat Berinvestasi di Properti Agar Tidak Merugi

Pemilik usaha tak perlu takut, menerapkan kanal baru akan mengurangi pemasukan. Nyatanya pebisnis yang menutup outletnya dan fokus menerapkan omnichannel dengan membuat cloud kitchen, pendapatannya juga tidak jauh berbeda dibandingkan saat ia masih mengelola banyak outlet. “Saya percaya dine-in itu tidak akan turun, tetapi ini sangat bergantung pada lokasi,” cetusnya. 

Salah satu yang bisa dilakukan adalah penggunaan teknologi. Di era digital seperti sekarang teknologi harus benar-benar dimanfaatkan. Tidak hanya sekedar sistem pembayaran tetapi juga sampai pada membaca kebiasaan pelanggan. “Siapa konsumen loyal, bagaimana gaya berbelanja mereka. Ini bisa dicoba. Toh teknologi sekarang sudah tidak semahal dulu,” paparnya. 

Kemudian bisa juga pebisnis restoran mulai menerapkan sistem reseller. Dengan konsep ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru tetapi juga bisa melebarkan sayap bisnis. Rex bilang penerapan sistem reseller ini sudah banyak dilakukan di beberapa marketplace. 

Selanjutnya: Promo Burger King Hari Ini 29 Juli 2021, Kupon Diskon Gede-gedean Hanya Bayar 35 Ribu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News