Santai

Ini Cara Meminimalkan Stres Sebelum Operasi Mata

Ini Cara Meminimalkan Stres Sebelum Operasi Mata

MOMSMONEY.ID - Banyak orang yang stres atau takut sebelum melakukan operasi, termasuk operasi mata. Nah, begini cara terhindar dari stres sebelum melakukan operasi mata.

banyak orang cenderung dihantui banyak pertanyaan, seperti bagaimana bila operasi gagal? Bagaimana bila terjadi komplikasi hingga khawatir terjadi sesuatu di meja operasi dan lainnya?

Dokter Spesialis Mata Sophia Pujiastuti, Pendiri SILC Lasik Center, menyebutkan, takut atau stres berperan penting dalam membuat seseorang mau atau tidak dalam menjalani operasi mata.

Baca Juga: Bisa Sebabkan Gangguan Penglihatan, Begini Cara Mengatasi Mata Kering

Sophia pun membagikan tips bagaimana cara meminimalkan stres sebelum operasi mata. Berikut tipsnya:

1. Menggali informasi sebanyak-banyaknya

Menurut Sophia, informasi merupakan kunci penting untuk meminimalkan kecemasan. Informasi bisa didapatkan dari mana saja, termasuk internet.

Tetapi, Anda bisa semakin bingung karena banyaknya informasi berbeda yang tersaji. Sophia pun menyarankan agar mendapatkan informasi dari sumber paling tepat yaitu dokter.

"Pasien berhak mendapatkan informasi sejelas-jelasnya dari dokter," ujar Sophia dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (3/8).

Dia pun mengatakan, Anda tak perlu menanyakan berbagai hal yang menganggu pikiran, termasuk hal-hal yang terkesan sepele.

Anda bisa menanyakan prosedur operasi mata yang akan Anda jalani, risiko komplikasi, durasi waktu pemulihan, hal apa yang mungkin terjadi saat operasi. 

Kemudian, apa saja yang akan dialami selama operasi, apakah pasien akan merasa sakit, termasuk apa saja yang harus dilakukan sebelum dan sesudah operasi.  

"Sebelum operasi, klinik akan melakukan berbagai pemeriksaan awal terlebih dahulu, memastikan bahwa calon pasien layak untuk menjalani operasi. Sesudah dinyatakan layak, klinik akan memberi edukasi dan informasi secara detail," kata Sophia.

Namun, perlu diingat, tingkat keberhasilan operasi mata juga sangat tergantung pada tingkat kepatuhan pasien.

"Dokter akan memberi informasi tentang hal-hal yang harus dilakukan sebelum operasi, di hari operasi, dan sesudah operasi. Jika dilanggar, bisa-bisa terjadi infeksi atau peradangan," ungkapnya.

Baca Juga: Perlu Anda Tahu, Ini Gejala dan Penyebab Mata Kering

2. Memilih klinik tepercaya

Saat ini, sangat banyak klinik dan poli mata di rumah sakit yang menyediakan layanan operasi mata.

Meski begitu, untuk menemukan klinik mata yang tepat dan terpercaya, Sophia mengatakan, sebuah klinik memiliki standar prosedur operasi yang menjadi panduan bagi semua dokter yang bekerja di tempat tersebut.

"Ini penting agar siapa pun dokter yang menangani Anda, hasil operasinya akan sesuai standar yang diharapkan. Panduan tersebut juga berfungsi untuk memagari agar tidak terjadi hal-hal di luar ekspektasi," tegas dia.

Sophia juga menyarankan, agar memilih klinik yang menggunakan mesin berteknologi terkini dengan tingkat akurasi yang tinggi. Sehingga, hasil operasi bisa maksimal.

Dan, yang tak kalah penting, klinik tersebut digawangi oleh dokter mata yang berpengalaman. Pasalnya, dokter berpengalaman hanya memerlukan sedikit waktu untuk penyesuaian untuk mengoperasikan mesin untuk operasi mata.

Lainnya, dia juga menyarankan, agar pengguna mencari tahu klinik yang menawarkan harga terjangkau. Menurutnya, biaya menjadi salah satu penyebab kecemasan.

"Klinik yang dilengkapi mesin berteknologi canggih tak harus menetapkan biaya sangat tinggi, kok. Hanya saja, memang tidak bisa murah, karena segala kelengkapan masih dibeli dari luar negeri," kata Sophia.

Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Katarak yang Wajib Anda Ketahui, Simak yuk

3. Mencari dokter yang tepat

Sohpia bilang, meski sebuah klinik sudah memiliki teknologi mesin yang bagus, tetap diperlukan dokter mata yang bagus pula.

Meski begitu, walaupun dalam satu klinik terdapat dokter yang keahlian dan keterampilannya sama, rasa tak bisa diajarkan. Menurutnya, bisa jadi pasien memiliki kecocokan atau chemistry atau tidak.

Sophia pun menyebutkan, seseorang bisa lebih percaya kepada dokter tertentu karena merasa lebih nyaman ketika berbicara. Rasa percaya ini bisa membantu mengurangi rasa cemas.

Namun, dia mengingatkan, agar tetap waspada pada dokter yang memberi janji-janji manis. Dia menyarankan, agar Anda menanyakan data statistik klinik. Dengan data ilmiah, ini akan mengantisipasi rasa takut.

4. Mempelajari testimoni dan rekomendasi

Melihat review atau testimoni adalah salah satu hal yang bisa dilihat untuk mencari klinik mata yang bagus. Apalagi, biasanya pasien yang tidak puas dengan layanan klinik mata tidak akan rela memberi bintang lima.

Berbanding terbalik dengan pasien yang sangat puas, yang akan menuliskan pengalamannya yang mengesankan, memberi bintang lima bahkan merekomendasikan tempat tersebut.

"Biasanya, orang yang akan dioperasi ingin mendengarkan pendapat orang lain yang sudah pernah menjalani operasi serupa. Di sinilah testimoni memainkan peran yang cukup penting," ujar Sophia.

"Pasien yang telah melewati proses operasi bisa menceritakan bahwa ternyata dioperasi mata dengan teknologi laser itu tidak sakit, lo. Ditambah lagi, jika yang memberi testimoni adalah public figure, seperti artis atau presenter," imbuhnya.

Sophia juga menyarankan, agar calon pasien tak hanya mempelajari review berupa kata, tapi testimoni dalam bentuk video. Menurutnya, dari situ Anda bisa merasakan cerita pengalaman yang benar-benar tulus dan tidak dibuat-buat.

Baca Juga: Moms, Inilah Sederet Gejala dan Risiko Katarak pada Lansia yang Perlu Diketahui

5. Fokus pada tujuan

Sophia juga mengatakan calon pasien perlu fokus pada tujuan utama operasi, bukan pada rasa takut. Jenis operasi mata tentu disesuaikan dengan kebutuhan pasien.

Jika Anda mengalami gangguan miopia (rabun jauh), hiperopia (rabun dekat), dan astigmatisme (gangguan penglihatan akibat kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa mata), artinya Anda membutuhkan operasi agar penglihatan kembali normal.

Kalau Anda merupakan seorang atlet, memakai lensa kontak pasti membuat tak nyaman, sehingga fokus ketika bertanding juga bisa terganggu.

Atau, karena memiliki minus cukup tinggi, misalnya minus sepuluh, Anda kesulitan melihat jam ketika bangun tidur. Begitu buka mata, Anda harus mencari-cari kacamata, baru bisa melihat jam.

"Karena ingin lepas dari ketergantungan terhadap kacamata atau lensa kontak, Anda memilih operasi laser untuk menghilangkan minus. Kebutuhan setiap orang berbeda. Ada orang yang punya kebutuhan untuk tampil cantik dengan bulu mata palsu," sebut Sophia.

"Artinya, dia tidak ingin lagi pakai kacamata dan kemudian memilih operasi. Atau, ada yang ingin masuk akademi kepolisian, sehingga ingin kondisi penglihatannya baik tanpa bantuan kacamata dan lensa kontak," tambah dia.

Karena itu, ketika rasa stres menyerang, fokuslah kembali pada tujuan operasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News