Ini Batas Konsumsi Garam Per Hari Menurut WHO dan Kemenkes Berdasarkan Usia

Ini Batas Konsumsi Garam Per Hari Menurut WHO dan Kemenkes Berdasarkan Usia

KONTAN.CO.ID - Batas konsumsi garam per hari perlu diperhatikan oleh masyarakat Indonesia agar tidak berdampak negatif pada tubuh. Sebab, garam adalah bahan yang tidak bisa lepas dari konsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia. 

Garam menjadi bumbu pelengkap masakan dan selalu ada di setiap jenis makanan. Garam sebenarnya diperlukan tubuh untuk mengimbangkan kadar cairan dalam tubuh. 

Selain itu, garam juga memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Manfaat garam atau sodium adalah menjaga keseimbangan cairan di tubuh, dan berperan dalam menjaga fungsi saraf serta otot.

Baca Juga: Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Ini Sederet Manfaat Daun Sirih untuk Kesehatan

Meski demikian, mengonsumsi garam secara berlebihan juga bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh. Konsumsi garam yang tinggi dapat menyebabkan tingginya kadar natrium di dalam darah. 

Hal ini menyebabkan volume darah meningkat, sehingga tekanan darah juga naik dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan lain, seperti penyakit jantung, stroke, maupun tekanan darah tinggi. 

Sehingga, diperlukan rekomendasi batas konsumsi garam per hari. Lantas berapa batas konsumsi garam per hari? 

Baca Juga: Bikin Kolesterol Jahat Rontok, Ini Manfaat Kunyit untuk Kesehatan

Batas konsumsi garam per hari dari Kemenkes 

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, batas konsumsi garam per hari dari Kementerian Kesehatan adalah 2000 mg natrium atau setara dengan garam 1 sendok teh (sdt) /orang /hari (5 gram/orang/hari). 

Sementara itu, berdasarkan rekomendasi nutrisi Health Canada, tubuh kita cuma membutuhkan 115 miligram sodium per hari untuk hidup sehat. Sebagai perbandingannya, 1 sendok teh garam mengandung 2.000 miligram sodium.

Baca Juga: 7 Cara Alami Membersihkan Usus yang Bisa Anda Lakukan Sendiri

Sedangkan berdasarkan UK RNI (United Kingdom Reference Nutrient Intakes) batas minimum 575mg dan maksimum 1.600mg.

Takaran ini memang bisa bermacam-macam, tergantung iklim negara kita tinggal. Contohnya, di iklim yang panas, seperti di Indonesia, kita butuh garam lebih banyak karena ketika tubuh berkeringat, tubuh kita mengeluarkan sodium. 

Peni M. Hartanto, seorang konsultan nutrisi dan diet mengatakan bahwa di negara kita tidak ada penetapan kebutuhan natrium secara khusus.

Baca Juga: Begini Cara Menjaga Tekanan Darah Tetap Normal Buat Penderita Hipertensi

Batas konsumsi garam per hari menurut WHO 

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga memberikan rekomendasi batas konsumsi garam per hari. 

Dikutip dari laman resmi WHO, berikut batas konsumsi garam per hari menurut WHO:

  1. Batas konsumsi garam per hari menurut WHO untuk orang dewasa adalah maksimal 5 gram atau kurang dari satu sendok teh.
  2. Batas konsumsi garam per hari untuk anak-anak (usia di bawah 15 tahun), disesuaikan dengan kebutuhan tubuh mereka. Dengan catatan, tak melebihi batas maksimal konsumsi aman garam untuk orang dewasa. 
  3. WHO tak merekomendasikan untuk memberikan garam kepada anak yang berada pada periode pemberian ASI eksklusif (0-6 bulan) dan anak dalam periode pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yaitu usia 6-24 bulan. 

WHO juga mengimbau agar semua garam yang dikonsumsi harus diperkaya dengan iodine atau yodium. Yodium adalah zat yang sangat penting untuk perkembangan otak pada janin dan anak kecil, serta mengoptimalkan fungsi mental orang pada umumnya.

Baca Juga: Cara Diet Sehat untuk Menurunkan Berat Badan yang Aman untuk Tubuh, Anda Wajib Coba

Cara membatasi kadar garam di tubuh

Jika terbiasa mengonsumsi makanan dengan kadar garam berlebih, ada baiknya kita mulai membatasi konsumsi garam. Dikutip dari Kontan.co.id (28/10/2019), berikut adalah tips membatasi kadar garam dalam tubuh:

  1. Kurangi garam, dan tambah rasa makanan menggunakan rempah-rempah dan bumbu lain seperti bawang putih dan cabai. Tambahkan juga perasan air lemon untuk membuat daging lebih lembut dan menonjolkan rasa makanan.
  2. Kurangi garam saat memasak secara perlahan, dalam waktu beberapa minggu, untuk membangun kebiasaan. Hindari mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan kaleng.
  3. Hanya gunakan sayur dan buah segar untuk makan maupun memasak. Pilih makanan yang labelnya bertuliskan rendah garam atau tidak mengandung garam.

Demikian penjelasan mengenai batas konsumsi garam per hari menurut WHO dan Kemenkes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News