HOME, Keluarga

Ingin Mengajarkan Empati kepada Anak? 5 Cara Ini Bisa Anda Praktikkan di Rumah

Ingin Mengajarkan Empati kepada Anak? 5 Cara Ini Bisa Anda Praktikkan di Rumah

MOMSMONEY.ID - Empati adalah kemampuan untuk benar-benar menunjukkan kasih sayang, memahami kehidupan orang lain, dan memosisikan diri dengan kondisi orang lain.

Empati menjadi keterampilan hidup yang bisa mulai diajarkan sedini mungkin. Anak-anak yang terbiasa berempati sedari dini memiliki kemungkinan yang kecil untuk menggertak orang lain.

Selain itu, anak yang penuh empati juga berpotensi untuk menjadi pemimpin yang mampu mendengarkan dan memahami emosi orang-orang di sekitarnya. Anak dengan empati tinggi cenderung akan sukses di tempat kerja kelak berkat kecerdasan emosionalnya yang baik.

Setelah mengetahui berbagai manfaatnya, kira-kira apa saja cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan empati kepada anak-anak sedari dini. Melansir mindbodygreen, inilah 5 cara yang bisa Anda praktikkan.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Makan Bersama Keluarga, Ini Dia 6 Manfaatnya untuk Anak-Anak

1. Libatkan anak dalam pengalaman emosional orang lain

Ketika Anda menyaksikan situasi di mana seseorang terlibat dalam pengalaman emosional misalnya tetangga Anda menangis karena kucingnya mati, berikanlah ia perhatian dengan tepat dan penuh hormat. Ajaklah anak mengunjungi tetangga Anda yang sedang bersedih itu untuk mengucapkan perasaan belasungkawa.

Sepulang dari sana, Anda dapat mengajak anak untuk membicarakan perihal situasi menguras emosi yang dialami oleh tetangga Anda tadi dan meminta anak untuk membayangkan betapa sedihnya orang-orang yang ditinggal pergi oleh sesuatu atau seseorang yang menjadi kesayangan mereka. Dengan begini, anak pun dapat memosisikan diri dengan kondisi orang-orang di sekitarnya sekaligus menumbuhkan rasa empati mereka.

2. Tunjukkan kebaikan diri Anda

Pada saat anak Anda menghampiri, apa yang biasanya Anda lakukan? Apakah Anda cenderung mengabaikannya atau justru menaruh perhatian secara penuh kepada mereka? Sebagai pembelajaran awal untuk meningkatkan empati anak, disarankan bagi Anda untuk tidak acuh tak acuh terhadap apapun yang anak lakukan.

Pada saat anak berbicara kepada Anda, dengarkanlah dengan saksama semua perkataannya. Fokuskan pandangan Anda hanya pada mereka dan jangan menyela kata-kata mereka. Untuk benar-benar memahami inti perkataan anak, Anda dapat mengulangi kata-kata anak yang telah Anda dengar.

Sebisa mungkin, pahami posisi mereka. Berikanlah validasi untuk seluruh ucapan anak guna menciptakan budaya empati di rumah yang kemungkinan akan anak bawa hingga mereka dewasa.

3. Beri tahu perilaku apa saja yang termasuk kasar atau tidak sopan

Namanya anak-anak, sering kali mereka berbuat tanpa berpikir terlebih dahulu. Barangkali tak jarang Anda menjumpai anak Anda berteriak dan berperilaku agresif kepada anggota keluarga lain atau bahkan orang asing. Ketika peristiwa itu terjadi, bicarakanlah secara kolaboratif kepada anak Anda tentang perilaku mereka yang demikian.

Jelaskan pada anak bahwa perilaku kasar dan tidak sopan mereka hanya akan menyakiti hati orang lain. Arahkan anak Anda untuk membayangkan perasaan orang-orang yang telah diperlakukan kurang menyenangkan oleh mereka dan bagaimana perasaan anak jika perilaku buruk tersebut justru menimpa mereka.

Pimpinlah anak Anda dengan memberikan contoh dalam suatu diskusi untuk mendorong anak Anda memahami perspektif atau kehidupan orang lain.

4. Jadilah teladan

Tindakan sederhana seperti memindahkan batu besar dari tengah jalan ke tepi jalan atau membantu mengambilkan barang dagangan pak tua yang jatuh merupakan bentuk kebaikan yang akan menumbuhkan budaya empati pada anak ketika Anda menunjukkannya secara langsung di hadapan mereka.

Untuk mewujudkannya, Anda dapat mengawalinya di lingkungan sekitar rumah. Setelah anak terbiasa menolong orang lain di sekitar rumah, sesekali Anda dapat mengajak mereka untuk mengunjungi lingkungan sosial yang lebih luas seperti panti asuhan atau komunitas relawan lingkungan untuk peningkatan empati yang signifikan.

5. Tunjukkan aksi, jangan sekadar kata-kata

Membimbing anak-anak untuk bisa melihat situasi atau sudut pandang orang lain tidak dapat terwujud hanya dengan mengandalkan ceramah. Apabila Anda hanya mendikte anak untuk menjadi bijaksana dan peduli tanpa terjun langsung untuk membantunya, kemungkinan ekspektasi Anda tersebut tidak akan terwujud.

Pastikan untuk benar-benar membantu anak Anda melangkah menjadi pribadi yang penuh empati dengan memberikan arahan dan contoh. Adakanlah percakapan yang mendalam bersama anak sesering mungkin berkaitan dengan situasi orang lain yang bisa dikatakan tidak seberuntung mereka. Apabila anak terbiasa memahami kehidupan orang lain, maka mereka akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepedulian sosial yang tinggi.

Selanjutnya: Inilah 5 Kebiasaan Positif yang Harus Orang Tua Tunjukkan pada Anak-Anak Mereka

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News