Keluarga

Ingin Mendisiplinkan Perilaku Anak Balita? Perhatikan 4 Hal Berikut Ini

Ingin Mendisiplinkan Perilaku Anak Balita? Perhatikan 4 Hal Berikut Ini

MOMSMONEY.ID - Balita merupakan fase yang cenderung menjengkelkan bagi para orang tua. Pasalnya, ini merupakan usia di mana anak-anak mulai menjadi lebih mandiri dan menemukan diri mereka sebagai individu, padahal kemampuan anak untuk berkomunikasi dan bernalar masihlah terbatas.

Saat seorang balita memahami bahwa tindakan mereka penting, mereka akan berusaha untuk menegaskan diri sendiri dengan kontrol diri yang sangat sedikit dan pikiran yang tidak rasional. Alhasil, orang tua harus siap untuk menghadapi berbagai perilaku balita yang menantang dan tidak logis seperti mengamuk, memukul, menggigit, atau menendang.

Untuk membantu mendisiplinkan perilaku anak balita Anda, inilah 4 hal yang harus Anda perhatikan sebagaimana dilansir dari WebMD.

1. Sikap yang konsisten

Ketertiban dan rutinitas akan memberikan anak-anak tempat berlindung yang aman dari kehidupan yang tidak dapat diprediksi. Ketika terdapat beberapa prediktabilitas dan rutinitas, itu akan membuat anak merasa jauh lebih aman dan terjamin.

Pada akhirnya, anak pun akan berperilaku cenderung lebih tenang karena mereka tahu apa yang diharapkan.

Selain penting dipraktikkan dalam rutinitas, sikap yang konsisten juga perlu diterapkan dalam hal disiplin. Saat suatu hari Anda mengatakan “jangan memukul” kepada anak tatkala mereka hendak memukul anak-anak lainnya, maka Anda juga perlu mengatakan hal yang sama untuk seterusnya.

Baca Juga: 5 Tips Memberi Makan Anak Balita yang Sedang Mengalami Diare

2. Tetap tenang

Saat melihat anak mengamuk, tentu sangat mudah bagi tekanan darah Anda untuk meningkat. Kendati begitu, kehilangan kendali hanya akan memperburuk situasi dan membuat stres. Jadi, beri diri Anda waktu untuk menenangkan diri sebelum menindaklanjuti perilaku buruk anak.

Ketika anak berteriak, berusahalah untuk tidak menunjukkan emosi apapun. Pasalnya, terkadang taktik terbaik untuk menghadapi anak yang berperilaku buruk yaitu dengan mengabaikan perilaku mereka sepenuhnya.

Nah, saat anak menyadari bahwa teriakan mereka tidak mampu membuat mereka mendapatkan keinginan atau perhatian dari Anda, pada akhirnya anak akan merasa bosan dan berhenti untuk berteriak dengan sendirinya.

Selalu ingat untuk tidak memukul anak apapun yang terjadi jika Anda tidak ingin anak menganggap hukuman fisik sebagai sesuatu yang normal dan dapat diterima. Sebaliknya, ciptakanlah pengalihan dan istirahat singkat karena kedua hal ini merupakan taktik disiplin yang jauh lebih efektif terutama bagi balita.

3. Beri anak waktu untuk istirahat

Meskipun time-out tergolong populer dan merupakan salah satu dasar dari disiplin anak, namun metode tersebut mungkin bukanlah pendekatan yang terbaik bagi anak pada tahap balita. Hal ini dikarenakan implikasi negatif dari aktivitas mengucilkan dalam metode time-out dapat mengajarkan kepada anak bahwa mereka jahat.

Sebagai gantinya, beri anak waktu untuk beristirahat. Sediakan tempat yang aman dan bebas dari gangguan maupun stimulasi berlebihan supaya anak bisa bersantai sejenak di sana selama beberapa menit sampai mereka dapat kembali mengendalikan diri.

Intinya, Anda diharuskan untuk bisa memperbaiki perilaku buruk anak sekaligus meluangkan waktu untuk memuji perilaku baik mereka. Jika Anda tidak memberi tahu anak ketika mereka melakukan hal yang benar, itu bisa membuat anak melakukan hal yang salah hanya untuk mendapatkan perhatian.

Sebaliknya, jika Anda memberi tahu anak Anda bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang baik, maka kemungkinan besar anak ingin terus melakukannya.

4. Melihat dari sudut pandang anak

Berbeda dengan orang dewasa, balita cenderung mengalami kesulitan untuk memahami banyak hal yang Anda anggap remeh misalnya bagaimana mengikuti petunjuk dan berperilaku dengan tepat. Sebagai saran, cobalah untuk melihat dari sudut pandang anak guna membantu mencegah amukan. Meskipun demikian, tetaplah validasi perasaan anak Anda tanpa memanjakannya.

Selain itu, Anda juga harus menetapkan batasan namun jangan lupa untuk menerapkannya dengan penuh hormat kepada anak dan jadikan kesempatan ini untuk membantu mereka belajar mengatasi kesulitan, frustasi, dan aturan.

Untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai anak dan mengenali perasaan mereka, Anda bisa memberikan anak pilihan. Coba tawarkan pilihan kepada anak sebelum melakukan sesuatu untuk membuat mereka merasa seolah-olah memiliki kendali atas sebuah situasi.

Moms, itulah 4 hal yang harus diperhatikan saat mendisiplinkan anak balita. Ketahuilah bahwa terkadang merasa stres akibat perilaku anak itu tidak apa-apa.

Jadi, tetap lakukan hal terbaik yang Anda bisa dan konsistenlah dalam menerapkan aturan supaya Anda bisa melihat lebih banyak hari yang baik daripada hari yang buruk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News