BisnisYuk

Ingin Jadi Womenpreneur? Simak Tips dari Michella Ham Pendiri Skin Game

Ingin Jadi Womenpreneur? Simak Tips dari Michella Ham Pendiri Skin Game

MOMSMONEY.ID - Ingin menjadi womenpreneur alias pengusaha wanita, yuk, simak tips dari Michella Ham, Pendiri Skin Game

Sebagai womenpreneur, Michella Ham berhasil mengembangkan bisnis Skin Game yang ia kembangkan di 2020 saat usianya masih menginjak 23 tahun.

Michella Ham dan AirAsia Shop berbagi tips soal cara yang tepat menjadi pengusaha wanita. 

Pertama, disiplin memanajemen waktu. Berangkat dari menyisihkan uang saku semasa kuliah, Michella berhasil melipatgandakan modal. 

Menurutnya, fondasi utama dari keberhasilan seorang pebisnis pemula adalah kedisiplinan untuk memisahkan antara keuangan perusahaan dan kebutuhan pribadi.

"Seringkali, pebisnis pemula tidak dapat mengontrol diri soal keuangan. Pada fase-fase awal, seharusnya keuntungan bisnis diputar kembali untuk modal dan memperkuat kapital yang kita miliki," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/4).

"Jangan tergiur untuk menggunakannya demi kebutuhan pribadi. Meskipun sebagai owner, kita harus menempatkan diri seperti karyawan yang digaji sesuai kapasitasnya," ucap Michella.

Baca Juga: 5 Tips Dasar untuk Perempuan yang Ingin Memulai Bisnis Online dari Lazada

Masih berkaitan dengan manajemen keuangan, Michella juga menerapkan kedisiplinan dalam hal biaya pemasaran. Dengan modal yang terbatas, sebagai pengusaha harus cermat untuk menghitung rasio biaya operasional atau COGS dengan profit.

"Dulu, aku mengakali strategi promosi dengan penawaran barter review kepada influencer di media sosial. Modal minim, tapi efektivitas paparannya luas,” tambahnya.

Kedua, berani mengembangkan tim demi akselerasi bisnis.  Banyak pebisnis pemula yang menunda ekspansi tim dengan alasan efisiensi biaya. Nyatanya, hal inimerupakan keputusan yang sedikit disesali Michella lantaran sempat menghambat pertumbuhan Skin Game.

"Saat itu, bisnis Skin Game bertumbuh cukup baik, tapi tetap aku mau handle semuanya sendiri. Jadi, waktu aku banyak dihabiskan untuk urusan operasional, dan menyebabkan aku tidak bisa efektif memikirkan hal-hal strategis yang lebih krusial," ujar dia.

"Apa yang aku pelajari adalah ketika bisnis mulai berkembang, dan memiliki cash-flow yang kuat, jangan takut untuk mengembangkan tim demi akselerasi pertumbuhan bisnis secara jangka panjang," ungkapnya. 

Ketiga, bangun kedekatan dengan konsumen. Kompetisi industri kecantikan bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu, brand harus menerapkan diferensiasi agar mampu bertahan di tengah sengitnya gempuran kompetitor.

Salah satu diferensiasi dari Skin Game adalah membangun kedekatan dengan konsumen.

Baca Juga: Mengenal Dewi Kam, Perempuan Paling Kaya di Indonesia

Bagi Michella, brand harus mendengarkan segala masukan dari konsumen dan benar-benar diaplikasikan secara nyata untuk pengembangan ke depan.

Di dalam bisnisnya, Michella menganggap Skin Game bukan hanya sebuah beauty business, namun juga relationship business.

Makanya, ia juga memiliki komunitas,yang menjadi wadah bagi para konsumen setia Skin Game untuk terlibat aktif dalam berbagai program dan memberikan kritik saran.

Keempat, eksplorasi semua peluang positif. Meskipun telah berhasil mengembangkan Skin Game di Indonesia, Michella tak lantas berpuas diri.

Dia terus mengeksplorasi berbagai peluang baru untuk memperluas pangsa pasar, termasuk bermitra dengan AirAsia Shop yang merupakan bagian dari ekosistem AirAsia Superapp.

"Yang bikin aku tertarik untuk bergabung dengan airasia shop, karena aku ingin brand Skin Game dikenal secara lebih luas lagi, menjangkau market baru melalui layanan in-flight delivery di penerbangan AirAsia," sebutnya.

"Menurut aku, itu adalah keunikan airasia shop yang tidak bisa ditawarkan oleh platform marketplace lainnya. Sejalan dengan rencana jangka pendek aku untuk melihat potensi ekspansi di luar negeri," imbuh dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News