AturUang

Inflasi Tinggi, Ini Hal-hal yang Bisa Anda Lakukan Untuk Menjaga Keuangan

Inflasi Tinggi, Ini Hal-hal yang Bisa Anda Lakukan Untuk Menjaga Keuangan

MOMSMONEY.ID - Inflasi tinggi  mengancam Indonesia. Begini hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga keuangan

Apakah Moms baru-baru ini belanja rutin kebutuhan rumah dan merasakan harga-harga mulai naik? Telur yang tadinya dikisaran Rp 20 ribu menjadi kisaran Rp 25 ribu? Harga bensin juga baru-baru saja naik, khusus pertalite dari Rp 7.650  menjadi Rp 10 ribu per liter. 

Kenaikan harga yang Anda alami tersebut sejalan dengan data yang baru saja dirilis oleh Badan pusat Statistik (BPS). Pada September 2022 ini inflasi mencapai 1,17%. Menandakan sepanjang Januari- September 2022 angka inflasi menyentuh 4,84%. Sedangkan inflasi dari September 2022 dibandingkan September tahun lalu mencapai 5,95%. 

Nilai inflasi tersebut saat ini berada di atas target inflasi pemerintah. Mengutip Kontan, Kementerian Keuangan memproyeksikan inflasi 2022 berada di rentang 3,5% - 4,5%. Indikator-indikator ini menyadarkan kita bahwa saat ini kita semua berada di era inflasi yang cukup tinggi, meski pemerintah mengklaim masih cukup moderat. Artinya harga-harga akan tetap tinggi.

Baca Juga: Inflasi September Naik, IHSG Turun 0,15% ke 6.949 Senin (3/10)

Inflasi Septembr 2022

Lalu  bagaimana menghadapi inflasi yang tinggi? 

Dalam menghadapi era inflasi tinggi, Time memberikan beberapa langkah yang bisa Moms lakukan. Tentu ini untuk menjaga pendapatan Anda saat harga-harga melambung tinggi. 

Lakukan budgeting atau buat anggaran

Berdasarkan survey debt.com, 80% penduduk Amerika Serikat telah melakukan pembuatan anggaran sepanjang 2021. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana Anda selama ini mengeluarkan uang untuk belanja. Anggaran ini bisa Anda perinci dari merek yang dibeli dan harganya. 

Jika Anda sudah membuat anggaran, maka dengan mudah Anda bisa memangkas biaya-biaya yang tidak dibutuhkan. Misalnya mengurangi biaya langganan, kemudian lakukan banyak srvei untuk mencari barang yang paling murah, serta mengubah belanja dari merek terkenal jadi merek yang berada di bawahnya. 

Lunasi hutang Anda terlebih dahulu

Kebanyakan orang justru menunda pembayaran utang. Time justru menyarankan Anda untuk menjadikan langkah pembayaran utang sebagai prioritas setelah pemenuhan kebutuhan hidup. Dengan melunasi hutang, Anda tidak terbebani suku bunga yang bisa saja naik mengikuti suku bunga acuan bank sentral.

Cash is King

Saat harga-harga melambung tinggi, prioritas yang perlu Anda lakukan setelah membayar utang adalah memiliki dana darurat. Letakan uangmu di rekening yang dapat Anda tarik kapanpun untuk kebutuhan-kebutuhan mendesak. Dalam kondisi ekonomi yang tertekan, Anda tentu perlu menyiapkan banyak skenario. Apalagi jika uang Anda diletakan di instrumen investasi berisiko tinggi. Lebih baik Anda menyimpannya di tabungan ketimbang saat membutuhkannya justru Anda sedang membukukan kerugian.

Baca Juga: Inflasi Tinggi Menekan Nilai Tukar Rupiah di Awal Oktober  

Pertimbangkan untuk investasi di obligasi

Jika Anda tidak memiliki utang dan memiliki uang yang cuku untuk hidup nyaman dalam 3-6 bulan ke depan, coba pelajari investasi di obligasi. Instrumen investasi ini cukup bisa menjanjikan keuntungan dan keamanan. Pasalnya tingkat imbal hasil obligasi akan menyesuaikan inflasi. Hal ini menjamin uang Anda yang diinvestasikan tidak habis digerus oleh indlasi. 

Mulai lakukan investasi pada rumah Anda

Kenaikan inflasi juga akan mendorong harga rumah naik. Ini menjadi kesempatan bagi Anda untuk menginvestasikan uang Anda di rumah sendiri. Selama harga rumah terus mengalami kenaikan, biaya yang dilakukan untuk renovasi masih terhitung berharga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News