Bugar

Indonesia Bersiap Menuju Endemi, Ini 6 Strategi WHO yang Diadopsi Indonesia

Indonesia Bersiap Menuju Endemi, Ini 6 Strategi WHO yang Diadopsi Indonesia

MOMSMONEY.ID - Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa Indonesia tengah bersiap menuju endemi. Ini didasarkan atas parameter penilaian Covid-19 yang terus melandai.

“Sesuai pengumuman Dirjen WHO kita saat ini seluruh dunia telah menghadapi masa yang menggembirakan karena tanda-tanda hilangnya pandemi Covid-19 mulai terlihat, termasuk di Indonesia” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam keterangan tertulis yang dikutip melalui situs resmi Kemenkes, Senin (3/10).

Adapun melandainya kasus Covid-19 di Indonesia juga didasarkan atas berbagai parameter, mulai dari angka kasus hingga penggunaan tempat tidur perawatan pasien Covid-19.

Parameter pertama, terlihat penurunan kasus konfirmasi mingguan sejak Agustus minggu ketiga. Saat ini rata rata angka kasus harian Covid-19 berkisar di angka 2.000 kasus. Ini juga diikuti penurunan positivity rate mingguan menjadi 6.38% dalam minggu terakhir.

Lalu, terjadi pula penurunan kasus kematian menjadi 123 per minggu, atau rata-rata di bawah 20 per hari.

Selain itu, terjadi penurunan angka perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit. Bed occupancy rate (BOR) terus turun dari angka 5% pada 10 September menjadi 4,83% saat ini. Begitu juga kasus harian dengan positivity rate cenderung melandai dalam satu bulan terakhir.

Baca Juga: Bisa Menurunkan Kolesterol, Simak 5 Manfaat Wijen Hitam bagi Kesehatan

Walau begitu, Syahril mengatakan masih ada 8 provinsi di Indonesia yang mengalami peningkatan kasus selama satu minggu terakhir, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Bangka Belitung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utama.

Sedangkan, 26 provinsi lain mengalami penurunan kasus harian.

Kata Syahril, ada 6 strategi WHO menuju endemi yang diadopsi Indonesia. Pertama, mengomunikasikan risiko melalui sosialisasi kepada masyarakat bahwa pandemi Covid-19 masih ada dengan risikonya.

Kedua, melakukan vaksinasi dosis 1, dosis 2 hingga vakasinasi booster. Ketiga, memastikan sistem pelayanan kesehatan dari hulu ke hilir sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan kasus.

Keempat, upaya pengendalian secara menyeluruh dan berkesinambungan.

Kelima, dilakukan pula penguatan upaya surveilans di Indonesia ke dalam lima tahapan. Mulai dari Transisi dari case-based nation wole survailance ke sentimel surveillance. Melakukan integrasi survailen covid-19 dengan surveillance ILI/SARI. Menguatkan community based surveillance yang akan terintegrasi dengan Sistem Kewaspadaan Diri dan Respons (SKDR) yang ada di puskesmas.

Lalu, hospital based surveillance, selain akan terintegrasi dengan SKDR, juga trennya akan dipantau melalui surveilans SARI untuk kasus-kasus berat. Kemudian, environmental Surveilans (ES) akan menjadi salah satu sistem surveilans yang akan dikembangkan.

Terakhir, Syahril juga meminta masyarakat untuk benar-benar menyiapkan langkah menuju endemi. "Paling penting dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, termasuk disiplin memakai masker,” katanya.

Meskipun tengah bersiap menuju endemi, Kemenkes mengatakan tetap terdapat kewaspadaan terhadap adanya kemungkinan mutasi virus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News