InvesYuk

IHSG Terpantau Menghijau pada Pembukaan Perdagangan Selasa (2/8)

IHSG Terpantau Menghijau pada Pembukaan Perdagangan Selasa (2/8)

MOMSMONEY.ID - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menghijau pada pembukaan perdagangan Selasa (2/8). IHSG berada di level 6.988 pada pembukaan 09.00. Angka ini naik 20 poin dari penutupan sehari sebelumnya. 

Kemarin, IHSG terpantau menguat 0,25% ke level 6.968. Penguatan ini ditopang oleh sektor transportasi dan logistik, dan juga material dasar. 

Di tengah penguatan IHSG kemarin, Bursa AS justru melemah lantaran sektor energi mengingat anjloknya harga minyak dunia. 

Di samping itu, investor juga masih menilai kebijakan The Fed menaikan suku bunga secara agresif bisa memicu pengangguran, bahkan melumpuhkan ekonomi. 

Begitu pun bursa Eropa, juga mengalami pelemahan lantaran tertekan saham sektor oil and gas. Ditambah dengan melorotnya perbankan. 

Menurut riset Henan Putihrai Selasa (2/8), secara makro yang bisa mempengaruhi IHSG di antaranya inflansi yang mencapai 0.64% secara bulanan dan tembus 4.94% secara tahunan. Ini menjadi inflansi tertinggi sejak Oktober 2015 yang pada kala itu mencapai 6,25%. Adapun inflasi ini lantaran harga cabai merah, bawang merah, cabai rawit yang bergejolak karena gangguan cuaca. 

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat di Awal Agustus

Selain inflansi, faktor yang menggerakkan pasar juga datang dari Purchasing Manager's Index (PMI) dari S&P Global. Pada periode Juli 2022, PMI manufaktur Indonesia tercatat pada angka 51,3 atau lebih tinggi jika dibandingkan pada bulan sebelumnya.

Analis teknikal Henan Putihrai memproyeksikan, IHSG akan berada pada support 6918 hingga 6887 atau bahkan bisa 6700. Sementara resisten di 7000-7032 atau 7110-7150. 

Menurut analis teknikal Henan Putihrai, secara jangka panjang IHSG bergerak bullish dengan 6700 sebagai landasan pergerakan. 

Hari ini, paling tidak IHSG harus mampu menembus titik tertinggi pada perdagangan Jumat lalu di angka 7032,. Dengan berpeluang untuk lanjut naik menuju 7110-7150. 

Saham yang direkomendasikan beli adalah MTDL dengan target harga Rp 675- Rp 700 atau Rp 745 - Rp 765. Lantas, investor bisa beli TLKM degan target harga Rp 4530- Rp4620 atau Rp 4840- Rp4850.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News