InvesYuk

IHSG Merosot ke 6.813 Rabu (4/1) Di Tengah Fluktuasi Harga Komoditas

IHSG Merosot ke 6.813 Rabu (4/1) Di Tengah Fluktuasi Harga Komoditas

MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok pada perdagangan hari Rabu (4/1). Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG terkoreksi 75,51 poin atau 1,10% ke level 6.813,23 pada penutupan perdagangan.

Sepanjang Perdagangan IHSG lebih banyak bergerak di zona merah dengan level terendah 6.813,23 dan level tertinggi 6.900,60.

Sebanyak 10 dari 11 sektor di BEI ditutup di zona merah. Sektor energi turun paling dalam 3,20%. Sektor perindustrian terkoreksi 2,12%. Sektor kesehatan terseret 1,78%. Sektor transportasi terkoreksi 1,54%. Sektor properti dan real estate anjlok 1,04%.

Kemudian sektor infrastruktur turun 1,01%. Sektor barang konsumer non primer terkikis 0,80%. Sektor keuangan turun 0,63%. Sektor barang konsumer turun 0,51%. Sektor barang konsumer primer turun 0,25%. Hanya sektor teknologi satu-satunya yang menguat 0,24%.

Total volume perdagangan saham di BEI pada Rabu mencapai 16,99 miliar dengan total nilai transaksi Rp 9,71 triliun. Ada 369 saham yang turun, 164 saham yang naik dan 173 saham yang stagnan.

Top losers di LQ45 adalah:
1. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) 6,86% ke Rp 2.850 per saham
2. PT United Tractors Tbk (UNTR) 6,76% ke Rp 24.150 per saham
3. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) 6,25% ke Rp 3.300 per saham

Top gainers di LQ45 adalah:
1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 2,82% ke Rp 7.300 per saham
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 2,50% ke Rp 2.050 per saham
3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 1,48% ke Rp 6.850 per saham

Baca Juga: IHSG Menguat 0,55% ke 6.888 pada Selasa (3/1), Capital Inflow Masih Seret

William Surya Wijaya CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG masih memperlihatkan peluang untuk tertekan. Hal ini terjadi di tengah fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar rupiah. 

Namun, peluang kenaikan dalam jangka pendek hingga panjang masih terbuka cukup lebar. Sentimen positif yang mendukung IHSG memiliki peluang menguat adalah fundamental ekonomi Indonesia yang cukup kuat. 

"Jika IHSG terkoreksi investor dapat memanfaatkannya untuk melakukan akumulasi beli dengan harapan capital gain yang cukup besar," kata William dalam riset Rabu (4/1). 

Untuk perdagangan Kamis (5/1), William memproyeksikan rentang IHSG di 6.789-6.956

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News