HOME, InvesYuk

IHSG Melorot di Akhir Perdagangan, Rabu (12/1)

IHSG Melorot di Akhir Perdagangan, Rabu (12/1)

MOMSMONEY.ID - Tak mampu menanjak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis pada hari ini. Rabu (12/1), IHSG turun 0,01% atau 0,91 poin ke 6.647,06 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dari 11 sektor, hanya tiga indeks sektoral yang turun hingga akhir perdagangan hari ini. Sektor teknologi terjun 2,17%. Sektor keuangan merosot 1,02%. Sektor properti dan real estat turun 0,98%

Sedangkan sektor barang baku melesat 1,05%. Sektor energi melonjak 1,04%. Sektor transportasi dan logistik menguat 0,58%. Sektor barang konsumsi primer menguat 0,51%. Sektor perindustrian naik 0,42%. Sektor kesehatan menanjak 0,15%. Sektor infrastruktur menguat 0,14%. Sektor barang konsumsi nonprimer naik tipis 0,05%.

Total volume transaksi bursa mencapai 21,66 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 11,65 triliun. Sebanyak 346 saham turun harga. Ada 189 saham yang menguat dan 147 saham flat.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Air Fryer Low Watt yang Terjangkau dan Ramah di Dompet

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menilai penutupan IHSG hari ini didorong berbagai faktor. Seperti kekhawatiran pelaku pasar terkait normalisasi kebijakan moneter yang agresif sedikit mereda setelah sebelumnya indeks di Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan secara berturut-turut.

"Hal ini juga terindikasi dari penurunan dari bond yield ke level 1,76% setelah sebelumnya sempat menyentuh level 1,8%," ujar William dalam risetnya, Rabu (12/1).

Tak hanya itu, saat ini investor, juga masih akan mencermati rilis data inflasi di AS yang akan dirilis pada Rabu ini, di mana inflasi diperkirakan akan naik 7% secara year on year (YoY). Capaian ini diindikasi tertinggi sejak 1982, dan jika mengeluarkan makanan dan energi, inflasi diperkirakan meningkat 5,4% (YoY).

"Kepala The Fed Chairman, Jerome Powell menginformasikan bahwa ekonomi US sehat dan membutuhkan normalisasi kebijakan moneter untuk menjaga inflasi," pungkasnya.

Baca Juga: Begini Cara Cek Tiket dan Jadwal Vaksinasi Booster di PeduliLindungi

Sementara di sisi lain, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan melambat atau diperkirakan turun ke 4,1% pada 2022 dan 3,2% di 2023.

Kata William, hal ini disebabkan oleh penyebaran dari varian Omicron yang akan menghambat aktivitas ekonomi dalam jangka pendek.

"Hal ini juga diperparah oleh terbatasnya ruang kebijakan fiskal dan moneter di negara maju untuk mendorong perekonomian. Kekhawatiran terkait dengan kasus baru masih tinggi setelah tercatat ada 46% kasus covid di Filipina yang positif," tandas William.

Pada perdagangan Kamis, (13/1), William proyeksikan IHSG akan cenderung menguat di rentang 6.645 sampai 6.754. Adapun saham yang bisa dicermati pelaku pasar yaitu AALI, BBCA, HEAL dan MPMX.

Baca Juga: Kiat Memulai Bisnis Fesyen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News