InvesYuk

IHSG Melemah 0,54% Rabu (7/9), Proyeksi Pergerakan Masih Fluktuatif

IHSG Melemah 0,54% Rabu (7/9), Proyeksi Pergerakan Masih Fluktuatif

MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun di akhir perdagangan hari ini. Rabu (7/9), IHSG melemah 0,54% atau 46,40 poin ke 7.186,76 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

IHSG terseret pelemahan 10 indeks sektoral. Hanya satu sektor yang menguat hingga tutup pasar yakni sektor barang baku yang menguat 0,31%. Sementara penurunan terbesar adalah pada sektor infrastruktur sebesar 1,58%. Sektor energi terjun 1,36%. Sektor transportasi dan logistik anjlok 0,97%. Sektor keuangan melorot 0,83%

Sektor barang konsumsi primer tergerus 0,54%. Sektor teknologi melemah 0,52%. Sektor kesehatan turun 0,19%. Sektor properti dan real estat terkoreksi 0,13%. Sektor barang konsumsi nonprimer turun 0,07%. Sektor perindustrian melemah tipis 0,04%.

Top gainers LQ45 hari ini adalah:

PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) 2,59%
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) 2,09%
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 1,77%
Top losers LQ45 terdiri dari:

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) -6,53%
PT Bank Jago Tbk (ARTO) -4,28%
PT Astra International Tbk (ASII) -3,62%

Baca Juga: Terus Menguat, IHSG Naik 31 poin

Total volume transaksi bursa mencapai 36,29 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 15,35 triliun. Sebanyak 329 saham melemah. Ada 200 saham yang menguat dan 169 saham flat.

William Surya Wijaya CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas memproyeksikan pergerakan IHSG pada perdagangan Kamis (8/9), cenderung bergerak sideways hingga beberapa waktu mendatang. Rentangnya berada di 7.123-7.278. 

Sentimen yang mempengaruhi adalah pasca rilis cadangan devisa Indonesia yang berada dalam kondisi stabil. Bank Indonesia (BI) melaporkan, cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 tercatat US$ 132,2 miliar. Angka ini tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan posisi pada Juli 2022 yang juga sebesar US$ 132,2 miliar. William mengatakan data tersebut menunjukkan masih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia.  

Sedangkan, sentimen eksternal dan fluktuasi harga komoditas juga masih turut mempengaruhi pergerakan IHSG. "Momentum korekasi wajar terjadi dan dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka pendek," kata William, Rabu (7/9). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News