HOME, InvesYuk

IHSG Lemah Selama Dua Minggu Terakhir, Cermati Penyebabnya

IHSG Lemah Selama Dua Minggu Terakhir, Cermati Penyebabnya

MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah kendati Bank Indonesia (BI) telah menahan suku bunga acuan. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/9), IHSG terpangkas 15,55 poin atau -0,26 % ke level 6.060,76 pada penutupan perdagangan.

Sebanyak empat dari 11 sektor menekan IHSG. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor keuangan -1,01%, sektor perindustrian -0,84, sektor kesehatan - 0,73% dan sektor properti - 0,25%. 

Sementara itu, ada delapan sektor yang menguat yakni sektor barang konsumen non-primer 1,46%, sektor energi 0,62%, sektor transportasi 0,42%, sektor barang baku 0,34%, sektor barang konsumen primer 0,31%, sektor teknologi 0,28% dan sektor infrastruktur 0,19%. 

Total volume perdagangan saham di BEI hari Selasa mencapai 22,15 miliar saham dengan total nilai transaksi mencapai Rp 10,67 triliun. Ada 284 saham yang turun, 229 saham yang naik dan 146 saham lainnya stagnan.

Baca Juga: Mau Renovasi Rumah? Ini Hal-Hal yang Harus Anda Siapkan

Menurut Hendri Widiantoro, Analis Erdikha Elit Sekuritas, pelemahan IHSG selama dua hari berturut-turut lebih banyak dipengaruhi beberapa faktor eksternal. Pertama, terkait pertemuan bank sentral The Fed yang akan dilakukan pekan ini, yang kemungkinan akan membahas terkait tapering off yang akan dilakukan The Fed hingga akhir tahun. 

“Akan ada pembacaan mengenai skema arah kebijakan moneter Amerika Serikat selama sebulan kedepan seperti apa,” ujar Hendri.

Katalis kedua, kata Hendri adalah dari China. Dimana, dua hari berlalu bursa Hang Seng melemah ditengah hari libur, dan adanya permasalahan property China yakni Evergrande yang terancam gagal bayar utang. Kejadian ini dikhawatirkan berdampak secara luas terhadap pertumbuhan ekonomi China. “Karena jika dihitung, untuk likuiditas dari Evergrande sendiri senilai 2% dari PDB China. Permasalahan ini cukup mempengaruhi pergerakan bursa regional dan juga Indonesia,” tutur Hendri lebih lanjut.

Dari faktor-faktor tersebut, Hendri mencatat katalis ini akan berlanjut hingga ada kejelasan bagaimana detil realisasi Evergrande dan bagaimana Pemerintah China  meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan jika gagal bayar terjadi. Besok, Hendri memproyeksikan IHSG akan bergerak konsolidasi di rentang 6.000 sampai 6.100. 

Selanjutnya: Manfaatkan Katalog Promo Hypermart Hyper Diskon Weekday Periode 21-23 September 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News