HOME, InvesYuk

IHSG Ditutup Melemah di Awal Bulan Desember

IHSG Ditutup Melemah di Awal Bulan Desember

MOMSMONEY.ID - Performa Indeks Harga Saham Gabungan  turun lagi pada awal Desember. Rabu (1/12), IHSG melemah 0,40% atau 26,25 poin ke 6.507,68 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebanyak sembilan indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor teknologi anjlok 1,80%. Sektor properti dan real estat merosot 1,57%. Sektor kesehatan terjun 1,14%. Sektor barang konsumsi nonprimer turun 0,77%. Sektor keuangan melemah 0,69%. Sektor infrastruktur tergerus 0,50%. Sektor transportasi dan logistik turun 0,43%. Sektor barang konsumsi primer turun 0,34%. Sektor barang baku melemah tipis 0,05%.

Dua sektor justru berakhir di zona hijau. Sektor perindustrian menguat 0,57%. Sektor energi menanjak 0,13%.

Total volume transaksi bursa mencapai 27,40 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 16,40 triliun. Sebanyak 371 saham turun harga. Ada 174 saham yang menguat dan 122 saham flat.

Baca Juga: Tips Atasi Kaca Mobil Berembun

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menilai pelemahan IHSG masih dilandasi kekhawatiran pelaku pasar akan varian baru covid-19 yakni omricon. Sebelumnya, William bilang terdapat pernyataan dari CEO Moderna, yang menyebut bahwa vaksin saat ini kurang efektif terhadap varian baru dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyiapkan vaksin spesifik untuk varian Omicron. "Selain itu, dipertimbangkan untuk individu yang rawan dan berumur menerima dosis ke 4," ungkapnya dalam riset Rabu (1/12).

Disamping itu pula, William mencatat, beberapa negara seperti US mempertimbangkan pembatasan sosial yang lebih ketat, menyusul penyebaran dari Omicron. 

Alasan lain yakni potensi normalisasi kebijakan moneter yang lebih cepat dari estimasi. Dari pandangan William, investor merespon negatif pernyataan dari Chairman The Fed, Jerome Powell yang menginformasikan akan membahas potensi percepatan pembelian obligasi, pada pertemuan The Fed di Desember.

"Powell juga menyatakan bahwa, meskipun dengan ada disrupsi dari varian baru Omicron, pembelian obligasi bisa lebih besar dari USD15 miliar per bulang seperti yang diinformasikan sebelumnya. Hal ini menginformasikan fokus The Fed untuk menjaga inflasi, meskipun ada ancaman baru dari pandemi," tuturnya.

Untuk perdagangan besok, William perkirakan IHSG akan mengalami penyesuaian setelah rebalancing MSCI atau gap antar perdagangan pada Senin (30/11). Besok, IHSG berpotensi menguat di perdagangan di rentang 6.481 sampai 6.645. Adapun saham yang bisa dicermati pelaku pasar adalah ASII, EMTK, IMPC, dan INDY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News