HOME, Keluarga

Hati-Hati! 7 Tanaman Hias Ini Ternyata Beracun

Hati-Hati! 7 Tanaman Hias Ini Ternyata Beracun

MOMSMONEY.ID - Tanaman hias yang diletakkan di dalam rumah memang memiliki banyak manfaat. Salah satunya dalam hal peningkatan filterasi udara dan menyerap racun yang mengontaminasi udara.

Sayangnya, tak semua tanaman aman bila diletakkan di dalam rumah. Beberapa di antaranya dapat menimbulkan alergi dan keracunan bila tak sengaja tertelan oleh anak-anak atau hewan peliharaan.

Baca Juga: Manfaat Baking Soda untuk Pembasmi Jamur Tanaman

Dilansir dari dengarden.com, berikut beberapa tanaman yang berbahaya untuk diletakkan di dalam rumah. Yuk, simak!

Sri Rejeki

Sri rejeki atau dieffenbachia merupakan tanaman yang paling umum di letakkan di luar maupun di dalam rumah. Namun, tanaman ini sangat beracun bagi tubuh bila dikonsumsi. Sebab, dapat menyebabkan sensasi menyengat atau terbakar pada mulut dan tenggorokan. Kasus terparah dapat mengakibatkan syok dan gangguan saraf saluran pernapasan hingga kematian.

Water Hemlock

Terlepas dari keindahan bunganya yang unik, water hemlock adalah tanaman beracun yang tumbuh di daerah lembap seperti sungai, danau, dan rawa-rawa. Tanaman ini juga biasa dikenal sebagai seledri air dan memiliki aroma yang harum. Akan tetapi, water hemlock yang tak sengaja dimakan dapat menyebabkan gangguan sistem saraf pusat, merusak sistem pernapasan, hingga kematian.

Baca Juga: Teknik Vertikultur, Solusi Bercocok Tanam di Lahan Sempit

Oleander

Memiliki bunga yang sangat indah, oleander atau biasa disebut bunga jepun, ternyata memiliki racun di semua bagian tanamannya. Saat tak sengaja tertelan oleh anak-anak atau hewan, efeknya sangat mematikan. Kemungkinan gejala ini adalah ruam parah, mual, muntah, pusing, masalah jantung, dan kejang tubuh.

Caladium

Caladium atau biasa disebut tanaman keladi dan telinga gajah, adalah tanaman hias yang populer untuk diletakkan di taman. Sayangnya, tanaman ini sangat beracun di semua bagiannya. Saat tak sengaja tertelan, tanaman ini dapat menyebabkan efek yang sama seperti tanaman sri rejeki, yakni rasa terbakar pada mulut dan tenggorokan. Efek berikutnya akan menyebabkan kesulitan bernapas, hingga kematian.

Baca Juga: Teknik Vertikultur, Solusi Bercocok Tanam di Lahan Sempit

Tulip

Meski sering diambil manfaat bunganya, ada bagian dari bunga tulip yang beracun, yakni umbi tulip dan batangnya. Kontak terlalu sering dengan umbi tulip dapat menyebabkan masalah dermatitis, terutama bagi orang dengan kulit sensitif. Selain itu, bagi hewan bunga tulip sangat beracun. Jika tertelan, ini akan menyebabkan muntah, diare, dan produksi air liur berlebih pada hewan.

English Ivy

English Ivy sangat bagus untuk meningkatkan sirkulasi udara, tetapi tidak bila Anda kontak dengan daun ivy. Daun ivy dapat menyebabkan masalah dermatitis, seperti kulit memerah, gatal, dan melepuh. Jika tertelan, daun ini dapat menimbulkan efek buruk kesehatan seperti demam, kesulitan bernapas, delirium, dan kejang-kejang.

Baca Juga: Bersihkan Daun dengan Bahan-Bahan Ini Agar Bersih Mengkilap

Lidah Mertua

Lidah mertua atau snack plant merupakan tanaman hias yang unik karena bentuk daunnya. Namun, tanaman ini mengandung saponin yang bertindak sebagai insektisida dan fungisida alami yang dapat beracun bagi manusia dan hewan peliharaan. Saat tertelan, tanaman ini dapat menyebabkan iritasi mulut, tenggorokan, mual, dan muntah. Selain itu, bagian dalam tanaman ini bila kontak dengan kulit dapat menimbulkan masalah dermatitis, seperti ruam dan iritasi kulit.

Kendati demikian, tak ada salahnya untuk memelihara tanaman baik di dalam maupun di luar rumah. Asalkan, Anda memahami betul kondisi rumah Anda. Jauhkan letak tanaman dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan untuk keamanan.

Anda juga perlu menggunakan sarung tangan saat melakukan perawatan harian tanaman hias. Jika dirasa tanaman-tanaman ini berisiko untuk Anda sendiri, Anda dapat menggantinya dengan alternatif tanaman yang lebih aman.

Selanjutnya: Langkah-Langkah Pembuatan Vertikultur di Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News