HOME, InvesYuk

Harga Kripto Anjlok, Apakah Saatnya Untuk Pergi?

Harga Kripto Anjlok, Apakah Saatnya Untuk Pergi?

MOMSMONEY.ID - Dalam beberapa waktu terakhir, harga koin kripto anjlok. Dua aset kripto teratas harganya pun jatuh di perdagangan. Berdasarkan data CoinMarketCap pada Selasa pukul 17.33 WIB, harga Bitcoin bertengger di US$ 29.304,02 atau turun 3,75% dalam 24 jam terakhir. Sementara harga Ethereum turun 4,64% menjadi US$ 1.971,35.

Bahkan, koin Terra Luna hancur lebur karena sempat tidak bisa diperjualbelikan karena nilainya yang turun drastis.

Lantas, mengapa pasar kripto bisa sampai anjlok separah ini? Untuk menemukan jawabannya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno berbincang-bincang dengan Co-Founder Ternak Uang, Timothy Ronald.

Sandiaga menilai, Timothy merupakan sosok yang dianggap melek dengan dunia kripto, sehingga bisa membedah masalah hancurnya bursa kripto pada akhir-akhir ini.

Baca Juga: Miliki Mata Indah, Simak 4 Cara Alami Melebatkan Bulu Mata

Pemicu Turunnya Harga Koin Kripto

Saat ditanya Sandiaga terkait penyebab koin kripto turun, Timothy mengatakan bahwa hal ini dipengaruhi oleh kesadaran para pemain kripto itu sendiri.

"Jadi dulu orang menilai kripto merupakan aset kelas lain untuk diversifikasi. Tapi yang terjadi sekarang ini, mereka mulai menyadari bahwa kripto itu erat kaitannya dengan visi dan teknologi. Jadi kalau NASDAQ jatuh, kripto pasti ikut jatuh. Jadi artinya, kripto sangat berkorelasi dengan NASDAQ," jelas Timothy.

Namun jika hanya sebatas kesadaran saja, penurunan harga koin kripto tidak akan berlangsung lama. Timothy menilai bahwa pemicu utamanya justru datang dari salah satu koin kripto, Terra Luna.

Baca Juga: Lakukan Cara Mudah Ini untuk Menghilangkan Mata Panda di Rumah

Menurutnya, ketika Luna ini tercipta oleh Foundernya yang berasal dari Korea Selatan, Do Kwon memiliki visi dengan menciptakan stable coin, yang biasanya kursnya itu 1 banding 1 dengan TerraUSD (UST).

"Tapi belakangan, harganya tidak 1 banding 1. Permasalahannya adalah, Do Kwon ini menjanjikan kepada semua orang yang membeli Luna bisa menukarkannya tetap setara dengan UST tadi. Lalu ketika ada fenomena turun (harga), para pembeli langsung berbondong-bondong menarik uangnya," sebut Timothy.

Dengan begitu, harga Terra Luna terjun bebas dan sempat tidak bisa diperjualbelikan di bursa kripto.

"Jadi per koinnya sempat menyentuh angka 100 USD. Bahkan kemarin turun sampai 0,1 rupiah. Akibat masalah ini, di Amerika Serikat ada 8 yang bunuh diri, dan ada 20 orang jika ditotalkan (meninggal bunuh diri)," beber Timothy.

Baca Juga: 7 Manfaat Rumput Laut yang Perlu Anda Ketahui

"Turunnya itu 99,99 persen, sehingga sudah tidak bisa diperdagangkan. Jadi semua uang disitu hilang semua. The money is gone forever. Mereka ini offer seperti obligasi, jadi mereka ini punya protokol nawarin 20 persen. Tapi kenyataannya, ya inilah yang terjadi," sambungnya.

Apakah Harus Angkat Kaki dari Kripto?

Meskipun pasar kripto saat ini sedang anjlok, Timothy tetap melihat masih ada peluang investasi di sektor ini. Hanya saja, cara 'bermainnya' harus berbeda.

Namun, seperti di bursa investasi lainnya, tidak ada jaminan bahwa para pemain kripto selalu mendulang cuan. Maka dari itu, pemilihan waktu untuk membeli dan menjual aset kembali menjadi penentu keuntungan yang didapat.

Timothy berpendapat, Bitcoin adalah koin kripto paling aman yang saat ini bisa dijadikan sebagai investasi. Pasalnya, mata uang kripto yang satu ini sudah bisa dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah di dalam kehidupan nyata.

Meskipun saat ini pasar kripto tengah lesu, namun Timothy meyakini bahwa kemungkinan untuk bangkit masih terbuka, tentu dengan kondisi tertentu.

Baca Juga: Promo Traveloka TTM 24-29 Mei 2022, Ada Diskon Tiket Pesawat s.d Rp 800.000 Paylater!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News