InvesYuk

Harga Bitcoin Masih di Atas US$ 20.000, Mata Uang Kripto Ini Cetak Kenaikan Tertinggi

Harga Bitcoin Masih di Atas US$ 20.000, Mata Uang Kripto Ini Cetak Kenaikan Tertinggi

MOMSMONEY.ID - Meski turun, harga Bitcoin pada Senin (16/1) pagi masih di atas US$ 20.000. Mata uang kripto ini yang cetak kenaikan tertinggi.

Mengutip CoinMarketCap pada Senin (16/1) pukul 07.00 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 1.552,50 atau turun 0,43% dalam 24 jam terakhir, tapi selama sepekan naik 22,18%.

Harga Ethereum juga turun 0,12% dalam 24 jam terakhir menjadi US$ 1.552,50. Tapi, masih naik 20,60% selama satu pekan.

"Memang, US$ 20.000 dianggap posisi rendah yang mengganggu tetapi sekarang berpotensi menunjukkan tanda kebangkitan," kata Craig Erlam, Analis Pasar Senior Oanda, kepada CoinDesk.

Sementara Decentraland mencetak kenaikan harga tertinggi, melesat 17,84% dalam 24 jam terakhir ke posisi US$ 0,702 dan melejit di atas 80% selama sepekan.

Baca Juga: 2023 Jadi Tahun Roller Coaster, Robert Kiyosaki Beri Saran Investasi di 3 Aset Ini

Melansir CoinGape, Decentraland telah berada dalam tren naik sejak awal 2023. Reli ini didukung oleh peningkatan volume aktivitas, mencerminkan pemulihan berkelanjutan bagi pemegang koin ini. 

Selain itu, pemulihan berbentuk U ini menunjukkan pembentukan pola pembulatan dasar di grafik kerangka waktu harian, menawarkan pertumbuhan lebih lanjut bagi pemegang Decentraland.

Pasar saham juga lebih tinggi pekan lalu, dengan S&P 500 naik lebih dari 2% saat musim rilis kinerja kuartal keempat 2022 dan angka inflasi AS meskipun tetap tinggi terus bergerak lebih rendah. 

"Optimisme ditambah penurunan inflasi bulanan pertama dalam dua setengah tahun dan penurunan tajam tahunan lebih lanjut baik," ujar Erlam.

Baca Juga: Simak, Ini Alasan Robert Kiyosaki Investasi dalam Bitcoin

Nicholas Colas, Co-Founder DataTrek Research, dalam sebuah catatan, mengatakan, kebijakan The Fed masih penting dalam memengaruhi pergerakan kripto.

"Tapi, masalah lain seperti pembukaan kembali China, laju pertumbuhan pendapatan ekonomi dan perusahaan AS, dan tingkat riil yang positif akan berdesak-desakan untuk menarik perhatian investor," katanya.

Hanya, "Tidak satu pun yang menjamin bahwa 2023 akan menjadi tahun yang baik untuk aset berisiko, tetapi akan terlihat jauh lebih normal dari tahun lalu," ujar Colas, seperti dikutip CoinDesk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News