InvesYuk

Harga Bitcoin Bertahan di Level Tertinggi sejak November, Masih Bisa Naik Lagi?

Harga Bitcoin Bertahan di Level Tertinggi sejak November, Masih Bisa Naik Lagi?

MOMSMONEY.ID - Harga Bitcoin masih bertahan di level US$ 21.000, posisi tertinggi sejak November tahun lalu. Masih bisa naik lagi?

Mengacu data CoinMarketCap Selasa (17/1) pukul 11.42 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 21.177,85 atau naik tipis 0,27% dalam 24 jam terakhir.

Tapi, selama sepekan, harga mata uang kripto terbesar dari sisi kapitalisasi pasar itu melonjak 23,08%. 

"Kami melihat, pendorong utama di balik kenaikan 20% Bitcoin selama seminggu terakhir karena fakta bahwa beberapa ketakutan makro mereda dengan data ekonomi yang positif di AS," kata Bradley Duke, Co-CEO ETC Group, kepada CoinDesk.

Termasuk, statistik inflasi yang lebih rendah dan angka pertumbuhan pekerjaan yang kuat. Sementara di Eropa, Uni Eropa merilis statistik pengangguran yang terendah dalam 23 tahun terakhir. Lalu, China mencabut banyak pembatasan Covid-19.

Baca Juga: Masih Tunggangi Penurunan Inflasi AS, Harga Bitcoin Tembus US$ 21.000

Pergeseran sentimen ini, menurut Duke, tercermin di pasar berjangka Bitcoin, dengan para pedagang bertaruh selama empat hari berturut-turut berdasarkan rasio Long-Short.

Lonjakan harga Bitcoin juga terjadi ketika perdebatan tentang plafon utang AS meningkat. Dalam sepucuk surat kepada para pemimpin partai pada Jumat (13/1), Menteri Keuangan AS Janet Yellen meminta Kongres untuk menaikkan plafon sesegera mungkin.

Sebab, Yellen memperingatkan, Pemerintah AS akan mencapai jatuh tempo utang lebih dari US$ 30 triliun pada 19 Januari 2023. 

"Menjulang tinggi dalam tiga bagian tesis kami tentang adopsi aset digital adalah penjajaran beban utang AS yang meningkat terhadap penurunan tenaga kerja," ujar Mark Connors, Head of Research 3iQ, kepada CoinDesk. 

"Bitcoin lebih berkorelasi dengan penurunan nilai dibanding. Jadi, tidak heran melihat harga Bitcoin terangkat dengan prospek lebih banyak utang AS," imbuh dia.

Akankah angin yang menguntungkan saat ini untuk aset berisiko bertahan? 

Baca Juga: Simak, Ini Alasan Robert Kiyosaki Investasi dalam Bitcoin

Craig Erlam, Analis Pasar Senior Oanda, mencatat, ada optimisme investor saat ini tetapi juga mempertanyakan, apakah ini akan bertahan karena perusahaan di AS melaporkan kinerja keuangan di minggu-minggu mendatang.

"Pertanyaannya sekarang adalah, apakah musim laba akan meningkatkan harapan baru atau merusak pesta sebelum benar-benar berjalan," kata Earlam kepada CoinDesk. 

"Perusahaan (di AS) sampai saat ini enggan mengurangi karyawan yang membuat pasar tenaga kerja tetap ketat, bahkan ketika indikator ekonomi tertentu melemah dan inflasi mengurangi prospek permintaan dan biaya," sebutnya. 

"Musim kinerja keuangan perusahaan yang buruk bisa merusak harapan pendaratan lunak mata uang kripto yang terlihat lebih mungkin sekarang," tambah dia. 

Apakah kenaikan harga Bitcoin belakangan mewakili "kebangkitan atau hanya rebound singkat", Erlam bilang, masih belum jelas.

"Tapi jelas, masih ada beberapa pedagang yang sangat bullish di luar sana. Ini akan menjadi beberapa minggu yang menarik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News