InvesYuk

Ekspektasi Inflasi Meningkat, Ini Strategi Investasi dari Bareksa

Ekspektasi Inflasi Meningkat, Ini Strategi Investasi dari Bareksa

MOMSMONEY.ID - Ekspektasi inflasi dalam negeri kembali meningkat setelah pemerintah menaikkan BBM bersubsidi seperti solar dan pertalite. Keputusan tersebut membuta masyarakat dan investor memproyeksikan inflasi ke depan berada di level 6,5%-7% di akhir tahun ini. Inflasi inti juga diproyeksikan menembus level 4%-4,5% pada tahun ini. 

Tim riset Bareksa Insight mengatakan Senin (12/9), untuk mengatasi risiko tersebut, investor dapat mempertimbangkan instrumen emas yang memiliki kinerja unggul secara historis apabila ekonomi global mengalami stagflasi seperti saat ini. 

Penurunan harga emas juga bisa menjadi peluang bagi investor dengan tujuan investasi jangka panjang dan menggunakan emas sebagai alat peredam fluktuasi portofolio investasi. 

Sementara, kenaikan harga BBM akan membuat berbagai sektor mengalami tekanan seperti sektor logistisk, transportasi, makanan dan industri manufaktur. Kenaikan biaya kemudian biasanya akan langsung dibebankan kepada konsumen secara langsung. Dampak ke kinerja perusahaan juga berpotensi turun pada kuartal III hingga akhir tahun ini. 

Dari sisi global, ekspektasi investor terhadap inflasi AS, juga ikut meningkat akibat hasil rilis data industri jasa yang lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal tersebut akan mendorong inflasi di AS akan berada di level yang lebih stabil ke depannya karena belum ada tanda pelemahan permintaan di negara tersebut. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 3.000 Hari ini 13 September, Simak Daftarnya!

Investor global juga saat ini cenderung menyukai dollar AS dengan imbal hasil yang cukup atraktif dibandingkan dengan negara berkembang yang memiliki risiko cukup tinggi. Hal ini juga tercermin dari indeks dollar yang masih berada di level di atas 100. 

Masih tingginya harga komoditas global terutama dari sisi energi juga akan mendorong ekspektasi inflasi yang tinggi bertahan lebih lama lagi. Minggu lalu, Rusia juga mengatakan akan menghentikan sementara aliran gas ke kawasan Eropa hingga waktu yang tidak ditentukan akibat adanya rencana perbaikan pipa gas. 

Dengan semakin tingginya minat investor global terhadap dollar AS, harga emas dunia cenderung melemah selama beberapa minggu terakhir. Tercatat harga emas global kembali menyentuh level US$ 1.693 per ons troi pada 7 September lalu. Namun, di sisi lain, emas juga memiliki fluktuatif yang lebih rendah dibandingkan dengan kelas aset lainnya yang ada di pasar keuangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News