HOME, Keluarga

Efek Samping Vaksinasi Anak Lebih Rendah dari Dewasa, Berikut Alasannya

Efek Samping Vaksinasi Anak Lebih Rendah dari Dewasa, Berikut Alasannya

MOMSMONEY.ID. Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mengatakan, efek samping atau KIPI dari pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun cenderung lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa.

“Dari segi umur, KIPI pada usia muda lebih rendah dari yang usia produktif dan lansia. Jadi tidak benar jika KIPI pada anak lebih tinggi,” kata Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan, Kamis (27/1).

Berdasarkan data Komnas KIPI, persentase KIPI serius berdasarkan kelompok usia yakni pada usia 31-45 tahun jumlah laporan KIPI sebanyak 122 kasus, pada usia 18-30 tahun 97 kasus, usia diatas 59 tahun 77 kasus, usia 46-59 tahun 68 kasus, usia 12-17 tahun terdapat 19 kasus, dan untuk usia 6-11 tahun dilaporkan ada 1 kasus KIPI serius.

Melihat tingkat KIPI serius yang jauh lebih rendah, membuktikan bahwa pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun aman.

Baca Juga: Pasien Isoman Omicron Dapat Telekonsultasi dan Paket Obat Gratis, Begini Caranya

Tak hanya itu, hasil uji klinis juga menunjukkan tidak ada efek yang serius dari penyuntikan vaksinasi Covid-19, bila ada, sifatnya cenderung ringan dan mudah diatasi.

“Dari uji klinis fase 1 dan 2 vaksin Sinovac yang telah kami lakukan pada anak dan remaja usia 3-17 tahun menunjukkan bahwa reaksi yang dialami cenderung ringan, mayoritas mengalami nyeri lokal, diikuti demam dan batuk. Juga tidak ada laporan yang KIPI serius pada kelompok yang diberi vaksin,” kata Hindra.

Sementara itu, efek samping yang paling dominan muncul untuk vaksin Pfizer adalah kemerahan, kemudian kelelahan, sakit kepala dan menggigil.

Dia pun menjelaskan, reaksi KIPI yang muncul pasca pemberian vaksinasi Covid-19  merupakan bentuk respons tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan. Karenanya, KIPI yang muncul pasca vaksinasi adalah sesuatu yang wajar.

Menurutnya, yang perlu jadi perhatian adalah derajat efek samping dari vaksinasi, sebab KIPI memiliki reaksi yang berbeda-beda pada setiap orang, ada yang bereaksi ringan hingga berat.

Pada reaksi ringan, Hindra menyarankan agar sasaran segera beristirahat pasca vaksinasi. Apabila muncul demam, dianjurkan segera minum obat sesuai dosis dan cukup minum air putih. Kalau ada nyeri di tempat suntikan tetap gerakkan tangan dan kompres dengan air dingin.

Sementara itu, apabila terjadi demam setelah 48 jam penyuntikan vaksinasi, anak harus segera isolasi mandiri dan melakukan tes Covid-19. Jika keluhan tidak berkurang, bisa menghubungi nomor kontak petugas kesehatan yang tertera di kartu vaksinasi atau fasyankes terdekat.

Apabila memang terjadi efek samping serius atau KIPI, maka pasien akan menerima perawatan medis dan seluruh biaya akan ditanggung oleh pemerintah.

Hingga 23 Januari, dari total sasaran sekitar 26,4 juta anak sudah 13,7 juta anak atau 51,9% yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, dan sudah sebanyak 1,6 juta anak atau 6,3% yang mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News