BisnisYuk

Edukasi dan Renovasi Jadi Kunci Membangun UMKM

Edukasi dan Renovasi Jadi Kunci Membangun UMKM

MOMSMONEY.ID - Peduli dengan UMKM terlebih dengan pemilik usaha perempuan, Procter and Gamble (P&G) Indonesia menggandeng Habitat for Humanity Indonesia memberi modal pada usaha rumahan. Edukasi dan renovasi menjadi salah satu hal penting untuk mengembangkan industri kecil. 

Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi perekonomian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2021, ditemukan bahwa sekitar 87,5 persen UMKM mengalami penurunan pendapatan akibat dampak pandemi Covid-19. 

Bukan hanya itu, masih buruknya kondisi tempat usaha serta rendahnya literasi finansial juga menjadi hambatan berkembangnya usaha mikro seperti warung. Sebut saja salah satunya di Desa Wanakerta, Karawang, Jawa Barat.

Di lokasi ini banyak perempuan di Desa Wanakerta menghabiskan sebagian besar waktunya di warung, karena warung melekat pada rumah mereka. 

Baca Juga: Kemendag Dorong Perempuan Pelaku Usaha Pasarkan Produk Makanan Olahan ke Kanada

Sayangnya, tidak semua warung dan rumah layak di derah ini. Padahal warung dan rumah yang aman dan layak juga dapat mempengaruhi kualitas kehidupan, kesehatan mental, mengurangi kekerasan rumah tangga, dan berbagai dampak positif lainnya.

Berkaca pada situasi tersebut, P&G bersama Habitat for Humanity Indonesia membantu mengembangkan UMKM di daerah ini.

Sebelumnya P&G sudah merenovasi 77 bangunan rumah dan warung agar lebih layak huni, mulai dari wilayah Jawa Barat, Jawa Timur hingga Sulawesi Tengah lewat program Making a House a Home. 

Nah, seperti apa syaratnya untuk bisa ikut program ini? P&G melakukan delapan langkah pendekatan partisipasi komunitas, mulai survei/penilaian, sosialisasi, pembentukan panitia & program, pemilihan keluarga, respons masyarakat, verifikasi, persetujuan kedua belah pihak, hingga implementasi revitalisasi.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional: Rahasia Sukses 3 Srikandi Bisnis Kuliner Raup Cuan

Penerima manfaat dari program ini di antaranya bekerja sebagai buruh tani dan buruh pabrik yang memiliki penghasilan di bawah Rp 50.000 per hari, memiliki tanah/bangunan sendiri namun kondisi bangunannya tergolong tidak layak huni, dan perempuan dengan modal usaha yang masih di bawah Rp 50.000.000. 

"Lewat program ini, kami tidak hanya memperbaiki fasilitas fisik milik warga, namun kami juga memperlengkapi mereka dengan kemampuan dan pengetahuan guna meningkatkan kesejahteraan hidup mereka," kata Saranathan Ramaswamy, Presiden Direktur P&G Indonesia.

"Inilah bentuk dukungan kami untuk hadir dan bergerak bersama masyarakat lokal dalam memperkuat perekonomian dan kesejahteraan hidup mereka," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News