HOME, InvesYuk

Duh, IHSG Berhenti di Zona Merah Awal Pekan Senin (20/12)

Duh, IHSG Berhenti di Zona Merah Awal Pekan Senin (20/12)

MOMSMONEY.ID - Mengawali pekan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di akhir perdagangan Senin (20/12). IHSG turun 0,83% atau 54,82 poin ke 6.547,11 hingga penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pelemahan IHSG terseret oleh sembilan indeks sektoral. Hanya dua indeks sektoral yang menguat hingga tutup pasar. Sektor teknologi menguat 0,95%. Sektor kesehatan naik 0,13%.

Di sisi lain, sektor infrastruktur terjun 1,52%. Sektor barang konsumsi nonprimer merosot 1,48%. Sektor barang baku melorot 1,29%. Sektor keuangan tumbang 1,06%. Sektor infrastruktur tergerus 0,91%. Sektor barang konsumsi primer turun 0,41%. Sektor transportasi dan logistik turun 0,29%. Sektor energi melemah 0,27%. Sektor properti dan real estat turun 0,11%.

Total volume transaksi bursa mencapai 24,20 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 11,56 triliun. Sebanyak 390 saham turun harga. Ada 167 saham menguat dan 120 saham flat.

Baca Juga: Gara-gara Omicron, Pemerintah Menambah Larangan Kedatangan dari 3 Negara Ini

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menilai pelemahan IHSG hari ini didasari dua katalis. Pertama, kekhawatiran pelaku pasar akan melemahnya nilai tukar rupiah dalam jangka pendek. Pelemahan nilai tukar rupiah kata William tak lepas dari dorongan percepatan normalisasi kebijakan moneter dari beberapa negara.

Sebelumnya, William mencermati, kekhawatiran pelaku pasar masih tinggi khususnya terkait dengan varian Omicron, karena varian ini telah ditemukan di 43 negara bagian di Amerika Serikat  dan ditemukan di 90 negara.

"Selain itu jumlah kasus juga meningkat dua kali lipat di beberapa daerah. Presiden untuk vaksin Pfizer, Nanette Cocero menginformasikan bahwa Covid-19 akan menjadi endemic di 2024, dimana Covid-19 tidak akan hilang namun akan menjadi penyakit biasa seperti flu," ujar William dalam risetnya, Senin (20/12).

Dengan kejadian tersebut, William menilai investor juga masih mencermati kebijakan fiskal pemerintah, setelah salah satu anggota Demokrat, Joe Manchin menolak paket kebijakan stimulus yang sebesar US$ 2 triliun.

Baca Juga: Cara untuk Membantu Anak Membangun Pola Pikir yang Berkembang. Praktikkan Yuk, Moms!

Katalis kedua yang meruntuhkan laju IHSG yakni peningkatan signifikan kasus baru di beberapa negara, yang didorong oleh varian Omicron. William mengatakan kasus baru kian meningkat signifikan di beberapa negara Eropa, dimana di United Kingdom (UK) mencatatkan 92 ribu kasus baru di tanggal 17 kemarin.

"Angka ini merupakan level tertinggi sejak pandemi di mana 12 ribu kasus baru berasal dari varian Omicron dan diindikasikan bahwa banyak kasus yang belum terdeteksi, yang diperkirakan dapat mencapai 200 ribu," tandasnya.

William menyebut hal tersebut patut dicermati varian omricon telah menjadi varian yang paling dominan di Irlandia dan beberapa negara di Eropa yang telah melakukan lockdown. 

Dari beberapa katalis tersebut, William berpendapat bahwa kondisi pasar hari ini mengalami kondisi jenuh jual dan perdagangan di pasar mengekor bursa di Asia yang turut melemah juga. Untuk perdagangan besok, Selasa (21/12), ada potensi IHSG bergerak cenderung menguat di rentang 6.481 sampai 6.700.

Adapun saham yang bisa dicermati pelaku pasar yaitu ADES, BSDE, CPRO, dan PRDA. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News