HOME, Bugar

Demensia Beda dengan Pikun, Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya

Demensia Beda dengan Pikun, Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya

MOMSMONEY.ID - Demensia adalah menurunnya kemampuan otak untuk melakukan fungsi dasar, seperti berpikir, mengingat, berbicara, dan membuat keputusan.

Penderita demensia biasanya akan kesulitan untuk mengurus dirinya sendiri, sulit berkomunikasi dengan orang di sekitarnya, dan sulit memahami apa yang dilihatnya.

Beberapa penderita demensia juga mengalami perubahan perilaku dan kesulitan untuk fokus, dikutip dari Healthline. Perlu diingat, demensia berbeda dengan pikun. Pikun adalah perubahan kemampuan berpikir dan mengingat yang biasa dialami seiring pertambahan usia.

Perubahan tersebut dapat memengaruhi daya ingat, namun tidak signifikan dan tidak menyebabkan seseorang bergantung pada orang lain. Sementara demensia disebabkan oleh rusaknya sel saraf dan hubungan antar saraf pada otak.

Berdasarkan perubahan yang terjadi, ada beberapa jenis demensia, antara lain : 

  1. Demensia pada penyakit Alzheimer
  2. Demensia vaskular
  3. Demensia dengan Lewy body
  4. Demensia frontotemporal
  5. Demensia campuran 

Baca Juga: Kaya Nutrisi, Kafein Juga Memiliki Berbagai Manfaat untuk Kesehatan

Terdapat juga kondisi-kondisi lain yang bisa menimbulkan gejala demensia, namun sifatnya sementara. Kondisi tersebut meliputi:

  1. Kelainan metabolisme atau endrokrin.
  2. Multiple sclerosis.
  3. Subdural hematoma.
  4. Tumor otak.
  5. Efek samping obat, seperti obat penenang dan obat pereda nyeri.
  6. Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti kekurangan vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, vitamin E, dan zat besi dalam tubuh.
  7. Keracunan akibat paparan logam berat, pestisida, dan konsumsi alkohol.

Pemeriksaan oleh dokter perlu segera dilakukan jika mengalami seluruh atau beberapa gejala yang dicurigai sebagai gejala awal demensia, antara lain:

  1. Mudah lupa
  2. Sulit mempelajari hal baru
  3. Sulit konsentrasi
  4. Sulit mengingat waktu dan tempat
  5. Suasana hati tidak menentu
  6. Sering kehilangan benda akibat lupa tempat meletakkannya
  7. Sulit menemukan kata yang tepat saat berbicara
  8. Apatis atau tidak perduli terhadap lingkungan sekitar
  9. Sering mengulang aktivitas yang sama tanpa disadari
  10. Sulit melakukan aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari

Baca Juga: Jaga Kesehatan Otak dengan Mengonsumsi 5 Makanan Ini

Beberapa penyakit, seperti diabetes, kolesterol, dan hipertensi, dapat meningkatkan risiko demensia. Jika Anda menderita penyakit tersebut, disarankan untuk rutin berkonsultasi dengan dokter untuk memantau perkembangan penyakit dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Belum ada cara pasti untuk mencegah demensia. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risikonya, seperti:

  1. Berhenti merokok.
  2. Berolahraga secara teratur.
  3. Tidur yang cukup.
  4. Menjaga asupan nutrisi dan menerapkan pola makan sehat, misalnya dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat. Konsumsi vitamin untuk otak dan suplemen herbal, seperti Gingko biloba, juga diduga baik untuk mencegah demensia.
  5. Kurangi asupan alkohol.
  6. Menjaga berat badan ideal.
  7. Melatih otak secara berkala, seperti rajin membaca atau bermain teka-teki silang.
  8. Rutin mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, dan kolestrol.
  9. Segera melakukan konsultasi ke dokter jika mengalami stres, depresi, atau gangguan kecemasan.

Selanjutnya: Alasan Pentingnya Mengonsumsi Vitamin E untuk Tubuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News