HOME, Keluarga

Cermati Gejala Omicron yang Banyak Dialami Penderitanya Berikut Ini

Cermati Gejala Omicron yang Banyak Dialami Penderitanya Berikut Ini

MOMSMONEY.ID -  Kasus positif Covid-19 terus bertambah. Rabu (19/1) kemarin, Pemerintah memperbarui data, ada  penambahan 1.745 kasus positif Covid-19.

Dalam keterangan persnya Rabu (19/1),  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan kasus Omicron terus bertambah dnegan mayoritas yang terinfeksi adalah mereka yang bepergian dari luar negeri. Maka, ia kembali menghimbau agar masyarakat Indonesia lebih dulu tidak pergi ke manca negara dan membatasi aktivitas di luar rumah. 

Nah, tidak ada salahnya kita meningkatkan kewaspadaan agar kasus positif tidak melonjak dan melebihi kapasitas fasilitas kesehatan yang ada, seperti terjadi pertengahan 2021 lalu. Salah satunya dengan mengenali gejala umum yang dialami para penderita infeksi Omicron. 

Baca Juga: Waspada Virus Omicron, Inilah Pentingnya Konsumsi Vitamin E untuk Imunitas Tubuh

Gejala varian Omicron

Ketika infeksi Covid-19 terus meningkat di tahun baru, di tengah penyebaran cepat bak kilat varian Omicron, beberapa pasien melaporkan gejala baru yang aneh: keringat malam.

Umumnya terkait dengan kondisi lain, seperti flu, kecemasan, atau bahkan kanker, gejala keringat malam lebih jarang dikaitkan dengan Covid-19 sebelum varian Omicron mulai menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. 

Keringat malam adalah episode berulang dari keringat ekstrem yang bisa "merendam" pakaian dan seprai Anda, menurut Mayo Clinic, seperti dikutip Fortune.

Keringat malam adalah salah satu dari beberapa gejala berbeda yang muncul untuk membedakan Omicron dari varian virus corona lainnya, bersama dengan sakit tenggorokan. 

Baca Juga: Tidak Diragukan Lagi, Inilah 5 Manfaat Jus Tomat untuk Kesehatan Tubuh

Fortune melaporkan, Dr John Torres, koresponden medis senior NBC News, mengatakan pada acara Today, keringat malam adalah "gejala yang sangat aneh".

Itu sebabnya, Dr. Amir Khan dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) meminta masyarakat untuk waspada terhadap keringat malam sebagai gejala untuk menjalani tes Covid-19.

Banyak orang melaporkan tentang keringat malam akibat Covid-19 di media sosial. Beberapa pengguna Twitter mengatakan, gejala baru hanya menambah kebingungan dan kecemasan tentang apakah seseorang terpapar Covid-19 atau tidak.

Sebelumnya, Dr Angelique Coetzee, dokter Afrika Selatan yang pertama kali memberi tahu pihak berwenang tentang Omicron, mengungkapkan, keringat malam adalah gejala umum varian itu, selain nyeri otot, kelelahan, dan tenggorokan gatal. 

Baca Juga: Mulai Makan Makanan Rebus Yuk, Berikut Ini Beberapa Manfaatnya

Sementara mengutip The Daily Express, pasien Covid-19 yang terpapar varian Omicron melaporkan kabut otak sebagai salah satu gejala baru di aplikasi ZOE COVID Study, yang mencatat dan menganalisis gejala virus corona.

"Salah satu gejala Omicron yang lebih tidak biasa tetapi sangat umum adalah kabut otak," sebut The Daily Express.

Kabut otak menjadi gejala Covid-19 yang agak langka. Laporan gejala ini sebelumnya muncul pada Oktober 2020. Tapi, tidak sering dilaporkan sebagai salah satu gejala umum, seperti demam, batuk, dan nyeri tubuh.

Dr. Shruti Agnihotri, ahli saraf di University of Alabama Birmingham, Inggris, mengatakan kepada ABC 33/40, kabut otak sering dikaitkan dengan sakit kepala parah.

Baca Juga: Resep Roti Bakar Saus Alpukat, Menu Diet Bergizi yang Lezat dan Rendah Kalori

“Seringkali pasien ini bahkan telah pulih dari gejala demam dan sesak napas awal dan mereka terus mengalami sakit kepala yang sangat parah dan cenderung sering mengeluh tentang kehilangan ingatan, sering disebut sebagai kabut otak,” katanya.

“Pasien sering kali menggambarkan kesulitan dengan perhatian, fokus, hanya tidak merasa benar, tidak setajam sebelumnya. Kami terkadang melihat gejala ini dalam banyak kondisi lain, selama pasca-gegar otak,” sebut Agnihotri.

Berikut gejala varian Omicron yang dilaporkan aplikasi ZOE COVID Study dan laporan lainnya: 

  • sakit kepala
  • pilek
  • kelelahan (baik ringan atau berat) 
  • bersin
  • sakit tenggorokan
  • demam
  • kehilangan bau
  • batuk terus-menerus
  • kehilangan nafsu makan
  • kabut otak
  • keringat malam

Pejabat tinggi WHO di Eropa Hans Kluge mengatakan, 89% dari mereka yang terinfeksi Omicron yang dikonfirmasi di Eropa melaporkan gejala yang sama dengan varian virus corona lainnya, termasuk batuk, sakit tenggorokan, demam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News