HOME, BisnisYuk

Cerita Sukses Lily Mariasari Raup Omzet Miliaran dari Batik Khas Jakarta

Cerita Sukses Lily Mariasari Raup Omzet Miliaran dari Batik Khas Jakarta

MOMSMONEY.ID -  Bekerja di perusahaan kontraktor asing tak membuat Lily Mariasari harus berpuas diri. Lily sapaan akrabnya ternyata menyimpan sebuah cita-cita, menjadi seorang desainer. Alhasil, sambil bekerja tahun 2015 lalu, Lily mulai merintis berbisnis batik. Mula-mula, Lily hanya memproduksi batik yang dipesan dari perajin kemudian dijual kepada konsumen.

Namun desain kain batik yang dibikin menarik banyak penggemar. Belum enam bulan usaha batik tersebut jalan, Lily sebagai founder Elemwe itu diajak untuk kolaborasi untuk menampilkan produk unggulannya di jantung kota bisnis di Amerika Serikat, New York. Sejak itulah, Lily makin dikenal di industri batik, Namanya melambung sampai ke mancanegara. Ia juga diundang untuk pameran di negara lainnya seperti Singapura, London dan juga Jepang.

Karena semakin dikenal, Lily mulai semakin telaten untuk membuat desain pakaian batik yang menarik. Dengan modal Rp 15 juta, Lily bisa membuat dan menjahit 24 pakaian batik dari 12 kain batik yang Ia pesan. “Sembari jalan saya belajar memahami kebutuhan dari konsumen batik ini, hingga akhirnya saya memutuskan membuat karakter batik Jakarta,” kata Lily yang akhirnya resign di tempat kerja.

Baca Juga: Dari Rumah, Ani Susilowati Raup Cuan Puluhan Juta dari Bawang Goreng Simbok

Usai mempelajari karakter pasar tadi, Lily mulai fokus memproduksi batik Jakarta. Untuk itu, Ia sengaja sekolah desain khusus untuk memperdalam ilmunya.  Buah kerja itu, membuat produknya berhasil membetot perhatian banyak instansi pemerintah dan perusahaan di Jakarta. Hasilnya, pesanan dari korporat dan instansi pemerintahan datang ke meja Lily. Jumlah pesanan tak main-main, ada yang pesan kain batik khas Jakarta sampai dengan 2.000 pieces.

Fokus desain yang mencoba menggali budaya Jakarta pada batik menjadi keunggulan produk Lily. Alhasil, banyak butik di Jakarta tertarik dan mengajaknya untuk kolaborasi. Akhirnya, produk Lily juga mejeng di beberapa butik terkenal di Jakarta. Perlahan, produk Lily semakin dikenal di dunia fesyen Jakarta. “Semakin berkarakter produk kita, maka semakin dicarilah produk kita,” kata Lily memberikan tips.

Setelah mendapatkan karakter unik, Lily juga ikut memberdayakan kelompok marginal dalam memproduksi kain batik. Ia memberdayakan ibu rumah tangga dan juga kelompok disabilitas dalam mempersiapkan kain batiknya. Peran sosial yang dilakukan oleh Lily ini membuat banyak pihak mengapresiasi. “Akhirnya banyak pihak yang hubungi kami dan ajak Kerjasama,” katanya.

Baca Juga: Kisah Mantan Pegawai Bank yang Sukses Bikin Sepatu Raja

Saat ini, Lily mempekerjakan 12 orang pembatik dan juga penjahit yang disabilitas. Lily bilang, cita-citanya menjadi wirausaha karena ingin berbuat dan menebar manfaat bagi orang lain. Selain pekerja di produksi, Lily juga memiliki 8 orang yang terlibat di ritel dan juga menjaga tiga butik yang dioperasikannya.

Dari pameran ke pameran

Peran sosial dalam menjalankan usaha menjadikan Lily banyak terlibat di acara kegiatan pemerintah. Lily kerap diundang sebagai motivator dan juga pameran kegiatan bisnis yang menginspirasi publik. Dari pameran ke pameran yang dilakukan itulah, nama Lily semakin melambung.

Begitu juga saat pandemi, meski di tahun pertama pandemi penjualan turun 60% menjadi Rp 600 juta. Namun Lily tak menyerah, Ia justru menebar kebaikan dengan mengisi banyak webinar wirausaha. Dari banyak webinar itu berhasil mendongkrak penjualannya di tahun ke dua pandemi. Bahkan penjualannya di tahu kedua pandemi itu naik menjadi 3 miliar. “Karena makin terkenal, produk saya tiba-tiba banyak yang beli,” katanya.

Baca Juga: Kisah Sukses BeeMa Honey Ekspor Madu ke Mancanegara

Sekadar gambaran, pameran terakhir yang diikuti Lily adalah G20 di Jakarta. Karya produk batik Jakarta yang dimilikinya, dipajang dalam pameran G20.  Sebelumnya, batik Jakarta yang diproduksi juga dipamerkan di DPR. “Kunci dari bisnis kami itu adalah, produk yang unik, memberdayakan disabilitas dan rajin pameran,” katanya.

Tahun lalu, Lily juga masuk dalam daftar kurasi BUMN pilihan Bank BRI dalam pameran Expo Brilianpreneur 2021. Dari kegiatan tersebut, Lily banyak mendapatkan jaringan bisnis baru dan juga belajar pengetahuan baru dalam berbisnis. “Dari Brilianpreneur itu saya juga melihat betapa pentingnya kita berkolaborasi,” katanya.

Tahun ini, Lily bilang pihaknya akan fokus untuk penjualan online dan menggarap pasar ritel. Untuk itu, pihaknya sudah belajar selama dua tahun pandemi. Ia berharap, pasarnya bisa meluas dari sebelumnya segmen korporasi dan offline, nanti juga bisa merambah online. “Sebelumnya sudah ada marketplace, namun tahun ini akan kami maksimalkan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News