kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cegah Stunting, Ini 6 Cara Membangun Kebiasaan Makan yang Sehat Pada Anak


Jumat, 10 Februari 2023 / 12:53 WIB
Cegah Stunting, Ini 6 Cara Membangun Kebiasaan Makan yang Sehat Pada Anak
ILUSTRASI. Cara membangun kebiasaan makan yang sehat pada anak diperlukan untuk mencegah stunting.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Cara membangun kebiasaan makan yang sehat pada anak diperlukan untuk mencegah stunting. Stunting adalah kondisi yang menghambat pertumbuhan anak (pendek), sering sakit dan berdampak negatif pada kecerdasan jangka panjang.

Dirangkum dari laman UNICEF, gizi yang baik selama 1.000 hari pertama akan membantu balita tetap sehat dan mencegah stunting. Makanan berkualitas dan gizi adalah landasan kesehatan anak dan manfaatnya dapat dirasakan seumur hidup. 

Dengan mengajarkan anak tentang kebiasaan makan yang sehat sejak dini, mereka akan memiliki hubungan yang positif dengan makanan hingga tumbuh dewasa. 

Selain itu, membangun kebiasaan makan yang sehat dan menyenangkan juga bermanfaat bukan hanya untuk anak melainkan juga seluruh keluarga. Lantas, bagaimana cara membangun kebiasaan makan yang sehat pada anak? 

Baca Juga: Apa Itu Mental Illness? Ini Quotes Mental Illness Bahasa Indonesia dan Inggris

6 Cara membangun kebiasaan makan yang sehat 

Kebiasaan makan sehat pada anak

Dirangkum dari laman resmi UNICEF, berikut adalah beberapa cara untuk membangun kebiasaan makan yang sehat:

1. Membentuk kebiasaan baik

Cara membangun kebiasaan makan yang sehat pada anak adalah dengan membentuk kebiasaan baik. Anak kecil meniru apa pun yang dilakukan orang dewasa, termasuk pada waktu makan. 

Orang tua bisa menjadi contoh dengan memperlihatkan pilihan makanan, minuman, dan kudapan sehat serta rajin beraktivitas fisik yang menyenangkan. Sajian berupa makanan sehat dan segar adalah contoh terbaik bagi anak.

Baca Juga: Penderita Asam Urat Boleh Makan Sayur, Ini Informasinya

Orang tua juga bisa melibatkan anak berbelanja dan menyiapkan makanan. Anak-anak biasanya senang diajak memasak makanan lezat dan sehat untuk keluarga.

Gunakan waktu makan sebagai kesempatan belajar. Ajak anak untuk mengenal kelompok-kelompok makanan dan kandungan gizi dan vitamin yang dibutuhkan tubuh.

Baca Juga: Penting Diketahui! 6 Penyebab Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwasapadai

2. Menjaga hubungan yang sehat dengan makanan

Selain itu, membentuk pola pikir yang sehat terkait makanan sangat penting bagi kesehatan seseorang di sepanjang hidupnya. Hal ini dapat melindungi anak dari penyakit seperti jantung, kanker, dan diabetes. 

Untuk itu, bantu anak membangun pola pikir tentang makanan sehat dengan:

  • Membantu mereka mengenal rasa lapar secara fisik. Dengan begitu, anak menjadi tahu kebutuhan tubuhnya.
  • Menghindari menggunakan makanan sebagai hadiah atau hukuman. Cara ini justru membuat anak memiliki hubungan yang tidak sehat dengan makanan.
  • Menghindari melarang makanan tertentu, seperti permen. Hal ini bisa membuat anak justru makin menginginkan makanan itu.
  • Alih-alih melarang makanan dan minuman tidak sehat yang tinggi gula, garam, dan lemak lebih baik kurangi porsi dan frekuensi memakannya. 
  • Jelaskan kepada anak alasan makanan tertentu lebih sehat dibandingkan makanan lainnya. Misalnya, jelaskan alasan makanan segar dengan gula alami seperti buah lebih baik dibandingkan makanan olahan, seperti sereal yang sudah ditambahkan gula.
  • Jika anak berperilaku baik, berikan apresiasi dengan hal-hal selain makanan, misalnya melakukan aktivitas seru bersama keluarga. 

Nah, semakin banyak jenis makanan yang dicoba oleh anak, semakin besar kemungkinan mereka mau menyantap makanan yang beragam dari kelima kelompok makanan. 

Baca Juga: Kemenkes Bocorkan Panduan Diet Cepat Kurus, Cek Caranya!

3. Jangan paksa anak menghabiskan makanan

Bagi orang tua, menghabiskan makanan mungkin sama dengan meningkatkan asupan gizi anak. Akan tetapi, memaksa anak untuk selalu menghabiskan makanannya bisa membuat mereka tidak menyukai makanan itu. 

Selain itu, anak juga bisa memiliki asosiasi negatif dengan waktu makan. Anak mempelajari pilihan makanan dari orang tuanya, jadi berikan contoh dan tularkan kebiasaan baik sebanyak mungkin. 

Baca Juga: 4 Obat Diare Alami Ampuh yang Mudah Diterapkan di Rumah

Misalnya, jika anak menolak makan sayur, contohkan bahwa Anda suka dan menikmati sayur. Orang tua juga bisa menawarkan buah atau sayur sedikit demi sedikit. 

Agar makanan tampak menarik, tata buah dan sayur dengan mengombinasikan bentuk dan warna. Ingat, anak mungkin perlu beberapa kali dibujuk hingga mau mencoba dan menyukai makanan baru. 

Baca Juga: Moms, Kenali Gejala Pneumonia Pada Anak dan Cara Mencegahnya

Kebiasaan makan sehat pada anak

4. Utamakan mengatur porsi

Porsi yang terlalu besar bisa menyebabkan kenaikan berat badan, jadi sangat penting anak-anak tahu porsi makan yang ideal. Cara termudah untuk mengajarkan mereka adalah dengan menggunakan petunjuk visual.

Caranya, satu kepal tangan untuk porsi nasi, pasta, atau serealia; ukuran telapak tangan mereka untuk porsi daging; dan lemak seperti mentega hanya sebesar ujung ibu jari mereka.

Perlu diketahui pula bahwa anak punya kemampuan bawaan untuk menyesuaikan asupannya untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. 

Baca Juga: Cara Mengatasi Penuaan Kulit: 7 Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

5. Mengawali hari dengan sarapan sehat

Pagi hari adalah waktu yang tersibuk untuk banyak keluarga. Namun, sarapan seimbang akan memberikan asupan penting, seperti kalsium dan serat, yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembangnya. 

Daripada sarapan dengan sereal atau roti-rotian yang cenderung tinggi kalori namun rendah nilai gizi, lebih baik menyajikan menu sarapan khas Indonesia. 

Seperti nasi uduk dan gado-gado yang merupakan makanan padat gizi atau sajikan buah. Dengan makanan sehat, anak akan merasa lebih kenyang untuk waktu yang lebih panjang.

Baca Juga: Tidak Diragukan Lagi, Inilah 5 Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan Tubuh

6. Buat kegiatan yang menyenangkan

Anak-anak perlu melakukan aktivitas fisik selama minimal 60 menit per hari. Jadi, libatkan anak dalam ktivitas yang bisa dilakukan semua anggota keluarga, misalnya, berjalan kaki setelah makan malam atau berenang. 

Anda juga bisa lakukan kegiatan spontan, misalnya menari saat mendengar lagu kesukaan di radio. Selain itu, batasi penggunaan gawai yang membuat anak sedikit bergerak. 

Baca Juga: 7 Buah Segar yang Bikin Kolesterol Jahat Minta Ampun

Rekomendasi WHO untuk penggunaan gawai adalah tidak lebih dari satu jam per hari untuk anak usia 2-4 tahun. Anak perlu diarahkan agar lebih banyak melakukan kegiatan yang menuntut gerakan atau aktivitas fisik.

Makanan sehat dan kegiatan yang seru setiap hari akan mendukung perkembangan anak, meningkatkan kualitas kesehatan anak, dan menyiapkan mereka agar dapat mengambil pilihan-pilihan yang sehat saat dewasa kelak.

Demikian cara membangun kebiasaan makan yang sehat agar anak tidak mengalami stunting. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×