Bugar

Cari Tahu Yuk! Ini 2 Penyebab Utama Psikis Remaja Terganggu

Cari Tahu Yuk! Ini 2 Penyebab Utama Psikis Remaja Terganggu

MOMSMONEY.ID - Penyebab psikologi anak remaja terganggu bisa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor biologis dan lingkungan.

Faktor biologis membuat seorang anak remaja berpotensi untuk mengembangkan gangguan psikologis, sedangkan faktor lingkungan yang memicu gangguan tersebut terjadi.

Ada dua faktor yang bisa menjadi penyebab psikologi anak remaja terganggu, yaitu faktor biologis dan faktor lingkungan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa faktor biologis, seperti genetik, masalah pada otak, dan lain-lain, bisa membuat seseorang memiliki ‘bakat’ untuk mengembangkan gangguan psikologi.

Kemudian, sejumlah kejadian atau pengalaman dalam hidup bisa memicu gangguan psikologis tersebut untuk benar-benar terjadi.

Baca Juga: Sederet Cara Efektif Mengatasi Diare Pada Ibu Menyusui, Cari Tahu Yuk!

Dilansir dari Mental Health, berikut penjelasan lebih rinci beberapa penyebab psikologi remaja terganggu, antara lain: 

Faktor biologis

Ini mengacu pada semua hal yang terjadi pada fisik seseorang (internal) yang bisa menyebabkan efek buruk pada kondisi psikologisnya. Faktor biologis yang menjadi penyebab psikologi pada remaja terganggu, antara lain:

1. Genetik

2. Kelainan atau kerusakan otak

3. Kerusakan prenatal

4. Penyalahgunaan zat

5. Infeksi atau penyakit

Baca Juga: Bisa Dicoba! Ini Sederet Terapi untuk Mengatasi Retardasi Mental

Faktor lingkungan

Kondisi lingkungan di mana mereka tinggal dan pengalaman atau kejadian yang mereka alami dalam hidup, juga berperan besar terhadap gangguan psikologis pada remaja.

Dengan kata lain, faktor lingkungan bisa membuat seorang remaja menjadi stres hingga memengaruhi kondisi psikologisnya. Berikut sumber stres umum yang bisa menjadi penyebab psikologi remaja terganggu:

1. Trauma, seperti pelecehan emosional, seksual, atau fisik.

2. Perundungan atau bullying.

3. Tuntutan di sekolah.

4. Lingkungan rumah yang tidak stabil atau disfungsional. Misalnya, ada kekerasan dalam rumah tangga di rumah.

5. Kehilangan di usia dini, seperti kehilangan orang tua atau saudara kandung.

6. Kondisi hidup yang tidak aman.

7. Kegemukan.

8. Bencana alam.

9. Kecelakaan mobil.

10. Tindakan kekerasan, seperti penembakan di sekolah.

11. Menyaksikan orang lain mengalami peristiwa traumatis.

12. Ekspektasi budaya atau sosial. Contohnya, adanya pandangan masyarakat yang menilai kecantikan dari tubuh yang langsing bisa menjadi faktor dalam perkembangan gangguan makan.

13. Perasaan tidak mampu, harga diri rendah, marah, cemas, dan/atau kesepian.

Jika Anda melihat adanya ciri-ciri gangguan mental pada anak kalian, segera bawa ia ke psikolog atau psikiater. Dengan menbisakan penanganan yang tepat, anak tetap bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih bahagia dan sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News