HOME, Keluarga

Cara Menghitung Penggunaan Listrik Pascabayar di Rumah

Cara Menghitung Penggunaan Listrik Pascabayar di Rumah

MOMSMONEY.ID - Bagi pengguna listrik pascabayar, mengetahui besaran penggunaan listrik di rumah per bulannya penting untuk mencegah penggunaan listrik yang boros. Jadi, tagihan listrik pun dapat dihemat.

Selain itu, Anda juga bisa menentukan alat elektronik apa saja yang perlu dikurangi penggunaannya. Beberapa alat elektronik memang memakan daya yang cukup besar, sehingga rentan menyebabkan tagihan listrik yang membengkak jika digunakan berlebihan.

Dilansir dari 99.co, berikut langkah-langkah untuk menghitung perkiraan penggunaan listrik bulanan di rumah. Jangan khawatir, cara berikut mudah dilakukan, kok!

Baca Juga: Ini Penyebab Munculnya Tulisan Periksa di Meteran Listrik Anda

Periksa golongan tarif listrik di rumah

Pertama, Anda perlu mengecek golongan tarif listrik yang Anda gunakan di rumah. Setiap golongan memiliki Tarif Dasar Listrik (TDL) yang berbeda-beda. Semakin tinggi golongannya, maka TDL-nya akan semakin tinggi.

Berikut TDL yang berlaku pada tahun 2021 untuk golongan rumah tangga:

  • Golongan subsidi 450 VA: Rp415/kWh
  • Golongan subsidi 900 VA: Rp605/kWh
  • Golongan mampu 900 VA: Rp1.352/kWh
  • Golongan mampu 1300 VA: Rp1.467/kWh

Catat alat elektronik yang ada di rumah

Selanjutnya, catat setiap peralatan elektronik yang ada di rumah, mulai dari lampu, AC, TV, bahkan charger ponsel. Jangan lupa untuk mencatat daya listrik yang dibutuhkan setiap alat elektronik tersebut.

Berikut contoh data alat elektronik yang ada di suatu rumah:

  • 7 lampu, daya 30W
  • AC 1 PK, daya 750W
  • TV LED 43 inci, daya 50W
  • Setrika listrik, daya 350W
  • Kulkas, daya 300W
  • Mesin cuci, daya 350W

Lalu, buat catatan mengenai perkiraan waktu pemakaian setiap barang dalam satu hari. Catatan ini penting, sebab tidak semua alat elektronik di rumah menyala 24 jam.

Baca Juga: Membandingkan Listrik Prabayar dan Pascabayar, Mana yang Lebih Baik?

Buat perkiraan pemakaian listrik sehari-hari

Setelah mencatat setiap alat elektronik dan dayanya, buat catatan baru mengenai perkiraan pemakaian listrik dalam 1 hari.

Untuk diingat, penghitungan ini sifatnya hanya memperkirakan, sehingga tidak selalu akurat. Namun, cara ini bisa membantu Anda menghitung budget untuk membayar tagihan listrik bulanan.

Mengikuti contoh sebelumnya, kira-kira seperti ini penghitungan yang bisa Anda buat:

  • 7 lampu menyala 12 jam = 7 x 30 watt x 12 jam = 2520 watt
  • AC menyala 8 jam = 750 watt x 8 jam = 6000 watt
  • TV LED menyala 5 jam = 50 watt x 5 jam = 250 watt
  • Setrika listrik digunakan 2 jam = 350 watt x 2 jam = 700 watt
  • Kulkas menyala 24 jam = 300 watt x 24 jam = 7200 watt
  • Mesin cuci digunakan 2 jam = 350 watt x 2 jam = 700 watt

Berdasarkan penghitungan di atas, total daya yang digunakan di rumah dalam sehari adalah 17.370 watt.

Baca Juga: Ini Kelebihan Rumah Tumbuh yang Perlu Anda Ketahui

Hitung biaya listrik yang digunakan di rumah

Setelah mencatat data-data di atas, Anda tinggal menghitung biaya listrik yang digunakan dalam sebulan.

Misalnya, jika rumah Anda termasuk dalam golongan 900 VA yang mampu, TDL Anda adalah Rp1.325/kWh.

Selanjutnya, konversikan pemakaian listrik harian yang sudah dihitung sebelumnya ke dalam satuan kilowatt:

  • 17.370 watt : 1000 = 17,37 kWh
  • Kalikan dengan TDL, jadi = 17,37 kWh x Rp1.325 = Rp23.015 per hari
  • Kalikan dengan jumlah hari, misalnya = Rp23.015 x 30 hari = Rp690.475

Nah, itulah cara mudah untuk menghitung penggunaan listrik di rumah secara manual. Jika menurut Anda hasil akhir penghitungannya cukup besar, maka Anda bisa mulai menghemat penggunaan listrik.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News