HOME, Santai

Brodo Gandeng Dian Sastro Garap Proyek Lestari?

Brodo Gandeng Dian Sastro Garap Proyek Lestari?

MOMSMONEY.ID - Label fesyen lokal Indonesia, Brodo menjalin kolaborasi dengan artis, Dian Sastrowardoyo. Tujuan utama kolaborasi ini dilakukan untuk melestarikan budaya di Indonesia.

Berdasarkan keyakinan itu, Brodo pun memulai proyek bernama proyek lestari. Proyek ini adalah sebuah inisiasi dengan kesadaran bahwa brand lokal tersebut ingin tumbuh bersama sekitar dan tumbuh berkembang tanpa mengabaikan sekelilingnya. 

Proyek lestari ini juga dibuat dengan mengacu pada tiga prinsip lestari brodo. Yaitu, lebih baik bagi bumi, lebih baik bagi para mitra dan pelestarian budaya.

Sebagai seorang pekerja seni dan pendiri Yayasan Dian Sastrowardoyo, Dian yang jatuh cinta dengan kain tenun Sumba meyakini nilai yang sejalan dengan Brodo dalam pelestarian budaya. Kolaborasi ini melahirkan dua pasang sepatu yang diberi nama Kaliku Ina.

Baca Juga: Ditutup Naik di Awal Pekan, Akankah IHSG Menguat Lagi?

Kaliku Ina, Filosofi dan Inspirasinya

Inspirasi kolaborasi ini datang dari Sumba, pulau yang indah di Timur Indonesia dengan segala kekayaan budayanya. Sejalan dengan Dian dan yayasan miliknya yang berfokus di 3 pilar yaitu pemberdayaan perempuan, pelestarian budaya dan seni, serta pendidikan.

Dari tiga pilar tersebut ditambah dengan pengetahuan dan riset yang Brodo lakukan secara langsung di Sumba Timur, rupanya memberikan inspirasi untuk mengaplikasikan 3 motif/simbol dari kain tenun ikat sumba yang sudah melewati fase emphatize, design dan reinterpretation  sehingga menjadi corak dasar sepatu berwarna terakota dan indigo ini.

Motif pertama adalah Kakatua yang mewakili semangat persahabatan dan persatuan kita sebagai orang Indonesia dengan berbagai latar belakang suku, agama, dan ras yang berbeda.

Bagi orang-orang Sumba, Kakatua dianggap sebagai kawanan burung yang selalu  berkelompok dan tidak pernah membiarkan kawanannya terbang sendiri. Dari  kawanan burung kakatua itu, orang sumba menjadikannya sebagai pengajaran dari alam agar selalu bersatu. 

Baca Juga: Cara Memutihkan Siku dan Lutut yang Menghitam Secara Alami

Motif kedua adalah ayam jantan sebagai analogi dari rasa keberadaan/eksistensi. Ayam jantan menjadi penanda bahwa hari sudah dimulai, sudah waktunya untuk kembali bekerja dan mengejar mimpi.

Ayam jantan juga menyimbolkan pemimpin yang melindungi. Ayam jantan adalah salah satu di antara 3 hewan yang disakralkan dalam kepercayaan Marapu. Lewat hati dan ususnya, para imam Marapu bisa membaca garis masa depan kehidupan, dan mengingatkan sesuatu tentang hari ini.

Motif ketiga adalah Mamuli,  yaitu simbol yang menstilasi bentuk rahim sebagai perwajahan ibu yang paripurna. Dari rahim kita berasal, dalam rahim kita pertama merasakan bagaimana hangatnya sosok ibu dan perlindungan dari seorang ibu.

Bahkan setelah kita lahir dan menua, sejatinya kita akan kembali kepada rahim (ibu pertiwi). Ibu adalah sosok yang dapat dijadikan pembimbing, mentor, sekaligus yang bisa mengayomi dan membantu kita saat kita jatuh dalam setiap langkah di dunia ini.

Baca Juga: Terkenal di Dunia Ayurveda, Ini 5 Manfaat Oil Pulling atau Berkumur Minyak Nabati

Kaliku Ina sendiri menggunakan bahan tenun sumba sebagai upper-nya dengan pengaplikasian pola pada siluet sepatu vulkanisir Vantage V.2 Hi milik Brodo. Ke depannya sepatu ini akan diperkenalkan ke pasar internasional sehingga bisa menjadi sumber penghasilan baru yang berkelanjutan bagi penduduk Sumba.

“Buat saya, Kain tenun Sumba adalah salah satu dari wastra Indonesia terbaik dan layak dihargai. Dari proses pembuatannya yang rumit dan panjang,sampai makna di balik motif-motifnya yang sarat dengan filosofi, semua menyimpan cerita yang perlu dihargai," ujar Dian Sastro.

Pemeran Cinta dalam film AADC itu mengaku saat seseorang mengenakan kain tenun, selain melestarikan budaya, anda juga tengah menghargai jerih payah para penenun yang menitipkan harapan lewat kain yang mereka buat buat menghidupi keluarganya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News