Keluarga

Bikin Wajah Kelihatan Tua, Ini 6 Efek Stres untuk Kulit dan Rambut

Bikin Wajah Kelihatan Tua, Ini 6 Efek Stres untuk Kulit dan Rambut

MOMSMONEY.ID - Awas! Ini 6 efek stres untuk kulit dan rambut yang sangat merugikan.

Stres dapat berdampak serius pada kesehatan secara keseluruhan. Stres yang dibiarkan berlarut-larut bisa meningkatkan risiko terkena depresi, memengaruhi sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Yang tak kalah mengejutkan, stres juga dapat berpengaruh negatif pada kecantikan kulit dan rambut lho.

Melansir Healthline, berikut 6 efek stres untuk kulit dan rambut yang tidak boleh Anda remehkan:

Baca Juga: 6 Jenis Bunga Hari Valentine Terbaik untuk Kado di Hari Kasih Sayang

1. Jerawatan

Ketika Anda merasa stres, tubuh Anda akan menghasilkan lebih banyak hormon kortisol. Kortisol akan menyebabkan bagian otak hipotalamus menghasilkan hormon CRH yang diduga merangsang pelepasan minyak dari kelenjar sebaceous di sekitar folikel rambut. Produksi minyak berlebihan oleh kelenjar tersebut dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Sebuah studi tahun 2017 mengamati efek stres terhadap pertumbuhan jerawat pada mahasiswa kedokteran wanita berusia 22-24 tahun. Para peneliti menemukan bahwa tingkat stres yang lebih tinggi berkorelasi positif dengan tingkat keparahan jerawat.

2. Kantong mata membesar

Penelitian telah menemukan bahwa stres yang disebabkan oleh kurang tidur meningkatkan tanda-tanda penuaan seperti garis halus, berkurangnya elastisitas kulit, dan pigmentasi yang tidak merata.

Adapun berkurangnya elastisitas kulit akibat stres dapat berkontribusi pada pembentukan kantong mata di bawah mata.

3. Kulit menjadi kering

Menurut ulasan tahun 2014 yang diterbitkan di Inflammation & Allergy Drug Targets, sepasang penelitian yang dilakukan pada tikus menemukan bahwa stres merusak fungsi penghalang stratum korneum dan bisa berdampak negatif pada retensi air di kulit.

Stratum korneum sendiri adalah lapisan terluar kulit yang mengandung protein dan lipid. Lapisan ini memainkan peran penting dalam menjaga sel-sel kulit tetap terhidrasi. Ketika stratum korneum tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kulit bisa menjadi kering dan gatal.

Baca Juga: Bisa Dicoba, Ini 5 Cara Mengatasi Jerawat Buta Tanpa Meninggalkan Bekas

4. Membentuk kerutan

Stres menyebabkan perubahan pada protein di kulit sekaligus mengurangi elastisitasnya. Nah, berkurangnya elastisitas ini dapat berkontribusi pada pembentukan kerutan.

Stres juga dapat menyebabkan kerutan berulang pada alis dan membentuk lebih banyak kerutan.

5. Ruam

Stres berpotensi melemahkan sistem kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, itu dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus dan kulit yang disebut dysbiosis. Pada gilirannya, dysbiosis bisa menyebabkan kemerahan atau ruam.

Jika Anda sedang mengalami psoriasis, eksim, atau dermatitis kontak, stres berisiko memperparah kondisi tersebut.

6. Menyebabkan uban dan rambut rontok

Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan di Nature menemukan bahwa aktivitas saraf simpatik dari stres dapat menyebabkan sel induk yang membuat melanosit menghilang. Setelah sel-sel ini menghilang, sel-sel baru akan kehilangan warnanya dan membuat rambut menjadi berwarna abu-abu.

Di sisi lain, stres yang sudah mencapai level kronis dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan kondisi yang disebut telogen effluvium. Kondisi ini akan menyebabkan jumlah rambut yang rontok menjadi lebih banyak dari biasanya.

Itulah 6 efek stres untuk kulit dan rambut. Yuk, kurangi stres dengan melakukan aktivitas yang bisa membuat relaks, makan makanan sehat, tidur yang cukup, olahraga teratur, bersosialisasi, dan menghindari alkohol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News