Keluarga

Berbagai Tanda Anak Sedang Stres dan Cara Membantu Mengatasinya

Berbagai Tanda Anak Sedang Stres dan Cara Membantu Mengatasinya

MOMSMONEY.ID - Stres dapat dialami oleh siapa pun tanpa memandang usia. Pada anak-anak, stres bisa disebabkan oleh beberapa hal mulai dari tekanan akademis, jadwal yang padat, kecemasan akan perpisahan (separation anxiety), perubahan dalam keluarga seperti perceraian dan kematian, peristiwa dunia yang tak terduga, hingga pubertas.

Melansir laman Parents dan Scholastic, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa seorang anak sedang mengalami stres. Berikut tanda-tanda tersebut:

  • Perubahan kebiasaan tidur dan makan
  • Perubahan emosi (seperti menunjukkan tanda-tanda sedih, tidak mau ditinggal, menarik diri, atau marah)
  • Tangisan atau tantrum meningkat
  • Mimpi buruk dan merasa takut saat hendak tidur
  • Sakit kepala atau sakit perut
  • Cemas, batuk, atau tidak mau diam
  • Ketergantungan untuk mengunyah rambut atau mengisap jempol
  • Perubahan buang air besar
  • Menghindari situasi dan orang tertentu
  • Ekspresi verbal dari ketakutan atau kecemasan yang meningkat
  • Mengajukan lebih banyak pertanyaan (sering kali berulang) dan membutuhkan kepastian
  • Kesulitan berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas sekolah
  • Perilaku agresi meningkat (seperti menggigit, menendang, memukul, atau berteriak)
  • Mengompol
  • Bereaksi berlebihan terhadap masalah kecil

Baca Juga: Hindari 4 Kebiasaan Ini Jika Tidak Mau Anak Tumbuh Menjadi Sosok yang Narsis

Setelah mengetahui tanda-tandanya, berikut beberapa cara yang bisa Anda coba untuk membantu anak mengatasi stres.

1. Pertahankan rutinitas

Saat anak mengalami stres, pastikan Anda tetap mempertahankan rutinitas harian mereka. Rutinitas sangat penting bagi balita dan anak kecil karena jadwal akan membantu mereka merasa terkendali sekaligus bisa menciptakan rasa tenang.

Salah satu rutinitas yang perlu dijaga jadwalnya secara konsisten adalah tidur. Dengan memastikan anak mendapatkan tidur malam yang baik setiap harinya, itu akan sangat membantu anak mengatasi tekanan hidup mereka dengan cara mengurangi pemicu stres yakni kelelahan.

Selain itu, arahkan juga anak Anda untuk mendapatkan tidur siang yang cukup, makan makanan yang sehat, dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

2. Sediakan waktu istirahat yang cukup

Anak-anak kecil hidup sesuai dengan jam yang jauh lebih lambat daripada orang dewasa. Mereka juga cenderung tidak memikirkan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Jadi, orang tua perlu menyediakan waktu yang cukup bagi anak untuk istirahat selain mendorong mereka untuk aktif.

Jangan lupa juga untuk meluangkan waktu Anda dan menikmati kebersamaan dengan anak terutama ketika mereka sedang stres. Nikmati satu per satu momen yang sedang berlangsung tanpa perlu terburu-buru untuk beralih ke momen lainnya.

3. Pantau penggunaan TV dan internet

Tayangan TV yang menampilkan kekerasan atau hal-hal menakutkan lainnya rentan membuat anak stres. Oleh sebab itu, selalu ingat untuk tidak menonton berita atau tayangan khusus orang dewasa lainnya saat bersama anak.

Cobalah untuk menjadwalkan waktu menonton TV yang berbeda dengan anak atau pastikan semua program TV di rumah Anda ditujukan untuk anak-anak.

Pantau juga penggunaan internet anak karena media sosial dan cyberbullying dapat menjadi pemicu stres khususnya bagi anak remaja.

4. Banjiri anak dengan perhatian

Tatkala anak harus menyesuaikan diri dengan perubahan, beberapa perhatian ekstra termasuk pelukan dan ciuman patut diberikan kepada mereka setiap hari baik untuk anak yang masih kecil maupun anak yang lebih besar. Melalui cinta dan dukungan yang berlimpah, itu dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan terbiasa dengan pola baru.

Tak sampai di situ, perhatian ekstra juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri anak, mengembangkan keterampilan pengaturan diri mereka, serta memungkinkan anak menjadi lebih fleksibel dan tahan terhadap perubahan.

5. Ajarkan anak keterampilan manajemen stres

Cara terakhir untuk membantu anak mengatasi stres yang perlu orang tua terapkan adalah mengajarkan mereka tentang keterampilan manajemen stres. Adapun keterampilan ini meliputi bernapas dalam-dalam, memvisualisasikan adegan yang menenangkan, dan mengatakan hal yang positif pada diri sendiri seperti “Ini memang sulit, tapi saya lebih tangguh dan saya bisa melakukannya”.

Namun, ingatlah bahwa setiap anak berbeda-beda dan tidak bisa disamakan. Jadi, pilihlah teknik coping yang mungkin cocok dengan kepribadian dan tempramen anak Anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News