HOME, Keluarga

Bagaimana Cara Efektif Mengatasi Perilaku Buruk Anak? Yuk, Cari Tahu di Sini

Bagaimana Cara Efektif Mengatasi Perilaku Buruk Anak? Yuk, Cari Tahu di Sini

MOMSMONEY.ID - Perilaku buruk pada anak-anak dapat terjadi karena berbagai alasan. Akan tetapi, alasan paling umum yang melatarbelakangi anak berperilaku buruk, yaitu rasa bosan.

Saat orang tua memenuhi segala permintaan anak hanya demi menghentikan perilaku buruk anak mereka, maka saat itulah anak merasa berhasil. Oleh sebab itu, tak jarang anak menjadikan perilaku buruk sebagai senjata untuk mencapai tujuannya. Selain itu, keinginan untuk berkuasa juga bisa menjadi alasan di balik kenakalan anak.

Melansir Bright Side, ada beberapa cara yang tepat dan tergolong efektif untuk melawan perilaku buruk anak. Selengkapnya, simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: 4 Perilaku Bermasalah yang Sering Dilakukan Anak Keras Kepala dan Cara Mengatasinya

1. Tunjukkan pendekatan yang lebih tenang

Anak-anak cenderung suka meniru orang tua mereka. Jadi, Anda harus memberikan contoh perilaku dan tindakan yang positif kepada anak dengan tetap bersikap tenang.

Jika anak Anda mengamuk dan Anda memilih untuk meneriaki mereka sebagai respons, itu justru akan membuat anak meyakini bahwa perilaku Anda yang demikian adalah suatu hal yang normal. Sebaiknya, tunjukkanlah kepada anak Anda tentang cara yang berbeda untuk menangani emosi mereka.

2. Berikan pilihan kepada anak

Menurut seorang asisten profesor bernama Angie T. Cranor, memberikan pilihan kepada anak akan membantu memuaskan kebutuhan mereka untuk memegang kendali.

Misalnya, jika dalam waktu yang sama anak Anda harus membereskan mainan dan menyikat gigi, maka tanyakan kepada mereka tentang kegiatan mana yang ingin mereka lakukan terlebih dahulu.

3. Siapkan camilan

Perilaku atau sikap buruk yang anak lakukan sering kali disebabkan oleh rasa lapar. Jadi, jika Anda hendak pergi ke luar rumah bersama anak, selalu ingat untuk menyiapkan camilan terlebih dahulu ya.

Pasalnya, makanan ringan sangat mungkin dapat membantu menyelamatkan Anda dari potensi amukan anak sekaligus menjaga suasana hati anak tetap baik.

4. Buat rutinitas dan berikan anak hadiah

Bantulah anak Anda untuk mengembangkan rutinitas yang baik seperti tidak boleh menonton televisi setelah waktu-waktu tertentu, membantu mencuci piring, menyikat gigi, dan tidur pada waktu yang tepat.

Supaya lebih kreatif, Anda bisa membuat papan rutinitas untuk anak isi. Beri tahu kepada anak jika mereka berhasil mengikuti rutinitas yang telah dibuat selama satu minggu atau sebulan penuh, maka mereka bisa mendapatkan semacam hadiah pilihan mereka sendiri.

5. Berikan anak konsekuensi logis saat melanggar aturan

Ketika anak Anda berperilaku buruk, berikanlah konsekuensi logis guna mendisiplinkan mereka. Misalnya, jika anak Anda tidak ingin makan sayuran, maka jangan berikan mereka makanan penutup seperti biasanya. Atau, jika anak Anda tidak ingin merapikan mainannya, maka jangan biarkan mereka bermain sepanjang hari.

Kendati bagus untuk mendisiplinkan anak, namun selalu ingat untuk menghindari konsekuensi tidak logis. Contohnya, jika anak Anda tidak ingin memakan makanannya, jangan lantas menyuruh mereka untuk membersihkan garasi.

6. Arahkan perhatian anak

Menurut American Academy of Pediatrics, terkadang anak-anak dapat berperilaku tidak baik karena mereka bosan atau tidak tahu apa-apa.

Oleh sebab itu, membantu menemukan sesuatu untuk anak lakukan perlu para orang tua usahakan khususnya sesuatu yang bisa membuat anak tetap terlibat dan terhibur. Dengan begini, anak akan teralihkan perhatiannya ke sesuatu yang baik daripada nakal.

7. Cobalah untuk meminta pendapat anak

Tanyakan kepada anak-anak Anda apakah ada masalah atau sesuatu yang sedang mengganggu mereka. Jika ada sesuatu yang salah dan mereka memberi tahu Anda apa masalahnya, maka duduklah bersama anak kemudian diskusikan.

Cobalah untuk meminta pendapat dan pemikiran anak tentang apa yang sekiranya harus mereka lakukan untuk memperbaiki masalah. Apabila anak Anda tidak memiliki jawabannya, Anda dapat membantunya sedikit. Namun, selalu ingat bahwa penting untuk membuat anak Anda tetap berusaha memecahkan masalahnya sendiri.

8. Akui emosi yang anak rasakan

Alih-alih bertindak seolah anak Anda jahat atau nakal, Anda dapat menunjukkan kepada mereka bahwa Anda memahami mereka beserta perasaannya. Dikarenakan emosi memainkan peran besar dalam perilaku anak, maka akan selalu baik untuk mengakuinya.

Anda dapat melontarkan kata-kata sederhana namun menghibur seperti “Aku tahu kamu kecewa karena kita tidak bisa pergi ke pantai hari ini. Tapi, marilah kita melakukan sesuatu yang lain bersama-sama untuk menggantikannya”.

Melalui kata-kata semacam ini, Anda tidak hanya memvalidasi apa yang sedang anak rasakan melainkan juga membantu mereka mengembalikan suasana hatinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News