HOME, Keluarga

Awas! 5 Kebiasaan Ini Bisa Meningkatkan Risiko Kematian Dini

Awas! 5 Kebiasaan Ini Bisa Meningkatkan Risiko Kematian Dini

MOMSMONEY.ID - Sebagian besar orang tentu ingin hidup sehat dan panjang umur. Meskipun tidak ada yang tahu pasti perihal umur manusia, namun kita tetap perlu berusaha untuk menerapkan gaya hidup sehat guna meningkatkan kemungkinan umur yang lebih panjang.

Jika Anda ingin berumur panjang, penting bagi Anda untuk menyadari apa saja yang Anda lakukan setiap hari. Karena, upaya memperpanjang hidup lebih dari sekadar makan dengan benar dan berolahraga, menurut penelitian.

Anda juga perlu berhenti melakukan kebiasaan-kebiasaan yang tanpa disadari bisa meningkatkan risiko kematian dini dengan cara memengaruhi fungsi organ tubuh, menurunkan imunitas, dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang lainnya.

Baca Juga: Mengenal Tanaman Hias Daun Aglonema yang Bermanfaat Memurnikan Udara

Kira-kira, apa sajakah kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa meningkatkan risiko kematian dini? Melansir Bustle, inilah daftarnya.

1. Merokok

merokok

Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine menemukan bahwa kebiasaan merokok bisa mengurangi rentang hidup seseorang setidaknya 10 tahun. Itu artinya, kebiasaan ini berisiko tinggi menyebabkan kematian dini.

Fakta tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, merokok memang rentan mendatangkan penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. Merokok juga dapat menyebabkan berbagai kanker termasuk kanker kandung kemih, kanker paru-paru, kanker ginjal, dan kanker tenggorokan.

Menurut penelitian pada tahun 2013, orang dewasa yang berhasil berhenti merokok dapat menambah 6-10 tahun hidup mereka dibandingkan orang-orang yang melanjutkan kebiasaan merokok.

2. Minum alkohol

Minuman fermentasi anggur atau wine

Minum lebih dari dua minuman beralkohol per hari dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kematian dini. Karena, kebiasaan ini ada hubungannya dengan penyakit hati, pankreas, dan jantung.

Sebuah studi pada tahun 2018 menemukan bahwa orang-orang yang minum alkohol lebih dari 100 gram setiap minggu memiliki peningkatan risiko kematian dini.

3. Cemas berlebihan

Dampak Stres

Sesekali merasa cemas merupakan hal yang normal. Namun, melakukannya secara terus-menerus dapat membahayakan kesehatan Anda.

Studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal BMJ menemukan hubungan antara kecemasan ringan dengan umur yang lebih pendek. Dari 68.000 orang dewasa yang disurvei, sebanyak 29% di antaranya yang merasa “sedikit tertekan” lebih mungkin meninggal dini akibat penyakit jantung atau stroke.

Bahkan, tingkat depresi dan kecemasan yang rendah tetap berisiko dan bisa menjadi faktor dari penyakit kardiovaskular, menurut para peneliti.

4. Menonton TV terlalu lama

NULL

Menonton acara favorit di televisi atau platform streaming terlalu lama dapat memberikan efek yang buruk bagi harapan hidup seseorang. Ini karena kebiasaan menonton terlalu lama rentan menyebabkan penurunan kualitas tidur dan kelelahan.

Kendati hanya dilakukan selama 2 jam per hari, kebiasaan ini tetap dapat menyebabkan peningkatan risiko atau kematian dini dan penyakit jantung, menurut peneliti Harvard.

Sementara itu, sebuah penelitian di University of Queensland menemukan bahwa setiap jam tayangan yang ditonton setelah usia 25 tahun bisa mengurangi harapan hidup sebesar 21,8 menit.

5. Menolak bersosialisasi di tempat kerja

Stres

Menolak ajakan rekan kerja untuk mengobrol memang bisa menjadikan Anda sebagai karyawan yang lebih produktif. Di sisi lain, kebiasaan itu juga bisa memperpendek umur Anda.

Berdasarkan temuan peneliti di jurnal Health Psychology tahun 2011, orang-orang yang bekerja 8 jam sehari selama rentang 20 tahun namun memiliki dukungan sosial yang rendah di tempat kerja cenderung 2,4 kali lebih mungkin meninggal selama periode 20 tahun tersebut daripada orang-orang yang memiliki sistem dukungan emosional di tempat kerja.

Ingat-ingat bahwa kesepian bisa mempercepat kematian. Jadi, luangkanlah waktu untuk berbaur dengan rekan kerja Anda di kantor guna menciptakan hubungan yang positif sekaligus mengurangi risiko kematian dini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News