HOME, Keluarga

Apa yang akan Terjadi Pada Anda Saat Mengurangi Konsumsi Kafein?

Apa yang akan Terjadi Pada Anda Saat Mengurangi Konsumsi Kafein?

MOMSMONEY.ID - Pepatah mengatakan bahwa makanan tak sehat adalah makanan yang enak. Hal ini tidak sepenuhnya salah mengingat rata-rata orang Indonesia cukup sembarangan dalam hal mengonsumsi makanan, meski mereka tahu bahwa itu tak sehat. Salah satunya terjadi pada makanan dan minuman yang mengandung kafein.

Bagi sebagian orang, adalah hal berat untuk bisa mengurangi makanan & minuman yang mengandung kafein. Kopi, teh, minuman bersoda, dll. adalah beberapa contoh makanan dan minuman yang mengandung kafein.

Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba mengubah pola hidup sehat dengan mengurangi pengonsumsian kafein.

Baca Juga: 3 Ide Membuat Hidangan Berbahan Dasar Tepung Menjadi Makanan Khas Spanyol

Menurut healthyeating.sfgate.com kafein adalah stimulan yang sudah dikonsumsi sejak berabad-abad yang lalu. Kafein itu sendiri berguna untuk mencegah rasa kantuk yang muncul. Namun jika dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan masalah kesehatan.

Untuk anda yang sedang berencana mengurangi kafein, mungkin awalnya akan terasa berat. Namun, berikut MomsMoney rangkum dari NIB, healthline, caffeineinformer, dan healthy eating mengenai beberapa manfaat yang akan terjadi pada tubuh anda ketika mengurangi pengonsumsian kafein, berikut ini:

Berkurangnya tekanan darah

Dengan mengurangi konsumsi kafein, tubuh anda akan menurunkan risiko tekanan darah.

Kafein telah terbukti berpengaruh dalam meningkatkan tekanan darah akibat adanya efek stimulasi pada sistem saraf.

Asupan kafein dengan takaran 3-5 cangkir sehari dapat berisiko meningkatkan penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung.

Berkurangnya lemak perut

Lemak perut tidak hanya cukup diberantas dengan olahraga saja, tapi juga dibarengi pola hidup sehat salah satunya mengurangi kafein.

Dengan mengurangi kafein, maka tubuh anda akan memproduksi jauh lebih sedikit hormon kortisol. Hormon kortisol adalah hormon yang berpengaruh saat stress.

Jika sedang stress, tubuh biasanya merespon dengan rasa lapar. Alhasil, nafsu makanmu akan bertambah dan lemak perutnya terus membesar.

Baca Juga: Benarkah Dark Chocolate dan Almond Mampu Mengurangi Kadar Kolesterol? Cek Faktanya!

Berkurangnya pengeluaran bulanan

Coba anda bayangkan, berapa jumlah uang yang anda keluarkan untuk membeli kopi setiap minggunya?

Uang tersebut akan lebih bermanfaat jika dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun untuk ditabung.

Di masa pandemi ini, uang jauh lebih berguna untuk disimpan jika sewaktu-waktu dipakai untuk memenuhi kebutuhan tak terduga.

Berkurangnya rasa cemas

Kafein memengaruhi reseptor adenosine pada otak dan juga merangsang kelenjar adrenal. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan, debaran jantung, kegugupan, hingga serangan panik pada sebagian orang.

Penelitian juga menjelaskan bahwa asupan kafein yang tinggi berkaitan dengan kemungkinan peningkatan depresi di kalangan remaja.

Jika anda orang yang mudah cemas, mari mulai mengurangi konsumsi makanan/minuman berkafein.

Meningkatnya rasa bahagia

Melissa Smith, seorang ahli gizi yang MomsMoney kutip dari nib.com.au menjelaskan bahwa kafein mengunci reseptor yang terlibat dalam pemroduksian energi. Hal tersebut sebenarnya tubuhmu sedang “ditipu” seolah-olah memiliki banyak energi.

Kafein juga meningkatkan respon stress berupa hormon kortisol yang dihasilkan tubuh.

Meningkatnya hormon kortisol menyebabkan meningkatnya gula darah yang dibarengi dengan meningkatnya insulin. Ini akan membuatmu lebih cepat merasa lelah dan tidak enak badan.

Dengan mengurangi kafein, hal tersebut bisa diminimalisir. Tubuhmu akan merasa jauh lebih fit ketika mengurangi konsumsi kafein.

Anda tidak perlu berhenti mengonsumsi kafein sama sekali. Yang anda perlukan adalah mengurangi sedikit demi sedikit pengonsumsian kafein.

Pusat kesehatan McKinley di Universitas Illinois pada healthy eating menganjurkan untuk mengurangi kafein secara bertahap, yakni:

  • Mengurangi secangkir gelas perhari. Ini berfungsi agar kepala anda tidak merasa sakit karena pengurangan yang signifikan secara tiba-tiba.
  • Setelah sukses mengurangi tiap cangkir tanpa rasa sakit, batasi asupan kafein sebanyak 200-300 mg perhari.
  • Jika lidah anda tiba-tiba ingin mengonsumsi kafein lagi, alihkan dengan memakan buah apel atau kopi tanpa kafein.
  • Kelola hidup sehat dengan berolahraga untuk mengalihkan pikiran dari keinginan minum/makan yang berkafein

Selanjutnya: Sosis Gulung Mie, Ide Makanan Untuk si Kecil yang Susah Makan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News