Keluarga

Apa Itu Strict Parents? Ini Tanda-Tanda dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak

Apa Itu Strict Parents? Ini Tanda-Tanda dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak

MOMSMONEY.ID - Strict parents atau orang tua yang ketat didefinisikan sebagai orang tua yang menempatkan standar dan tuntutan yang tinggi pada anak-anaknya. Strict parents dapat menjadi sosok orang tua yang otoritatif atau otoriter tergantung pada keyakinan disiplin orang tua dan responsivitas terhadap kebutuhan anak.

Kendati demikian, kebanyakan strict parents cenderung otoriter, dingin, tidak responsif, dan sering membuat aturan yang terlalu ketat sekaligus sewenang-wenang.

Lebih jelasnya, berikut tanda-tanda strict parents yang perlu Anda cermati sebagaimana dikutip dari Parenting For Brain.

  1. Memiliki banyak aturan yang ketat dan menuntut
  2. Menuntut anak untuk mematuhi ekspektasi orang tua
  3. Tidak membiarkan anak mempertanyakan otoritas orang tua
  4. Memberikan hukuman yang berat saat anak melanggar aturan apapun
  5. Dingin dan tidak responsif kepada anak
  6. Mengucapkan kata-kata yang memalukan dan kasar kepada anak
  7. Tidak membiarkan anak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
  8. Memiliki harapan tinggi yang tidak realistis terhadap anak
  9. Tidak menoleransi kesalahan anak
  10. Merasa selalu benar

Baca Juga: Lafal Niat Puasa Sunah Tarwiyah dan Arafah Beserta Artinya

Melansir MomJunction, ada beberapa hal yang membedakan strict parents dengan orang tua normal. Berikut penjelasannya.

Strict parents

Orang tua normal

Memiliki aturan untuk setiap aspek kehidupan anak dan tidak bisa digantikan

Memiliki aturan dan konsekuensi namun tidak kaku

Menghukum anak karena kesalahan kecil dengan maksud menunjukkan perhatian dan kepedulian kepada anak

Membuat anak menyadari kesalahannya dengan cara yang konstruktif

Jarang mengiyakan permintaan anak

Cenderung mengiyakan permintaan anak selagi masuk akal dan tidak membahayakan

Menetapkan aturan yang berkaitan dengan prestasi akademik dan sekolah. Sulit menerima kegagalan anak dalam studi atau kegiatan lainnya

Menetapkan aturan untuk belajar namun tetap memahami kemampuan anak dan tidak menegur kegagalan anak

Tidak membiarkan anak jauh dari rumah untuk waktu yang lama

Memberikan kebebasan kepada anak untuk bermain di luar rumah bersama teman-temannya

Lalu, apakah menjadi strict parents itu bagus?

Jika strict parents menerapkan gaya parenting yang otoritatif, itu bisa meningkatkan performa akademik, kontrol diri, dan kepercayaan diri anak.

Namun, jika strict parents menerapkan gaya parenting yang otoriter, akan ada banyak dampak buruk yang anak dapatkan. Adapun beberapa dampak negatif strict parents bagi anak-anak adalah sebagai berikut:

1. Menurunkan harga diri anak

Strict parents cenderung tidak menghargai pendapat anak-anak mereka. Kemungkinan besar, strict parents juga melecehkan anak saat anak menyuarakan ide atau kekhawatirannya. Sikap orang tua yang demikian tentu bisa membuat anak ragu untuk memutuskan sesuatu dan harga dirinya pun cenderung menurun atau rendah.

2. Tidak dapat berpikir secara mandiri

Anak-anak yang dibesarkan oleh strict parents akan sangat terbiasa menerima nasihat dan instruksi. Sehingga, mereka cenderung tidak mampu berpikir secara mandiri maupun mendengarkan nalurinya untuk membuat keputusan.

3. Cenderung pasif terhadap kehidupan

Strict parents kerap mengendalikan hidup anak-anaknya. Akibatnya, anak akan menjadi pasif terhadap kehidupan mereka sendiri. Pada gilirannya, anak bisa saja menolak untuk mengendalikan hidupnya bahkan setelah mereka dewasa.

4. Malas bereksperimen

Mengingat strict parents sulit menerima kegagalan, anak pun akan menjadi takut gagal atau takut membuat kesalahan. Pada akhirnya, anak akan mengutamakan untuk bermain aman dan menahan dirinya untuk mencoba sesuatu yang baru.

5. Memiliki mental yang kaku

Kekakuan dari strict parents bisa memengaruhi cara pandang anak dalam melihat kehidupan. Anak cenderung melihat dunia secara hitam putih dan kesulitan untuk menerima perbedaan atau berbagai karakter orang.

6. Stres

Anak-anak dari strict parents akan lebih rentan terhadap stres karena mereka harus selalu berhati-hati di hadapan orang tuanya. Anak pun merasa perlu benar-benar sadar akan apa yang mereka bicarakan, lakukan, dan pikirkan.

7. Gemar menyembunyikan emosi

Seiring waktu, anak yang dibesarkan oleh strict parents cenderung gemar menyembunyikan perasaan dan emosi mereka karena bagi mereka mengungkapkan perasaan merupakan hal yang tidak dapat diterima.

Moms, dikarenakan menjadi strict parents lebih banyak menyimpan dampak negatif daripada positif, alangkah baiknya Anda menerapkan taktik parenting yang seimbang (tidak terlalu ketat dan tidak terlalu lunak). Sebaiknya, lebih berfokuslah pada pengembangan komunikasi dan ikatan yang baik dengan anak-anak Anda sehingga mereka dapat mendekati Anda untuk berbagi masalah atau meminta bantuan tanpa ragu-ragu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News