Keluarga

Apa Itu Co-Parenting atau Pengasuhan Bersama? Simak Penjelasannya di Sini

Apa Itu Co-Parenting atau Pengasuhan Bersama? Simak Penjelasannya di Sini

MOMSMONEY.ID - Co-parenting atau pengasuhan bersama adalah proses membesarkan anak bersama orang tua lain (co-parent) dengan cara yang berfokus pada apa yang terbaik bagi anak. Co-parenting paling umum terjadi setelah perpisahan atau perceraian dari pasangan romantis. Namun, istilah ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan dua individu yang bersama-sama membesarkan anak walaupun tidak ada hubungan biologis.

Co-parenting cenderung tidak mudah terutama bagi mantan pasangan yang pernah mengalami masalah pernikahan. Pasalnya, co-parenting membutuhkan fleksibilitas, kesabaran, komunikasi yang terbuka dan konsisten, serta kemauan dari orang tua untuk bernegosiasi dan berkompromi.

Untuk membantu memudahkan proses co-parenting dan menjadikannya sebagai pengalaman yang positif, berikut 4 tipsnya yang dilansir dari mindbodygreen.

Baca Juga: Cari Tahu Yuk! Ini 2 Penyebab Utama Psikis Remaja Terganggu

1. Utamakan komunikasi secara langsung

Komunikasi yang bebas konflik, teratur, dan konsisten dengan co-parent Anda merupakan komponen kunci dari co-parenting yang sukses.

Ingatkan diri Anda sendiri bahwa kesejahteraan anak-anak harus selalu didahulukan. Ini akan membantu Anda untuk tetap fokus dan intens dalam menjaga komunikasi dengan co-parent.

Supaya komunikasi yang produktif antara Anda dan co-parent tetap terjaga, pastikan Anda berkomunikasi dengan co-parent secara langsung alih-alih meminta anak untuk menyampaikan pesan. Pastikan juga untuk tetap berpegang pada fakta dan kebutuhan saat berkomunikasi dengan co-parent serta jangan biarkan anak-anak Anda terlibat dalam percakapan orang dewasa.

2. Kendalikan emosi

Salah satu ciri dari co-parenting yang sukses yaitu orang tua berhasil mengesampingkan perasaan dan emosi mereka demi berfokus pada pengembangan, kesejahteraan, dan perawatan anak. Untuk mencapai hal ini, Anda dan co-parent harus berkomitmen untuk berperilaku baik terutama di hadapan anak-anak. Jika Anda atau co-parent menunjukkan perilaku negatif atau tidak sopan kepada satu sama lain, itu hanya akan menimbulkan tanda tanya yang meresahkan dalam pikiran anak.

Ingat, anak-anak dapat merasakan energi. Jika orang tua mereka berkonflik, tegang, argumentatif, atau bersikap negatif, semua emosi tersebut akan dirasakan oleh anak dan bisa berdampak negatif bagi mereka.

Jadi, lakukanlah yang terbaik bersama co-parent Anda sebagai sebuah tim, jangan pernah berbicara negatif tentang masing-masing di depan anak, dan perlakukan komunikasi sebagai hal yang profesional.

3. Tetapkan aturan

Proses co-parenting yang lancar membutuhkan organisasi dan perencanaan termasuk jadwal yang tetap dan keselarasan pada aturan, konsekuensi, serta disiplin. Meskipun normal bagi anak-anak untuk menavigasi lingkungan dan norma hidup berbeda yang bisa mendorong kemampuan beradaptasi sekaligus ketahanan mereka, namun penting untuk menetapkan seperangkat harapan bersama yang mendasar di masing-masing rumah orang tua guna menjaga stabilitas serta menghindari kebingungan pada anak.

Bekerja samalah dengan co-parent untuk menetapkan aturan dan pedoman terpadu supaya anak lebih mudah menavigasi hidup dan berkembang di dua lingkungan rumah tangga.

Penting juga untuk membiarkan anak-anak melakukan dekompresi ketika kembali dari rumah salah satu orang tuanya agar mereka memiliki waktu untuk menyesuaikan diri dengan aturan dan harapan di rumah orang tua lainnya. Tekankan pada anak tentang keharusan untuk menghormati aturan dalam rumah Anda maupun co-parent supaya tidak saling melemahkan.

4. Kelola ekspektasi

Mengelola ekspektasi merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, hal ini akan menjadi lebih penting dalam co-parenting karena bisa membantu menghilangkan kemungkinan konflik yang tidak perlu dan mengurangi potensi kesalahpahaman.

Untuk membantu mengelola ekspektasi dalam proses co-parenting, berfokuslah dengan apa yang ada di dalam kendali Anda dan pahami apa yang ada di luar kendali Anda.

Saat Anda dan co-parent sama-sama mampu mengelola ekspektasi dengan baik dan memastikannya tetap jelas sekaligus terbuka, anak akan belajar ketahanan dengan memerhatikan cara orang tuanya dalam mengatur emosi sekaligus meminimalkan konflik.

Demikian informasi seputar co-parenting beserta tipsnya yang bisa orang tua terapkan. Mengingat co-parenting mengharuskan orang tua untuk bekerja sama demi anak-anak, maka selalu ingat untuk menghormati satu sama lain dan menemukan cara untuk terus berpartisipasi dalam setiap momen kehidupan anak terlepas bagaimana hubungan antara Anda dengan co-parent.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News